5

792 57 0
                                    

Namjoon masih menangis memeluk Hoseok di lobby kantor nya, beberapa rekan kerja Namjoon bahkan menatap penasaran pada kedua manusia yang tengah saling memeluk itu.

"Ssshhh, sudah. Kita jadi bahan tontonan, Joon"bisik Hoseok masih dengan mengusap punggung lebar kekasih nya itu.
"Biar saja"
"Orang yang tidak tau pasti akan mengira jika aku memutuskan mu. Kau terlihat menyedihkan"

Namjoon melepas pelukannya, menatap wajah tercinta nya yang juga memerah dan mata sembab. Kondisi mereka tidak jauh berbeda dari dua orang patah hati yang harus berpisah karna orang tua memang. Tapi bukan. Bukan itu sebab nya.

"Aku masih tidak percaya jika lagu ku dan Yoongi hyung akhirnya di terima bahkan di berikan pada penyanyi papan atas. Aku bahagia, Seok-ah"ucap Namjoon.
"Aku juga bahagia, sangat bahagia. Akhirnya doa kita di kabulkan"

Namjoon kembali memeluk gadis nya itu, mengecup pucuk kepala Hoseok dengan sayang.

"Ayo menikah"

Hoseok menegang dalam pelukan Namjoon, tubuh nya mendadak kaku mendengar ajakan menikah yang terdengar santai dari bibir kekasih nya.

"Joonie"
"Yes, honey?"
"Kau serius?"

Sekali lagi pelukan itu terlepas, Namjoon mengusap wajah tegang Hoseok lembut.

"Aku pernah berjanji padamu jika aku berhasil menjadi producer tetap, aku akan segera menikahi mu. Ingat?"
"Ya"
"Semuanya sudah terjadi, jadi aku harus menepati janji ku. Aku sudah menunggu ini lama, sayang. Jadi, mau menikah dengan ku?"tanya Namjoon sembari memasang cincin yang entah sejak kapan ia bawa untuk ia pasang ke jari manis Hoseok.
"Pas sekali"gumam Namjoon.
"Aku belum bilang mau, kenapa cincin nya sudah kau pasang?"tanya Hoseok.
"Aku yakin kau pasti bersedia"
"Percaya diri sekali"

Namjoon mendekat, mengusap belakang kepala Hoseok lalu berbisik di telinga kekasih nya itu.

"Because you want me to mess you up, right?"bisik Namjoon dengan suara rendah nya.
"Ya Tuhan, seharusnya aku ingat itu"gumam Hoseok.
"I love you, honey"ucap Namjoon.
"I love you too, Monster"balas Hoseok setelah berhasil mengecup pelipis kiri Namjoon. Dan sekali lagi, mereka berpelukan.
.
.
.
Drrt drrt drrt

Kim Namjoon is calling....

"Hyung!!!!"
"Ya! Pelankan suara mu!"omel Yoongi kesal.
"Ini berita penting! Ini berita besar, hyung!"
"Jika hanya tentang kau dan Hoseok, ku tutup sekarang"
"Jangan! Tunggu, hyung!"
"Bicara dengan jelas, Kim Namjoon"
"Proyek kita, hyung!! Pd-nim menyukai lagu kita!! Lagu kita di terima!!!! Astaga aku masih senang!!! Aku menangis, hyung!!"

Yoongi kaku, kabar yang Namjoon berikan pada nya benar-benar mengejutkan nya. Ia bahagia. Itu sudah jelas. Tapi ia tidak bisa membagi nya pada siapapun sekarang, ia menjadi merasa sedikit hampa. Tidak ada Jimin nya. Gadis itu pasti akan menjerit bahagia jika tau kabar ini.

"Hyung? Hyung! Kau masih disitu kan?"
"Ya, aku masih disini"
"Kau dengar apa yang ku katakan tadi kan?"
"Aku dengar"
"Selamat, hyung. Sebentar lagi kita akan menjadi producer yang sebenarnya. Lagu kita sudah memiliki penyanyi. Kita akan sangat sibuk setelah ini. Kau bahagia? Aku juga, aku bahkan menangis tadi. Hoseok terus saja mengolok ku, ah iya satu lagi"

Hening.

"Hyung? Yoongi hyung?"
"Ha? Oh? Ada apa?"
"Setelah proyek ini selesai kita akan menjadi producer tetap, kau dan aku akan memiliki ruangan sendiri. Dan.. "
"Dan apa?"
"Aku akan menikahi Hoseok sebentar lagi"
"Kau apa?"
"Aku akan menikahi Hoseok. Aku akan menepati janji ku"
"Selamat, Kim Namjoon. Untuk proyek kita. Untuk jabatan baru mu. Dan untuk keberanian mu menikahi Hoseok"
"Hahahaha, terima kasih, hyung. Kalau begitu aku tutup ya? Aku harus menemui calon mertua ku sebentar lagi. Selamat sore, hyung"

Pipp

"Ada apa dengan ekspresi wajah itu? Senang sudah menyerahkan aku pada lelaki lain? Memang nya aku ini merepotkan ya, kak? Kenapa harus menyuruh Taehyung menjemput ku? Aku kan mau menemani kakak sampai hujan nya reda. Aku tidak peduli dengan demam, flu atau ceker pedas yang akan dingin. Aku peduli dengan kakak. Tidak bisakah percaya padaku jika aku benar-benar hanya ingin bersama kakak saja? Di waktu susah sekalipun?"

Yoongi terperangah, di depan nya kini Jimin berdiri. Dengan tubuh yang basah, kedua tangan nya menenteng mantel besar dan ceker pedas yang tadi mereka beli.

"Kenapa kau kembali? Lihat sekarang kau basah"seru Yoongi panik.

Ia tarik Jimin supaya segera berteduh, ia usap wajah cantik itu. Mata nya sembab. Pasti menangis di mobil Taehyung.

"Aku sudah bilang, aku mau bersama kakak. Apa beda nya aku dengan gadis lain jika hanya menunggu hujan reda bersama kakak saja tidak mau? Aku tidak butuh mobil, kak. Aku tidak butuh untuk terus kering. Aku ingin bersama kakak, hujan, panas, dingin sekalipun. Aku mau mendampingi kakak. Apa kakak tidak mau? Apa aku terlalu menyusahkan? Iya, kak?"wajah cantik itu kembali basah, air mata nya kembali membanjiri wajah nya.

Tak ada jawaban, hanya pelukan hangat dan ucapan di belakang kepala yang Jimin dapatkan.

"Maafkan aku. Aku egois"bisik Yoongi.
"Percaya padaku, kak. Aku bukan gadis seperti itu"
"Iya, sayang. Maaf"

Hening.

"Jimin"panggil Yoongi masih dengan memeluk Jimin.
"Apa?"
"Kau tidak perlu bersusah lagi dengan ku"
"Kenapa? Kakak mau meninggalkan ku?"
"Bukan, sayang. Lagu ku di terima, aku akan menjadi producer tetap mulai saat ini. Jabatan ku sudah menjanjikan"

Jimin melepas pelukan nya, menatap Yoongi yang kini tersenyum meskipun air mata membasahi pipi nya.

"Sungguh?"tanya Jimin riang, gadis itu sudah lupa dengan sebab ia menangis baru saja.
"Ya"
"Terima kasih, Ya Tuhan. Terima kasih. Akhirnya"seru Jimin lalu kembali memeluk tubuh Yoongi.

Tangis yang keduanya tahan sejak tadi pun akhirnya pecah. Kali ini adalah air mata bahagia, rasa lega dan syukur tentu saja.

"Selamat, kak. Selamat"bisik Jimin.
"Terima kasih, sayang. Maafkan aku yang egois. Setelah ini tidak akan ada aku yang akan mendorong mu menjauh. Sungguh. Aku ini mencintai mu"

Jimin mengangguk heboh.

"Sekarang ayo duduk, masih hujan"titah Yoongi.
"Pakai ini, aku mengambil nya dari Taehyung"ucap Jimin sembari memakaikan mantel besar pada tubuh Yoongi.
"Kau kabur dari Taehyung?"
"Tidak. Kami berbincang lalu aku memutuskan kembali. Memang bisa pulang kemana aku jika rumah ku ada disini?"balas Jimin.
"Jimin ku kembali"gumam Yoongi.

Gadis Park itu kembali mengulang gerakan nya. Menyandar pada pundak Yoongi dengan jari keduanya yang saling bertautan erat.

Yoongi menengadah, menatap langit yang masih terus menurunkan air. Senyum nya terulas setelah mendapati Jimin yang bersenandung kecil sembari memainkan jari nya. Teringat keteguhan nya dalam mempertahankan keinginan memiliki Jimin nya itu. Merasa jika perasaan nya harus menang dan pilihan nya takkan salah. Dan sekali lagi Yoongi yakin jika pilihan nya tak salah.

Pilihan ku tidak salah. Jimin memang yang terbaik - MYG.






END

Mon Choix - YoonminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang