4.Berusaha

38 8 3
                                    

Aqilla berjalan menyulusuri koridor ia berniat untuk mencari keberadaan Rega yang sudah membuat nya semalaman tidak bisa tidur karena terus memikirkan kejadian kemarin sore yang membuat Aqilla terbayang seperti mimpi namun itu nyata. Oke lebay lanjut.

Mata Aqilla memicing ia melihat Rega sedang berjalan di lorong kelas Xl. Kedua tangan yang dimasukan ke dalam saku celana dan baju yang sedikit berantakan dengan gaya yang cool dan itu mampu membuat semua orang terpana melihat nya. Aqilla berlari secepat mungkin untuk mengejar Rega.

"REGAAAAA!!"

"Regaaa!! Tungguin qilla dong masa qilla ditinggalin kan qilla doi Rega!" teriaknya sambil terus berlari mengejar Rega tetapi yang dipanggil nya itu terus berjalan tanpa menoleh kebelakang, qilla terus berlari dan akhirnya ia bisa dapetin Rega yaa walapun belum hati nya tapi qilla akan dapetin hati Rega sampai kapan pun ingat itu ya!!

Aqilla memegang pergelangan tangan Rega dan itu membuat Rega sedikit terkejut dan langsung saja Rega melihat siapa pelaku yang memegang tangan nya. "Ck, lo lagi lo lagi" umpat Rega dan langsung memalingkan wajah nya karna ia sudah bosan dengan cewek ini selalu saja mengikuti nya, Rega berfikir apa cewek ini gak cape gitu ngejar ngejar gue terus pikirnya dan Rega tidak memperdulikan itu. Emang dasar cowo kampret:v

"Rega dari tadi dipanggil qilla enggak kedengeran? Rega budek yah? Apa Rega mau qilla anter ke dokter THT biar telinga Rega bisa denger kalau ada yang manggil?" ucap Aqilla sambil menatap ke arah Rega namun yang ditatap malah menatap ke arah lain. 'Sabar qilla sabar demi dapetin Rega harus sabar' ucapnya dalam hati.

"Enak aja lo ngomong gue budek!  Telinga gue masih normal!" ucap Rega  ketus.

"Yaudah bagus deh kalo telinga Rega masih normal" ucap Aqilla terkekeh.

"Ya emang masih normal romlah!" ucap Rega tidak terima.

"Ouh iya, Rega makasih yaa kemarin udah nganterin qilla pulang, qilla seneeeeeng bangettt hehee"

"Gak usah lebay!"

"Biarin yang penting qilla seneng wleee." ucap nya sambil menjulurkan lidah. Namun Rega yang mendengar itu hanya memutar bola mata nya malas.

Aqilla terdiam sebentar ia menyiapkan mental untuk mengucapkan ini.

"Hmm Rega?" ucap Aqilla pelan.

"Apa!" jawab Rega ketus.

"YA BIASA AJA DONG JAWAB YA GAUSAH NGEGAS!" ucap Aqilla karna ia terlalu kesal. Aqilla langsung tersadar 'APA TADI QILLA NGEBENTAK REGA YAAMPUN REGA QILLA MINTA MAAF!!'

"Rega maaf tadi qilla refleks,Rega mau maafin qilla gak?" tanya qilla khawatir.

"Iya, mau ngomong apa cepetan gue sibuk!"

"Mmmm itu apa sihh eummm it-"

"Anu itu anu itu cepetan!"

"I..iiya, qilla mau minta nomor ponsel Rega boleh?" ucap Aqilla pelan dan Masi bisa di dengar oleh Rega.

"Gak penting!"

"Ihhhh Rega pentiiiiing banget pliss" ucap Aqilla sambil menampilkan pupy eyes nya.

"Gua gak suka ngasih nomor gue kesembarangan orang." ucap Rega ketus.

"Iya tapikan ini qilla calon pacar Rega masa gaboleh siii" Aqilla memanyukan bibirnya cemberut lalu ia mengoyang goyang kan tangan Rega.

"Regaaa plissssss ya ya ya" ujar Aqilla sambil tersenyum manis namun itu tidak membuat Rega tergoda.

"Gue mau pergi sibuk!" ucap Rega dan langsung berjalan cepat meninggalkan Aqilla.

"IHHH REGAAA NYEBELIN DASAR! AWAS AJA YA GUE AKAN DAPETIN NOMOR HANDPHONE LO! POKONYA TITIK!" Aqilla menghela nafas gusar lalu ia kembali ke lorong kelas X. dengan sebal dan kaki yang dihentakan ke lantai membuat semua orang menatap nya bingung, tapi iya tidak peduli dengan tanggapan apapun dari orang-orang ia hanya menggap angin lewat.

DOI GUA!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang