chapter 12

4.8K 702 11
                                    

"Sayang sekali, kalau kau ingin membunuhku, kau harus mengincar leherku"

"Cih!"

______________________________________

"Jurus darah iblis: es teratai"

"UKH!"

"Walaupun aku sudah menghindar aku tetap terkena serangnya!"

Tsuki no kokyū: roku no kata:
Bulan penyendiri di malam abadi

"kau berhasil melukai ku, tapi tentu saja itu tidak akan mempengaruhiku" ucap douma sambil memulihkan diri.

"UHUK!"

"Oh apa kau kesulitan bernapas? Apa kau baik baik saja?"

"Cih!"

Tsuki no kokyū: go no kata:
Kutukan pusaran bulan hantu

"Wah... kau cepat sekali"

Crass

"AKH!" Aku jatuh di tanah, rasa sakit merambat keseluruh tubuhku. Aku terluka di bagian lengan dan dibadanku.

"Dia... berhasil melukaiku..."

"Ah.. maaf aku memberikan mu serangan secara setengah setengah, kau pasti menderita" douma mulai berjalan kearahku. "Tenang saja dengan begini kau akan kehilangan penderitaanmu dan bertemu kakakmu".

"Hee... kenapa kau diam saja? Kau sudah menyerah?" Ucap douma menghampiriku.

"Padahal kau termasuk cepat lho.. mungkin kau bisa menebasku dengan kecepatanmu. Tapi belum tentu juga... soalnya pernapasanmu masih belum kuat, ha ha ha"

"UHUK!" Aku terbatuk dan keluar darah dari mulutku, lukaku semakin parah.

"... Kenapa?....

..... kenapa aku masih belum kuat?

..... kenapa.... aku masih belum bisa membalas dendam onesan?...

..... padahal aku sudah berlatih sangat keras...

.... Kalau begini... aku akan kalah dan mati....

.... onesan..."

"Berdiri, jangan menangisi hal seperti itu" terdapat bayang bayang wajah kanae onee-san dikepalaku.

"Tapi..."

"Berdiri, kochou (y/n)"

"Wah... kau masih belum menyerah?"
Ucap douma melihatku berdiri.


Tsuki no kokyū: hachi no kata:
Kibasan ekor naga bulan


Seranganku mengenai douma dan memotong tanganya.

Tsuki no kokyu: nana no kata:
Keagungan bulan

Tsuki no kokyū: san no kata:
Rantai keputusasaan bulan kematian

Aku melancarkan serangan berunturan yang berhasil memotong kedua tanganya.

"Wah... hebat sekali kau bisa memotong kedua tanganku" ucap douma sambil terus mengindari seranganku.

Aku bisa merasakan matahari sudah mau terbit, dan douma pergi bersamaan dengan munculnya sebuah pintu yang entah dari mana munculnya.

"Dadah~ lain kali kita bermain lagi ya" ucapnya yang kemudian masuk kedalam pintu dan pintu itu pun menghilang.

Matahari sudah terbit. Aku merasa kelelahan dan kesakitan karena luka yang kudapat, dan akhirnya aku jatuh pingsan.

______________________________________




Shinobu's Sister [Kimetsu No Yaiba]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang