Beberapa bulan kemudian...
Hari ini adalah hari pertama aku menginjakkan kakiku di SMAN 2 Jakarta.Aku sangat bahagia akhirnya aku bisa sekolah di sekolah favorit. Disana aku tidak memiliki teman, adasih tapi mereka sibuk dengan aktivitasnya masing - masing. Wajarlah mereka semua juga murid baru. Setelah memasuki kelas aku hanya berdiam diri, karena aku tidak memiliki teman.
Akhirnya aku bertemu bule, namanya Tiara. Aku ngeDM ignya, lalu dia menoleh kearahku dan kemudian tersenyum. Aku dan dia sama - sama tidak memiliki teman, akhirnya kita berteman dan kemana - mana selalu bersama.
Tetttttt tetttttttt
Bunyi bel istirahat
" Tir kantin yuk" ajakku.
"Ayok" sahut tiara
Saat sampai di kantin aku dan Tiara memilih untuk duduk di taman dekat kantin. Datanglah Sahabat - sahabat Tiara.
"Hai sooo" kata sahabat - sahabatnya
"Hey sini - sini" jawabnya
Mereka langsung menghampiri aku dan Tiara, dan senyum kepadaku.
"Soo, kenalan dulu ni" kata Tiara
Lalu mereka langsung berkenal dengan aku
" Hai aku Celina"
"Aku Nathalie"
"Aku Nadia"
Sahut mereka bertiga.
"Hai, aku Izza" jawabku.
Lalu aku mengajak mereka untuk foto bersama dan meminta konta WA mereka.
Setelah saling kenal kemana - mana kami selalu bersama. Entah itu ke kantin, aula, kamar mandi, lapangan , dll. Aku senang akhirnya aku memiliki teman baik seperti mereka, ya walaupun diantara mereka ada yang berbeda agama.
Tapi aku tidak mempermasalahkan itu semua , karena berteman itu tidak memandang agama, fisik,dan juga harta. Aku bahagia karena dengan adanya mereka aku bisa melupakan masalah - masalah yang ada dirumah.
Keesokan harinya...
Seperti biasa pada saat istirahat kami selalu berkumpul di taman dekat kantin.
Tiba - tiba ada kakak kelas yang lewat dihadapan kami, mereka semua memandangi kami dan senyum - senyum gak jelas. Aku dan teman - temanku tertawa terbahak - bahak karena kejadian itu.
"Itu kakak kelas kenapa ya , gila kali" kata Tiara sambil tertawa.
Setelah kejadian ini kami langsung bubar dan kembali kelasnya masing - masing.
Malam harinya aku tidak bisa tidur, sedangkan ayahku sudah terlebih dahulu tertidur. Aku melihat ke arah ayah yang sedang tertidur, tiba - tiba aku penasaran dengan isi Hp ayahku.
Aku langsung mengambilnya dan langsung melihat isi hp itu. Ternyata ayahku sering Chatingan dengan seorang wanita yang notabenya tetanggaku. Aku mengecek pesan - pesan itu dari awal sampai akhir. Aku sedih karena ayahku sering chatingan dengan perempuan itu dan pastinya ayahku tidak akan bisa bersama ibuku kembali.
Beberapa hari kemudian..
Ayahku marah kepadaku, ia membentakku. Ternyata ia mengetahui jika aku sering berkomunikasi dengan ibuku. Aku panik, aku fikir itu pasti gara - gara perempuan itu.
Iya tetanggaku itu pasti yang memberitahu ayahku. Ayah mengancamku jika aku tetap berhubungan dengan ibuku maka ayah tidak akan membiayai sekolahku dan aku akan di antar ke Malaysia. Aku takut, karena aku sudah terbiasa hidup dengan ayahku.
Setelah selesai memarahiku, aku beranjak pergi ke kamar mandi, lalu aku menangis tiada henti. Aku bertanya kepada diriku sendiri "Apa salahku? Apa? Aku hanya ingin mengetahui ibuku. Aku hanya ingin seperti mereka yang mendapat kasih sayang dari ibunya, apakah itu salah?"
Setelah cukup lama di dalam kamar mandi , aku segera keluar dan berpura - pura tidak terjadi apa - apa.
Setelah kejadian itu aku jarang menghubungi ibuku. Aku mengatakan semuanya pada ibu, sehingga ia memakluminya. Aku sudah tidak marah lagi pada ayahku, aku tahu ayahku melakukan semuanya karena ia tidak ingin berpisah denganku. Aku kembali melakukan aktivitasku kembali.
Hidupku kembali berwarna karena aku sudah mengetahui siapa ibuku , ya walaupun hanya di via WA.
KAMU SEDANG MEMBACA
Please Don't Leave Me Alone. (I Need you Mom, Dad)
AcakSudah berpisah, tapi tetap saja tak bisa berdamai. Hati ini sakit lagi, Tuhan. Mengapa harus aku yang menjadi korban? Padahal aku tidak bersalah. Untuk saat ini, menangis ialah caraku untuk melepaskan semua beban yang ada dalam hidupku. Dan akan kub...