Sorry! #Last

16 1 1
                                    

Gue tau ini bukan berita baik di akhir tahun, but well yes i need to tell you guys about this, even nobody cares. Intinya cerita ini di hentikan, tapi tetep bakalan kelar, karena sisanya bakalan gue ceritain singkat dibawah.

Jadi sang penulis baru saja sadar betapa tidak sadarnya dirinya akan dunia kepenulisan yang begitu besar, ya ... ini bukan tempat curhat jadi gak akan 'curhat panjang' disini (Intinya tetep pengen curhat).

Intinya, saya ... memutuskan untuk belajar lebih tentang dunia kepenulisan sebelum menulis lagi, bebenah, ya ... hiatus lah istilahnya (lagian udah hiatus juga) karena menyadari betapa belum pintarnya diri saya dan merasa malu jika melihat dunia kepenulisan yang sebenarnya. Iya oke, udah tiga kali cerita ini di reset, meskipun gak banyak yang peduli juga sih, tapi ya ... ada sebuah kegiatan, lomba, yang membuat saya tertarik memperbaiki novel ringan ini (Jakarta) menjadi lebih baik dari segala sisinya, Alur, Character Development, dan PUEBI tentunya ... yes absolutely, pokoknya banyak banget, dan kemudian ngumpulin naskah ini dengan harapan ... yaa, the biggest hope and the best hope, di terbitin sebagai buku. Dan, ya ... Saya merasa tidak siap dan malu.

Oke, buat yang penasaran, meskipun gak menarik tapi gapapa. The rest of the story will be:

Perhitungan bendungan semua salah karena tiba-tiba mundur lebih cepat, dan perkiraan bendungan jebol di sekitar sore/malam hari, Akira, anak Rito-san, membantu lebih dalam hal teknologi, fungsi gerbang akhirnya di beri tahu, bahwa nanti akan dibuka, dan di jelaskan bahwa memang ada proyek rahasia yang sengaja menenggelamkan Jakarta dalam keadaan utuh, tetapi untuk keadaan darurat saja, beberapa landmark dan gedung memang sudah di siapkan agar dapat bertahan di dalam air laut selama mungkin, di tujukan untuk penelitian. Rama serta lainnya di suruh membantu segala yang mereka bisa, evakuasi di lakukan, namun bendungannya tidak dapat menahan tekanan air lebih lama, sehingga terpaksa bendungan di buka sebagian (konsep pintu air biasa), tapi ada kegagalan sistem, dan harus di perbaiki, tapi karena kekurangan tenaga, Rama dkk harus turun, mereka harus buka gerbang secara manual, dan memang, karena di bangun secara buru-buru, untuk membuka gerbang secara manual butuh menyelam kebawah air (karena bendungannya sudah terisi air), dan nanti yang turun itu terluka, patah atau semacamnya gitu aja (belum di tentuin siapa), tapi setidaknya bendungannya tidak jadi roboh, dan evakuasi di percepat di bagian utara saat banjir masih setinggi bahu orang dewasa, Rama dkk turut membantu, dan evakuasi berlanjut hingga pagi hari, (Air di utara cukup tinggi, Monas hanya terlihat emasnya saja, patung selamat datang hanya tangannya, perbedaan tinggi akibat penurunan tanah yang berbeda, di bagian selatan rata-rata hanya 1-2 meter, tidak terlalu tinggi) setelah dirasa cukup dalam membantu, Rama mengajak Afifah & Hilda kembali ke rumahnya yang udah tenggelam, yang ternyata barang-barang mereka selamat, karena Rama membungkusnya dengan pelampung, balon udara, ya ... itulah. Dan kemudian, selesai. 

Klimaks? Ada sebuah plot saat mereka membantu evakuasi dimana ada cerita yang 'mungkin' (karena ragu dramatis atau gak) lebih dramatis dari membuka bendungan tadi

Selesai, Epilog: 3-7 Hari kemudian, Banjir Surut secara ajaib, bendungan? Air laut tetap sama tingginya, tapi? Setengah dari gerbang terkubur tanah, permukaan tanah naik secara ajaib, daerah di belakang bendungan juga jadi dangkal. Penelitian bilang, air laut masuk ke lapisan akuifer di bawah Jakarta, dan secara ajaib membuat Jakarta mengapung. Jakarta tetap di kosongkan selama penelitian lebih lanjut, kerusakan sekitar 50-79%, karena sudah ada persiapan dari proyek rahasia ini.

Masih epilog: Rama dkk jenguk yang terluka waktu itu (dibilang gatau siapa), lalu tiba2 pihak gugel (perlu sensor gak sih?) datang dan Rama di beri hadiah karena berhasil menembus sistem mereka, emang, sebelumnya Rama udah lapor kalo ada celah disana sebelumnya tapi belum dijawab hingga akhirnya si Rama malah make celah itu buat dia sendiri. 

Udah.

Gak logis kan? Bendungan kok begitu? Ya ... itu bumbu fiction-nya, Science-nya? Ya itu air laut naik, gue tertarik banget sama hal ini, makanya gue pelajari. Dan ya ... Gak usah khawatir, ternyata Jakarta lebih aman dari perkiraan gue, baca berita, udah lama, udah banyak yang bahas, ada proyek yang namanya "The Great Garuda" dari tahun 2015 udah mulai bikin tanggul, tapi gue gak dapet detailnya sih, ngerti, tapi detail lebih lengkap belum dapet aja, nah disitu gue pengen nambahin bumbu fiksi dan menjadikan hal ini sebagai bahan buat benerin cerita gue ini, dan yaudah next version of Jakarta bakalan lebih realistik dan, semoga gak tergoda upload setengah jadi, jadi kalo udah selesai baru di upload.

Intinya, disini saya merasa malu

Gue punya konsep cerita yang menarik, yang menurut gue, ya ... belum ada yang garap dan di otak gue ini bener-bener epik. Tapi ide ini sia-sia karena gak punya tempat yang di tuju, dan setelah gue buat disini, hasilnya tidak memuaskan.

Saya butuh banyak belajar, jadi next time, saya sepertinya akan kembali dengan naskah yang sudah siap.

Dunia kepenulisan ternyata lebih luas dan kompleks dari pandangan saya selama ini. 

Sekali lagi ...

Sorry!

JakartaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang