PART 2

9.2K 734 13
                                    

🍁🍁🍁

Dan disinilah Renjun sekarang. Pagi-pagi sekali Renjun sudah berangkat dari China ke Korea. Sesampainya di Korea Renjun langsung menuju kerumah sang Halmeoni.

Dan sekarang Renjun sedang berdiri didepan rumah indah yang menjulang tinggi. Renjun heran Halmeoni nya tinggal sendiri disini tapi rumah yang ditinggali Halmeoni nya itu sangatlah besar dan megah tentunya.

Sambil menarik koper yang lumayan besar dari ukuran tubuhnya, Renjun pun melangkahkan kakinya untuk menuju kepintu gerbang rumah sang Halmeoni.

"Renjun?", panggil seseorang dengan hati-hati. Seseorang itu sedikit merasa takut, apakah benar orang yang dipanggilnya itu adalah Renjun atau bukan.

Renjun yang baru saja melangkahkan kakinya, langsung menoleh kepada sumber suara yang memanggilnya sehingga membuat mereka saling menatap. Suasana diantara mereka sempat terdiam beberapa saat. Mereka saling mendalami di kedua bola mata masing-masing.

"Nu...", belum sempat Renjun menyelesaikan perkataannya. Sebuah tangan yang kekar menarik Renjun kedalam pelukannya.

"Aku merindukanmu, Renjun. Sangat merindukanmu.", ucap seseorang yang sekarang sedang memeluk Renjun dengan sangat erat nya.

"Maaf.", Renjun terkejut karena orang yang memanggilnya tadi langsung memeluknya. Renjun pun lalu dengan segera mendorong tubuh kekar yang memeluknya. Renjun memasang wajah tak suka nya.

Berani sekali lelaki ini memelukku!!, batin Renjun. Renjun pun hanya bisa memasang aura waspadanya.

"Kau tak mengenalku? Ini aku Jeno. Lee Jeno.", sahut orang yang berada di hadapan Renjun.

Mata yang tak pernah terlepas menatap Renjun itu pun memperlihatkan wajah kecewanya. Siapa yang tak kecewa bahwa orang yang kau rindukan tak mengingatmu? Ya, itulah yang sekarang dirasakan oleh orang itu, yang kita ketahui bernama Jeno, Lee Jeno.

"Jeno?", Renjun sedikit terkejut ketika mendengar nama seseorang itu. Karena Ia sedikit tak percaya apakah orang yang berada didepannya ini benar Lee Jeno? Seingatnya Jeno dulu tak seperti ini.

Jeno yang sekarang terlihat lebih manly. Ya mungkin, karena memang dia sudah terlihat lebih tinggi. Oh ayolah, Jeno yang dulu baru berusia 5 tahun, dan sekarang ia sudah berusia 19 tahun.

Penampilan Jeno yang sekarang hanya menggunakan celana training hitam serta baju kaos putih dan sepatu olahraga yang juga berwarna putih terpasang sangat keren dikedua kakinya. Dan jangan lupakan rambutnya yang sedikit berantakan. Sepertinya remaja tampan dan manly ini baru saja selesai melakukan rutinitas paginya, yaitu jogging.

"Ini benar kau Jeno? Tapi dulu kau sangatlah.....", Renjun memasang wajah bingungnya, sambil mengingat kembali bagaimana wajah Jeno yang dulu.

"Jelek?", tanya Jeno cepat.

"Bukan. Maksudnya, kau dulu sangatlah tidak keren.", sanggah Renjun yang juga tak kalah cepat nya. Sehingga membuat Jeno tertawa kecil.

"Ya, aku tahu itu. Aku dulu memiliki empat mata dan rambut yang seperti ini.", ucap Jeno yang lalu ia membuat huruf O besar dengan kedua tangannya dan lalu menempelkan di kedua matanya, dan tak lupa Jeno pun juga membelah tatanan rambutnya ketengah. Persis seperti rambutnya dulu.

"Tapi dulu kau tetaplah tampan, Jeno. Dan sekarang semakin terlihat tampan.", Renjun hanya bisa tertawa kecil ketika melihat tingkah Jeno tadi.

"Dan kau masih seperti dulu. Kecil dan menggemaskan. Kenapa kau masih tak terlihat tinggi, Renjun?", kali ini Jeno menggoda Renjun.

Dan kau terlihat semakin cantik, Jeno hanya mampu berkata didalam hatinya. Jeno pun lalu merapikan rambut Renjun yang sedikit berantakan. Mungkin karena ulahnya tadi yang tiba-tiba memeluk Renjun.

[00L] SCHOOL 2020 ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang