"Ayaaaah!...Ayaaaah!"
Teriak Joonie yang dari tadi mencari keberadaan Namjoon."Nek...sepertinya Ayah sedang keluar" ucap Joonie kepada perempuan paruh baya yang sedang duduk di sofa ruang tamu.
"Ya sudah nenek tunggu di sini bersama Joonie yah?" jawab perempuan paruh baya itu.
Dan anggukan ia terima sebagai jawaban.Joonie duduk di sebelah paruh baya yang meruapakan nenek nya.
Dan dengan senang hati nenek nya mengusap kepala Joonie."Cucu nenek sudah semakin besar... Haaa sudah berapa lama kita tak bertemu yah?" ucap nenek Joonie.
"Sangat lama nek, bahkan rasa rindu Joonie tak menghilang teruuus saja ada rasa rindu Joonie kepada nenek"
" Ohh cucuku dewasa sekali ya seperti ayahnya" ucap sang nenek dengan kekehan nya.
Selama 30 menit mereka beerukar cerita. Dan berakhir Joonie yang terlelap dengan mulut sedikit terbuka di atas pangkuan sang nenek.
Sang nenek hanya melihat televisi yang menyala sembari mengusap punggung Joonie dengan lembut.
Merasa ada yang memencet bel dari luar. Nenek Joonie menidurkan Joonie di sofa dengan sangat hati-hati, lalu membuka pintu untuk sang tamu.
Nenek Joonie tersenyum lembut saat melihat Namjoon yang terkejut atas kehadiran nya.
"Ibu... Kapan sampai?"
Tanya Namjoon dengan wajah yang terlihat sangat rindu."Ayoo masuk dulu,di luar udara nya semakin dingin " tirah sang Ibu.
Setelah mengangguk, Ibu Namjoon kembali masuk di ikuti dengan Namjoon yang berjalan di belakang nya.
Mereka duduk di ruang tamu,duduk secara berhadapan dengan di sebelah kiri Joonie yang sedang tertidur pulas.
"Ibu bagaimana bisa kemari?" tanya Namjoon
"Ibu sangat rindu dengan kau juga Joonie " jawab sang Ibu.
"Haaah kami juga sangat rindu dengan ibu " jawab Namjoon dengan mendekati sang Ibu.
"Aku sangat senang dapat melihat mu lagi bu " ucap Namjoon kembali di sertai pelukan hangat ia hantarkan untuk sang Ibu.
Ibu Namjoon membalas pelukan hangt sang anak dan mengusap punggung lebar nan kokoh milik Namjoon.
Setelah selesia acara mari berpelukan tersebut. Ibu Namjoon kembali membuka suara.
"Ibu akan menginap disini beberapa hari, tak apa?" tanya sang ibu.
"Tak apa bu, bahkan jika ibu ingin tinggal di sini juga tak apa. Yang ada aku dan Joonie sangat senang".
"Lalu jika ibu tinggal di sini. Siapa yang akan merawat adik mu hm?"
Namjoon hanya tertawa pelan dan berucap
"Hampir saja aku lupa dengan adik ku bu""Oh iya... Bagaimna keadaannya bu?" tanya Namjoon.
"Sangat baik, Adik mu kini sudah bekerja di perusahaan milik teman mendiang ayah mu".
Namjoon mengehela nafas nya lega.
"Syukurlah jika seperti itu"
"lalu kenapa dia tak ikut kemari?""Katanya titipkan salam saja. Karena dia sedang sibuk untuk mengerjakan sesuatu yang sangat penting katanya" ucap sang Ibu.
"Eunghhh... Ayah? Sudah pulang? "
Ketika sedang asik-asik nya, mereka mentalihkn atensi nya pada Joonie yang terbangun dari tidurnya.Namjoon menghampiri anak nya.
"Iya sayang ayah sudah pulang, maaf tadi ayah tak sempat berpamitan. Karena sangat mendadak".Joonie yang mendengar penjelasan sang Ayah hanya mengangguk dang mengucapkan
"Iya Ayah tidak apa-apa kok"Namjoon hanya tersenyum.
Lalu kembali menatap sang Ibu yang terlihat ikut tersenyum hangat."Joonie pelan-pelan nak makan nya. Nanti tersedak" tegur Namjoon kepada Joonie yang makan dengan sangat lahap dan terburu-buru.
"Mwasaukan newnewk swangat ewnak Aywah" jawab Joonie dengan mulut yang tersumpal makanan.
"Heeey telan dulu makanan nya nanti tersedak. Joonie tak mendengarkn ayah eoh?" tegur Namjoon kembali.
Joonie sama sekali tak mengubris teguran sang Ayah. Dia malah melahap kembali makanan nya seperti tadi.
Namjoon yang melihat hanya menghela nafasnya.
Ibu Namjoon yang melihat nya hanya tersenyum dan mengusap pundak Namjoon. Dan memberi ny senyuman.Seolah olah sedang berkata.
' sudah sudah 'Namjoon hanya mengangguk dan melanjutkan makannya.
~
Haiii
Salam kenal buat yang bacaCuma itu yang ada di otak alma
MweueheheheSemoga 💕 suka yah
KAMU SEDANG MEMBACA
Little Human
De TodoJalan hidup hanya tuhan yang tahu dan ialah yang mengendalikan alurdan scenario hidup kita. Jangan mengeluh ketika kita dilanda kesedihan dan kesusahan, jadikan masalah dan situasi tersebut menjadi motivasi diri untuk lebih semangat menjalankan hidu...