"Tidak semua hal yang baik menurutmu baik, ada saat hal yang buruk menurutmu,
justru baik ",.
***
Saya adalah seorang lelaki yang masih mencari jati diri. Seorang mahasiswa semester II, dengan kendaraan Astrea tahun 1990 an, selalu menemaniku pergi menuju gedung mewah berwarna coklat tempatku menuntut ilmu meraih Gelar Sarjana.
Urusan soal cinta percintaan tidak terlalu rumit bagiku, bisa dibilang mudah untuk mendapatkan pasangan. Mengoleksi mantan adalah hobiku, tanpa dipikir saya juga adalah mantan dari mantanku.
Mengatakan cinta kepada wanita yang saya sukai sangat mudah bagiku, setelah jadian beberapa bulan, atau minggu bahkan hanya beberapa hari saya putuskan dan menganti dengan yang baru.
Sungguh saya bukan orang yang pengertian untuk perasaan seorang wanita. Karena terlalu mudah untuk mendapatkan wanita yang saya sukai membuat saya semena-mena dengan perasaan wanita.
Walaupun begitu, bagaimanapun saya yang begitu mudahnya mendapatkan wanita yang saya sukai, bukan berarti saya tidak pernah di sakiti. Malah penyebab bagaimana saya bisa seperti itu, itu karena ulah seorang wanita.
Dahulu saya sangat mencintai seorang wanita, wanita itu berhasil menawan seluruh perasaan yang ada didalam diri saya. Ia berhasil menembus jantung hati yang masih kosong dan menetap disana.
Baru pertama kali saya merasakan perasaan jatuh cinta yang benar-benar jatuh. Dengan keadaan saya yang belum terlalu mengenal dunia percintaan. Dengan kemberanian yang saya kumpulkan satu hari penuh saya menyatakan perasaan kepadanya, dan apa yang dia jawab ?
"Ya sudah kita jalani saja dulu,".
Betapa senangnya hati, saya mengangap itu adalah jawaban sebuah penerimaan atas cinta yang saya pendam begitu lama saat itu.
Beberapa minggu komunikasi diantara kami sangat baik. Tapi beberapa hari kedepan, hubungan kami bagaikan awan gelap yang menunggu turunnya hujan. Saya mengerti kenapa itu bisa terjadi, itu karena kami Long Distance Relationship (LDR), jarak diantara kita yang saling berjauhan, itu penyebab utama terjadinya pertikaian tidak saling percaya.
Ia putuskan untuk tidak lagi mengharapkan saya, dan ia menjelaskan agar kami mengurus jalan masing-masing. Mungkin ini baginya hanya lelucuan yang tidak berguna, tapi bagi saya itu dalah luka yang cukup dalam.
Beberapa minggu mungkin berat tanpanya, selalu terbayang akan dirinya, dan terkadang rindu pesan singkat darinya juga, tapi bisa apa, jalannya sudah berbeda dan keadaan tidak lagi sama. Ikhlas dan sabar adalah jawabanya. Terlalu dini bagiku untuk jatuh cinta pada orang yang tepat.
Beberapa bulan saya jalani tanpanya, dan saya putuskan untuk membuka hati, tapi apa jadinya, saya semakin menjadi-jadi. Mendekati perempuan tanpa ada rasa cinta hanya untuk melepas kepenatan dan sunyi yang ku alami. Mengatakan cinta kepada beberapa wanita, aku membuat mereka nyaman bersamaku, setelah itu tanpa ada angin ku memutuskan satu per satu dengan perasaan begitu senang.
Begitu seterusnya saya lakukan, menjadi Play Boy class Paus meberikan kesenangan tersendiri bagiku. Mungkin semua wanita melihat diriku sekilas kelihatan sangat baik. Itu karena wajahku yang kelihatan polus dan kelihatan ganteng diatas rata-rata.
Beriring berjalanya waktu, Saya berkenalan dengan seorang wanita melalui Media sosial. Saya melihat semua foto yang ada di akunnya, wajahnya yang begitu putih, mulus dan polus, membuatku tertarik untuk menjadikan korban selanjutnya. Mencoba menyapanya lewan medsos, beberapa kali sapaanku hanya di baca tanpa membalasnya.
Aku berpikir, wanita ini berbeda. Biasanya setiap wanita yang aku ajak kenalan selalu bisa aku kendalikan. Tapi beda dengan wanita ini, ia begitu acuh, tidak memperdulikan sapaanku, Sudah beberapa kali pesan singkan saya kirim lewat inbox medsosnya, tapi belum juga ada balasan darinya.
Membuatku semakin penasaran, siapa sebenarnya wanita yang berhijab panjangn ini. Saya cari informasi lebih dalam lagi tentang dia di Beranda Medsosnya. Ternyata dia adalah seorang siswi kelas II SMA dan masih satu Kabupaten dengan ku.
Keesokan harinya saya membuka Medsos dan ada beberapa pesan masuk dan salah satu pesan dari wanita itu. Saya langusng membalasnya dengan cepat, dan pada hari itu juga kita saling membalas pesan dari Medsos. Tidak lama beberapa hari kemudian saya meminta Number Handpone nya. Mungkin dia juga sudah merasakan kenyamanan palsu dari seorang lelaki pendosa, yang semena-mena menyakiti perasaan wanita.
Sudah beberapa minggu terlewati, kami saling membalas pesan dan saling menanyakan kabar satu sama lain. Pikiranku, ;wanita ini sudah masuk zona ternyamanku.".
Aku mencoba mengungkapkan perasaanku kepadanya tepat Pukul lima lewat tiga puluh pagi, semua berjalan lancar, ia menerima perasaanku dengan mulus.
rencanaku berhasil.
YOU ARE READING
NOTE ( Sebuah Perjalanan Cinta )
General Fiction"Hidup adalah pejalanan, proses, pun setiap langkahnya memiliki tujuan. Kita mempunyai tujuan hidup sendiri, tapi tujuan utama adalah mengabdi kepada yang telah berbaik hati menciptakan langit dan bumi, beserta kita yang saling mencintai. Tidak ada...