5. ILYLC - Seohyun Lagi

629 61 19
                                    



































































"Selamat, kau bisa pulang sekarang!" Ulur jabatan tangan Seohyun di hadapannya, membuat Jessica bingung. Alis wanita mungil itu turut menekuk ke tengah.

Dan Jessica belum membalas apapun, meski tangan Seohyun masih terulur segan padanya. Karena sungguh, mengapa di hari membahagiakan ketika segala penat, dan aspek monoton rumah sakit terlepas darinya, Seohyun justru datang mengacau. Mengacau isi benaknya yang sebetulnya akan baik-baik saja semisal Seohyun tidak menampakkan dirinya di pagi hari ini.

"Seohyun memberikan selamat padamu, Sica-yah," bahkan, ujaran kecil Yoong hilang tanpa gubrisan.

Seohyun tak enak hati. Tangannya tertarik pelan dan begitu canggung. Senyum cerianya yang tadi, kini terpatri kikuk di hadapan Jessica. Wanita pemimpin perusahaan pada bidang perhotelan ini sungguh lah malu. Sejauh yang dirinya ingat, ia tidak meninggalkan goresan luka berarti pada Jessica. Tolong, ingatkan Seohyun jika dia melakukan sesuatu yang salah pada istri sahabatnya ini.

"Terima-kasih" suara Jessica muncul memecah hening. Lalu tawa Yoong ikut terdendang pelan. Seohyun jua begitu, ia berinisiatif sama dengan Yoong hanya agar tajuk suasana disana tak terlihat janggal layaknya tadi.

Mungkin saja, pengaruh hilangnya penggalan ingatan Jessica, membuat Seohyun nampak asing di matanya. Seohyun harus memaklumi itu.

"Aku sedang lenggang, jika kalian tidak keberatan, biarkan aku mengantar sampai di rumah. Aku membawa mobil" Seohyun menutupi kekecewaannya bersama senyum. Jempol kecilnya sempat terlempar menunjuk ke arah luar. Di mana letak mobil putihnya sedang terparkir menawan.

Ketika lagi-lagi Jessica meragu. Iris wanita bermarga Jung ini tak tenang, ia nampak tak setuju. Ia sempat melirik Yoong, bahkan menarik kecil baju pria itu untuk sekadar menanyakan pendapatnya dalam diam.

Yoong menatap Jessica tepat pada mata istrinya ini. "Kau ingin kita pulang bersama Seohyun?" Lembut nada Yoong membuat Jessica menggeleng kepalanya pelan.

Bibirnya di gigit sarat akan lagak gelisah. Pertanda yang begitu jelas bahwa mana, Jessica tengah gugup. Yoong segera membelai rambut Jessica. Memberi kepercayaan dengan senyum lebarnya kepada Jessica. "Kenapa? Apa yang membuatmu banyak berpikir, hm?"

Jessica balas menatap Yoong, lengkungan bibirnya sempat membuat Yoong terpana. Dan hal itu menimbulkan debar dalam dadanya. Oh, istrinya ini entah mengapa bisa begitu tiba-tiba membuatnya terpukau. Ia memang tidak bisa menghalau pesona mahluk mungil ini.

"Aku takut, Yoong." Bibirnya kembali digigit resah. Jessica tidak menyadari tingkah lakunya itu hingga tanpa sadar mengamit tangan Yoong dan memeluknya. Seolah hasta besar itu adalah pelindungnya tatkala bahaya.

"B-bisakah.. bisakah kita pulang dengan berjalan kaki, saja? Aku mohon" jemari lentik Jessica melilit jemari tangan Yoong.

Yoong sampai berdeham. Entah kenapa dia bisa begitu gugup atas segala tindak di luar kesadaran istrinya ini. Rasanya seperti mereka baru saja berkencan. Berdebar dan menyenangkan.

Yoong mengindahkan permintaan Jessica dengan anggukan kecil kepalanya. Ia berbalik menatap Seohyun, memandangi sahabatnya penuh akan sirat bersalah. "Jessica mengalami banyak trauma. Kuharap kau bisa memaklumi hal itu, Seohyun. Kami akan berjalan kaki bersama"

Senyuman Seohyun yang terlempar, tak lagi lebar, terbungkus secuil kekecewaan. Baginya, Jessica seperti sedang menghindarinya. Padahal Seohyun tidak bermaksud apapun. Apalagi merebut Yoong dari Jessica. Oh astaga, hal itu tidak pernah terlintas sedikitpun dalam benaknya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 14, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

I Love You Like CrazyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang