PURNA OSIS, TETAP MANIS
Nando
Matur suwun banget buat temen-temen yang udah dateng nyuksesin acara terakhir kita. Udah bantuin ngrampungin proposal, acara, dan LPJ nya juga. Oh ya, babang gemez@Arya P dapet salam dari bunda Marni kangen katanya, wkwkwk.
Semoga kedepannya bisa buat lagi yang lebih bermanfaat tentunya dan makin erat kekeluargaan dan kebersamaannya.
Ttd.
Mantan ketos paling manis :v
-19.07Arya P
Gile lu, apaan gue sama emak2. -_-
- 19.07Dinda
Ngakak sumpeh, tadi gua sama Nando dimarahin tuh emak malahan. Kenapa bukan Arya yang ngumpulin LPJ-nya??? Dia kemana? Udah lama nggak ngapel saya, kangen sama pipi gemesnya :v
- 19.08Arya P
Jijai badai Lu pada!!!
- 19.08Rania Cikha
Auwahhh :v Awas Lo bonyok sama pak Hadi nanti Ar ngrebut hati istrinya.
- 19.09
.
.
.
Sebanyak 256 pesan masuk dari grup itu, membahas hal-hal absurd lain yang membuat perut terasa tergelitik tentunya ditambahi bumbu-bumbu receh yang semakin mengundang umat anggota grup. Tak lupa selingan ghibah dengan berbagai topik yang cepat berganti. Mulai dari cogan dan cecan sma, adik kelas, study tour kelas XI, guru, dll.----
Aku sudah berada di dalam ruangan ber-AC dengan paduan desain warna hijau karpet semenjak setengah jam yang lalu. Ada sejumlah bangku yang disusun bertingkat menghadap sebuah papan tulis dan layar yang berwarna putih. Ada bangku-bangku panjang yang disusun dengan lima shaf dengan 3 banjar. Dimana pada tiap-tiap bangku diisi sebanyak empat kursi. Sebuah ruang meeting. Detik demi detik tlah berganti dan menit demi menit tlah berlalu. Aku membuka lembaran buku dan sesekali melirik layar ponsel yang kuletakkan di atas meja.
Tak lama berselang, seseorang tampak membuka pintu membuatku senang pikirku karena setelah ini aku tak akan gabut sendiri. Tapi ekpektasi tak selalu manis, tatkala seseorang itu menampakkan diri."Halahh, apaan sih! Kenapa harus ni orang! Sebel kan gue pagi-pagi," decakku kesal.
Seorang cowok berbadan atletis, dengan gaya rambut short and spiky, berjalan menuju kursi di barisan depan. Kulitnya eksotis tertimpa cahaya mentari di esok hari. Tatapan kami beradu sesaat-dingin dan tajam sebelum cowok itu meletakkan pantatnya di kursinya sekarang.Sebut saja namanya Kevin. Kevin Regan Algantara lengkapnya. Lelaki tampan dengan segala kemampuan, cerdas dengan segudang bakat, mantan kapten tim basket yang disegani kaum hawa, anak kesayangan guru, cool dan jagoan. Kata temen gue sih, 🙄
Sering disebut Al Ghazalinya SMANAWAN (SMA PANAKAWAN). Dengan satu nilai plus lagi, jiwa budayanya begitu kental, terlebih pada budayanya sendiri, Jawa. Namun sayangnya, lelaki dengan julukan Si Es Batu ini terkenal ketus, cuek, dan dingin, terlebih pada perempuan yang sengaja cari muka dihadapannya. Sarkatis dan tegas. Membuat beberapa orang tak mau berurusan dengannya."Nggak di kelas nggak dimanapun, kenapa sih selalu ketemu tuh orang. Muak gue dua tahun sekelas sama es batu kayak dia!" aku kembali berdecak, alisku bertaut. Dan kembali kulanjutkan aktivitasku.
Hingga hampir pukul 07.00 beberapa orang secara bergantian masuk ke dalam ruangan itu. Mengisi bangku-bangku kosong itu. Sementara ada 10 bangku yang memang dibiarkan kosong. hingga suasana yang tadinya sepi larut riuh seketika,
"Duh, kenapa sih itu pak Kumis engga sekalian ikut ke Bali aja. Aku gitu, mending ndampingi yang study tour daripada harus pusing-pusing berurusan sama pasal-pasal," umpat seorang cowok yang tepat berada di bangku depanku-sebut saja Nando.
"Mabuk kali dia," lontar anak berambut cepak keriting dengan kacamata di wajahnya di samping kanannya.
"Ya kali rajin fitnes gitu mabuk," seloroh Nando seketika.
KAMU SEDANG MEMBACA
ELIXIR
Teen FictionElixir/eliksir artinya ramuan yang serbaguna. Obat terbaik bagi luka kehidupan adalah ikhlas dan memaafkan. 💚 Dahulunya, Kiara dan Kevin adalah saudara yang saling menyayangi. Tapi, suatu ketika kejadian buruk menimpa keluarga mereka sehingga menye...