"Perasaan tadi uang nya gue pegang deh, kok malah ga ada" ucap Avina mencari uang yang sempat tadi ia pegang. Dengan malas ia kembali lagi melewati koridor sekolah yang sempat ia lewati siapa tau uang itu terjatuh disana.
"Astaga jangan bilang, uangnya gue buang karena kirain itu kertas biasa" ucap avina kesal dan memukul keningnya. Terpaksa saat jam istirahat ia tidak akan makan
"Itukan... " Avina sedikit kewalahan saat melihat pak Afan gurunya itu mencoba untuk menghampiri dirinya, sungguh ia tidak siap jika harus bertemu
Baru saja Avina ingin berbalik dan menghindari pak afan dengan cepatnya pria itu menarik tangan Avina.
"Mudah-mudahan koridor sepi" batin Avina bergumam.
"Ekhem. Avina saya menemukan uang 50ribu apa itu milikmu? " tanya pak Afan kepada Avina. Apa ia harus jujur atau berbohong? Ia tidak kuat jika berdekatan dengan pak Afan jantung nya berdebar tak karuan kakinya lemas. Ia ingin cepat cepat pergiMasalah nya uang nya buka 50ribu tapi hanya 30ribu. Jika ia berkata bukan tentu saja gurunya itu tidak akan membiarkan dirinya lepas begitu saja
"I-iya uang saya pak" ucap Avina sambil tersenyum kakuk dan benar-benar merasa kakuk saat gurunya itu dengan cepat memojokkan dirinya didinding koridor."Gawat. Pak Afan mau ngapain " batin Avina
Avina melihat kekanan dan kekiri pantas saja pak Afan begitu nekat ternyata koridor disini sepi. Untuk saja jika tidak Avina akan menjadi bahan omongan mereka
"Pak" gumam Avina. Saat tidak merasakan pergerakan dari Afan saat matanya melihat wajah Afan, pria itu sedang menatap nya dengan senyum terukir dibibir.
"Diam Avina" ucap Afan kembali memojokkan Avina sehingga jarak diantara mereka begitu dekat.
"P-pak. Nanti ada yang liat" ucap Avina pelan
"Ga akan" ucap Afan dan langsung saja mencium kening Avina. Gadis itu kaget bukan main saat merasa bibir pak Afan menyentuh kening nya.
"Pak" ucap Avina lagi merasa tidak menyangka dengan semua ini. Apa benar pak Afan mencium nya? Atau ia malah bermimpi? Astaga.Afan menjauhkan badannya dan memberikan jarak untuk Avina. Mereka bertatapan dan tersenyum satu sama lain.
"Ekhem. Avina kamu bisa kembali dan saat jam istirahat datang ke ruangan saya. Mengerti " saking senangnya Avina tidak lagi berfikir dan langsung saja menganggukan kepalanya."Selamat belajar " senyum Afan dan mengusap pelan kepala Avina.
"...Semangat" bisik Afan dan mencium kening Avina sekali lagi.Tanpa berkata. Avina pergi begitu saja dan sedikit berlari kecil ia dapat merasakan jika Afan masih melihat nya bahkan pria itu sedikit terkekeh kecil.
Saat sadar. Avina melupakan uang nya yang hilang
"Ga jadi dapet 50rb" kesalnya dan kembali melanjutkan jalannya menuju kelas.Next? Jgn lupa vote dan komen. Makasih
KAMU SEDANG MEMBACA
You Are the one
Romance"Diam atau saya perkosa kamu" ucap Afan kepada anak muridnya. "s-saya diam" ucap gadis itu ketakutan [Squel : Possessive Duda]