Kebenaran Pertama

726 26 9
                                    

"Untung polisi belum datang," ucap Chanwoo sembari menyetir mobilnya.

Kau yang duduk di sampingnya hanya diam dan memandangi kedua tanganmu yang bergetar. "A-Aku membunuh Paman Hanbin."

Chanwoo menggenggam sebelah tanganmu dengan tangan kirinya sementara tangan kanannya masih fokus menyetir. "Sekarang pria gila itu tak akan mengganggumu lagi, Noona." Chanwoo menenangkan.

Kau mengangguk perlahan dan menatap Chanwoo. "Kita akan bertemu keluargaku sekarang, kan?"

"Ya, tapi kita bersembunyi di suatu tempat, biar keluargamu yang menyusulmu."

Mendengarnya, kau lantas menanyakan mengapa kalian harus melakukan itu. Dan Chanwoo menjelaskan bahwa di rumahmu sekarang terdapat banyak polisi dan wartawan yang mencari keterangan mengenai dirimu.

Chanwoo juga mengatakan bahwa kematian palsumu itu tengah menjadi berita terpanas saat ini, terlebih dengan status Chanwoo yang menjadi buronan.

Setelah tiga puluh menit kemudian, kaliam akhirnya sampai di sebuah rumah yang cukup besar.

Chanwoo keluar dari mobil dan membuka gerbang rumah itu sebelum akhirnya kalian berdua masuk.

Chanwoo menggendongmu di punggungnya untuk memasuki rumah. Sesekali kau menatap beberapa pintu ruangan yang tertutup rapat, kau yakin ini bukan rumah milik Chanwoo tinggal dulu. "Kau tinggal disini, Chanwoo?"

"Hanya persembunyian," jawab Chanwoo singkat sembari berjalan menuju sebuah ruangan.

Dan kau sukses terbelalak saat melihat ruangan kosong dengan dinding dan lantai keramik putih di depanmu. Ruangan ini mengingatkan dirimu dengan hari terburuk sepanjang hidupmu.

"K-Kenapa kita disini, Chanwoo?" tanyamu ketakutan.

BRUK!

Kau mengaduh kesakitan saat Chanwoo melempar tubuhmu ke tengah-tengah ruangan.

"C-Chanwoo." Tubuhmu bergetar hebat saat menatap senyuman lebar di wajah laki-laki yang selama ini kau anggap adik.

"Akhirnya.." Chanwoo meremas rambutnya sendiri dengan tangan kanannya.

"Akhirnya aku mendapatkanmu, Noona! HAHAHAHAHA!" Chanwoo tertawa dan terlihat puas.

Jantungmu berdetak cepat, tawa itu sangat mirip dengan tawa orang di balik speaker

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jantungmu berdetak cepat, tawa itu sangat mirip dengan tawa orang di balik speaker. Kau benar-benar tak menyangka bahwa itu adalah suara Chanwoo. Karena selama kau mengenalnya, dia adalah anak yang tenang dan kalem.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 26, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The Red RoomTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang