Title : Last Farewell
Author: sirifa
Genre : -
Length: One-shoot
Rated : -
"Janji ya, setelah lulus sekolah kau tidak akan melupakan aku meski jarak dan waktu memisahkan," aku menjulurkan jari kelingking di hadapan Seohyun.
Seohyun mengaitkan kelingkingnya tanda setuju. Kemudian dia tersenyum penuh arti, seolah paham apa yang kumaksud sebenarnya. Dia adalah sahabatku sejak kami masuk di SM high school. Dan kini kami sama-sama sudah menginjak tahun ketiga, lebih tepatnya bisa dikatakan tahun kelulusan. Karena besok kami semua akan diwisuda. Seohyun memutuskan untuk melanjutkan jenjang pendidikan ke London. Sedang aku sendiri memilih diam di korea. Orang tua ku tidak mengijinkan anak lelaki semata wayangnya pergi jauh. Mereka terlalu menyayangiku.
"Oppa, kajja kita rayakan kelulusan ini," suara Seohyun membuyarkan lamunanku. Aku menoleh kemudian menggenggam jemarinya.
Seohyun terlihat begitu bersemangat, dia mengoceh sepanjang perjalanan menuju ke pantai. Sesekali aku menanggapi ocehannya, tapi aku lebih berkonsentrasi ke jalan. Banyak belokan tajam yang bahaya jika sedikit saja aku meleng. Seohyun gemas karena aku hanya menanggapi dengan kata 'Oh' dan senyuman seadanya. Dia mulai menggelitiki perutku. Aku tidak diam, kubalas dengan hal yang sama. Karena bercanda dengan Seohyun aku tidak melihat ada mobil dari arah lain, saat aku berusaha untuk menghindari mobil tersebut, kami justru menabrak penghalang jalan dan mobil kami jatuh ke jurang. Setelah itu semuanya gelap. Kosong.
***
Aku menatapnya tajam, seorang yeoja menangis sesenggukan di depan cermin. Entah apa yang dia pikirkan. Sepertinya beban hidupnya sangat berat.
Dia membasuh wajah kemudian menjatuhkan dirinya ke tempat tidur. Tak lama matanya terpejam, dia tertidur tanpa selimut, bahkan posisi tidurnya tidak beraturan. Seekor kucing naik ke ranjang. Kucing itu menatapku, aku mendekat dan mengelus kepalanya.
"Paling tidak ada dirimu yang setia menemaninya," lirihku.
Seolah mendengar apa yang aku katakan ke kucing tersebut. Yeoja itu pun bangun, dia tersenyum melihat kucing kesayangannya berada di sampingnya. Yeoja itu pun duduk bersila dan mengelus mesra kucing itu kemudian pergi ke ruang tamu. Ponselnya berdering beberapa kali. Dia berhaha hihi sejenak setelah itu berganti baju dan keluar rumah.
Yeoja itu memasuki sebuah kafe, dia memesan dua caffe latte untuk dibawa pulang. Bukan pulang, lebih tepatnya dia duduk termenung di taman. Mamandangi foto pasangan namja dan yeoja yang mengenakan seragam yang sama. Bibirnya tersenyum, namun air mata kesedihan membasahi pipinya.
Setelah cukup lama, dia kembali lagi ke rumah. Duduk berlama-lama di depan piano tanpa memainkannya sama sekali. Yeoja itu kembali termenung, dia membuka sebuah buku yang tergeletak di atas piano. Beberapa lagu tertulis di sana dengan tulisan tangan. Yeoja itu pun mulai menekan tuts piano, sebuah lagu dengan ritme yang pelan membawanya pada kenangan Indah semasa sekolah dulu. Masa dimana dia diam-diam mencintai seorang namja, namja yang lebih memilih menjadi sahabatnya dibandingkan kekasihnya. Semuanya jelas terlihat dari lirik lagu yang dinyanyikan sambil bermain piano. Mata yeoja itu kembali terbuka, dia menatap foto di atas piano. Foto yang sama dengan foto tadi yang dia lihat di ponselnya. Yeoja itu pun mengambil ponselnya kemudian menghubungi seseorang. Sudut bibirnya terangkat saat sambungan telepon terhubung. Tawanya pecah memenuhi ruangan.
Aku bahagia melihatnya sudah kembali bahagia seperti dulu. Aku mengelus kepalanya perlahan.
"Tetaplah seperti ini selalu Seo, jangan sedih lagi. Aku pamit."
Perlahan bayangku hilang seiring tawanya yang kian menggelegar di rumahnya.
Cukup sudah aku menjadi guardian angel untuknya selama ini, maafkan aku Seo tidak bisa menemanimu selamanya. Janjiku sudah aku penuhi. Selamat tinggal.
***
Seohyun termenung setelah panggilan telepon terputus, dia seolah merasa sesuatu hilang dalam dirinya.
"Kyu Oppa, bogoshipo. Semoga kau tenang disana, saranghaeyo," ucap yeoja manis itu diantara isak tangisnya.
Sejak kecelakaan mobil saat itu, Kyuhyun meninggal dunia, dia mengorbankan dirinya demi menyelamatkan Seohyun. Meski Kyuhyun sudah tidak ada, dia selalu berada disisi Seohyun. Dia khawatir karena sejak saat itu Seohyun tak lagi pernah tersenyum. Dan ketika dia melihat Seohyun tersenyum bahkan tertawa terbahak-bahak, kekhawatirannya hilang sudah. Tugasnya sebagai guardian angel selesai.
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Selamat malammm 🙋🙋
Project kita sebelumnya yang Berjudul Time With You—dengan 11 cerita, 11 genre, dan 11 author yang berbeda, akhirnya bisa kalian dapet di google play store loh!
Buat yang kemaren belum sempet kebagian harga pertama, atau yang baru tahu, boleh langsung di cari di google play store.
Keyword nya: Time With You Eternity Publishing
Harganya mungkin lebih mahal, tapi isinya dijamin bikin kalian campur aduk.
Ayo buruan dapetin sekarang. 💕
KAMU SEDANG MEMBACA
Winter Wonderland [SeoKyu Anniversary Project]
FanfictionBanyak hal tak terduga terjadi pada musim dingin baik itu yang menyenangkan atau menyedihkan. Melalui Winter Wonderland, kami author Wifam_Fanfiction mempersembahkan kisah-kisah dengan tema musim dingin sebagai bentuk peringatan anniversary Seohyun...