DIRA-VANO-2

19.2K 523 27
                                    

Anindira dan Evano sudah berada di kediaman Kaswari. Setelah bulan madu kemarin  terhitung sudah dua minggu Anindira dan Evano  berada di rumah. Bulan madu mereka benar-benar membawa kesan romantis untuk keduanya.

Evano harus berterimakasih banyak pada ayah dan ibunya. Tanpa usulan mereka mungkin, Evano tetap akan menyimpan perasaannya.

Sekarang keduanya tengah berada di rumah Kaswari. Mengapa rumah Kaswari sebagai pilihan tempat untuk keduanya tinggal, itu semua karena usulan Anindira.

Seminggu setelah bulan madu, mereka sempat tinggal di rumah mama Mita. Tapi, karena Mama Mita selalu memanjakan Anindira sampai ikut membantu memasak atau sekedar beres-beres rumah saja tak boleh.

Itulah sebabnya Anindira memilih mengajak Evano tinggal di rumah ibunya saja--tak enak jika setiap hari selalu di manja. Sedangkan Mama Mita awalnya sempat tak membolehkan. Tapi, Anindira pintar sekali mmbuat alasan jadi Mama Mita setuju2 saja. Lagipula jaraknya dekat, jika rindu tinggal berjalan kaki saja.

Malam ini Anindira dan suaminya sedang duduk di ruang tamu sambil menghadap beberapa toples berisi kue dan makanan ringan.

"Jadi kapan kamu mulai kerja?" tanya Evano.

Anindira yang sedang mendekap toples berisi makanan ringan lantas meletakkan toples yang di dekapnya di atas meja lalu Anindira menepuk-nepuk tangannya, "senin aja deh, Mas. Kalau besok masih capek." jawab Anindira sambil menatap suaminya yang berada di sisi kirinya

"Oiya, Mas. Besok Dira harus ke rumah Bunga." ujar Anindira seakan baru ingat.

"Ra, aku boleh minta gak. Kamu gak usah ladenin Bunga. Dia tunangannya Herman aku takutnya kalau dia justru ngapa-ngapain kamu atau berniat balas dendam." jelas Evano. Bagaimana pun Evano yakin dengan pasti, jika Bunga pasti punya niatan buruk apalagi waktu itu Bunga pernah mendatangi bengkelnya dan mengancam Evano saat kemauannya tak dituruti.

"Udah jadi tugas Dira buat layani pasien, Mas. Lagian gak boleh negatif thinkgking sama orang." 

Mendengar itu, Evano menghela nafasnya pelan. Anindira memang selalu keras kepala, "kamu kalau dikasih tau emang gak pernah di dengerin, Ra." ujar Evano lumayan kesal.

Anindira lumayan takut, karena ini pertama kalinya Evano berujar dengan nada seperti itu, tegas dan serius, "bukan nya gak di dengerin, Mas. Lagian udah dari minggu-minggu yang lalu aku bikin janji sama Bunga."

"Terserah kamu aja, tapi Mas gak mau nganterin. Dan, kalau ada apa-apa jangan ngehubungi aku atau jangan ngeluh sama aku." jelas Evano, laki-laki itu lantas bangkit dan meninggalkan Anindira yang mematung.

Jadi, Evano marah?

Menghela nafasnya, Anindira jadi pusing sekarang. Kalau besok ia tak menangani Bunga yang ada dia akan dicap sebagai dokter yang tak profesional tapi jika ia tetap pergi yang ada Evano marah padanya.

Lalu, harus bagaimana Anindira?

Mengambil satu toples yang berisi keripik emping lalu didekap olehnya, Anindira menyusul Evano ke kamar. Rumah memang sepi, orang tuanya kemungkinan sudah tidur.

Mendorong pintu kamarnya, Anindira mendapati Evano sedang duduk di atas ranjang sambil  asik memainkan ponselnya dalam keadaan miring. Apalagi kalau bukan bermain game online.

Anindira mendekat, lantas mendudukan dirinya di sisi Evano. Mengintip apa yang sedang di mainkan suaminya itu lantas kembali menjauhkan kepala nya dan fokus pada toples di dekapannya.

"Mas, marah, ya?" tanya Anindira dengan suara pelan bahkan ia tak berani menatap Evano.

Evano tak bergeming tetap fokus pada ponselnya, sedangkan Anindira dia mencoba mencari cara agar suaminya itu tak marah padanya.

"Mas maunya apa? Nanti Dira turutin asal Mas jangan marah. Ya?"

"Gak ada. Tidur aja sana." balas Evano jutek.

Mencebikkan bibirnya, Anindira di buat pasrah. Ternyata membujuk Evano susah juga.

"Mau?" tanya Anindira sambil menyodorkan toples di tangannya.

Evano melirik sekilas lantas dia kembali fokus pada ponselnya.

Mendengus kecil, Anindira benar-benar pasrah. Ya sudah-lah, mungkin besok Evano sudah tak marah lagi. Sekarang mending dia beristirahat saja.


....

Ada yang nungguin cerita ini, gak?

•Terimakasih untuk para pembaca, part sebelumnya bisa tembus sampai 1k lebih😍

•Tetap tinggalkan vote dan komentar kalian ya, (selain next dan lanjut _-)

•See you~

My Tetangga Is My HusbandII (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang