❆ day 2: "awww, is this you?"

5.8K 752 264
                                    

prompt by swanimagines

--oOo--

Suara alarm mendominasi ruangan yang cukup luas tersebut. [Name] mengerang pelan kemudian menarik selimut tebalnya sampai melingkupi kepala.

Udara di dalam kamar ini bisa dibilang masih sedang-sedang saja jika dibandingkan dengan udara musim dingin di luar. Namun, tetap saja sloth dalam diri [Name] enggan untuk diganggu.

Berkat suara berisik dari ponsel milik [Name], Karma yang sebenarnya enggan untuk bangun pagi di hari libur terpaksa mengangkat punggungnya, menjauhi sofa yang ia pakai tidur semalaman.

Suara gemeletuk tulang terdengar tatkala laki-laki itu melakukan peregangan ringan. Rasanya sangat tidak nyaman tidur di sofa yang letaknya berada di seberang ranjangnya itu.

"Ah, sial. Pegal sekali," gerutu Karma pelan.

Kakinya melangkah mendekati tubuh [Name] yang seluruhnya tertutupi oleh selimut layaknya kepompong. Tawaan pelan lolos dari bibir laki-laki itu, sedangkan tangannya meraih ponsel sahabatnya yang tergeletak di meja mini dekat ranjang.

"Alarm gadis bar-bar ini berisik sekali--" gumam Karma lalu mendaratkan bagian bawahnya ke tepi tempat tidur yang sedang digunakan oleh [Name].

Setelah bunyi alarm berhenti sepenuhnya, Karma yang hendak membuka ponsel gadis itu terhentikan oleh layar kunci bersandi angka.

Tidak perlu berpikir panjang, Karma segera memasukkan tanggal ketika pengumuman diterimanya mahasiswa baru di universitas yang mereka tuju diumumkan.

Laki-laki itu masih ingat bagaimana wajah menggelikan [Name] dengan ingus meluncur bebas dari lubang hidung saking sibuknya menangis bahagia selama hampir lima menit saat menyadari bahwa mereka berdua diterima.

Bingo! Terbuka.

Dengan terbukanya kunci layar sang sahabat, Karma langsung menjelajahi galeri sang gadis tanpa pikir panjang.

Melanggar privasi? Oh, tidak juga. Lagi pula [Name] juga sering meminjam ponselnya untuk bermain.

Sebagian besar yang ada dalam ponsel gadis itu adalah foto tokoh fiksi, pemandangan, meme, dan hewan-hewan imut.

Tidak sedikit juga foto [Name], Karma, dan teman-teman mereka dalam album tersendiri.

"Hee~"

Sebuah foto menarik perhatian laki-laki bernetra mercury itu. Dalam foto terlihat [Name] tersenyum ke arah kamera dengan setelan kaos putih bergambar alpukat dan celana pendek berwarna kehijauan bersama teman sekelas mereka semasa SMP, Kataoka Megu, di sebelahnya.

"Aku tidak menyangka [Name]-chan sering menemani Kataoka-san saat mencoba lusinan pakaian di butik," gumam Karma sambil mengusap layar, melihat-lihat foto [Name] dan Kataoka yang lain dengan busana berbeda di tempat yang sama.

Tanduk imajiner muncul di kepala laki-laki itu tatkala iris mercury miliknya menangkap foto di mana [Name] tampak mengenakan pakaian serba kedodoran dengan wajahnya yang merona merah tipis.

"Imutnya~"

Jemari laki-laki itu bergerak gesit mengirim foto-foto [Name] ke ponsel miliknya lewat aplikasi. Tentu saja mengumpulkan blackmail dari sahabatnya adalah salah satu hobi menyenangkan untuk Karma.

10 days before christmas ◇ akabane karma ◇Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang