Tak ada yang bisa kulakukan selain menunggu.
Menunggu apa, aku pun tak tahu.
Mungkin menunggumu membalas perasaanku yang belum memudar.
Walau kutahu semuanya tetap sia-sia.
Hati ini belum bisa menghapus namamu.
Dari luar, mungkin aku terlihat acuh tak acuh padahal aku menginginkamu menjadi milikku.
Mata ini, mulut ini bisa saja berbohong bila aku sudah biasa saja.
Tapi hati tak pernah bisa berbohong.
Hati ini tak mudah untuk mengungkapkan isi hatinya kepada orang lain.
Haruskah aku berjuang kembali untukmu.
Haruskah aku menyatakan padamu.
Aku takut dengan segala rasa sakit seperti saat itu yang hingga kini masih membekas.
Egoku berkata 'tidak usah, bisa saja nanti akan lebih banyak lagi konsekuensinya,'.
'Simpan saja, tak perlu diri ini berjuang mati-matian lagi untuknya yang entah dia menghargai atau tidak,'.
'Karena itulah yang membuat luka,'.
Mungkin benar, berjuang mati-matian yang ada kamu malah semakin menyayat hatiku.
Kusimpan pasti akan lebih baik, tentang rasa sakit aku akan menanggungnya.
Maaf aku belum bisa berjuang kembali.
Kuharap hati ini sanggup menyimpannya sendiri.
Date: 15-12-19
KAMU SEDANG MEMBACA
Quotes
Non-FictionKata-kata yang tersirat makna. Ketika bibir sulit mengatakan segalanya. Jangan lupa di Vote Comment & Share! Terima kasih.
