Prolog

4.7K 376 68
                                    

NAMBAH HUTANG TEROSSS, itupun kalo ada yg baca eheehe...

Mobil bluebird dengan BN lokal itu melancarkan tikungan tajam pada satu lintasan.

Penumpang di belakang bergestur tidak tenang, raut wajahnya tegang serius, menampar undakan dudukan si supir yang ia kira lamban.

"Tae! Apa cuma segini kemampuan mengemudimu belasan tahun hah!" gebraknya kesal.

Taehyung makin tertekan di sadel depan, terperanjat oleh bentakan frustasi yang terjun dari bibir lelaki itu. Nuansa ini baru, oleh karena baru-baru ini lelaki itu bersikap kasar padanya.

"Ini sudah yang paling cepat.. aku gak bisa lagi kalo lebih dari ini. Di depan sedang ada perbaikan jalan, jadi--

Lelaki itu rusing, sungguh mumet. Apapun itu. Kali ini dia tidak mau mendengar apapun alibi dari pria berparas ayu yang menghidupinya belasan tahun itu.

"Argh! Jangan banyak alasan! Kemudikan saja ayo!"

Kim Taehyung adalah pekerja freelance, lebih tepatnya dia adalah supir taxi online. Lelaki ini berusia 27 tahun, akan tetapi banyak yang salah menduganya berkisar 17 tahun.

"Ukhh-- Jimh... perutku sakit banget." Rintihan tinggi seorang gadis.

"Bertahanlah, Yeri. Sebentar lagi kita akan segera sampai." Pria dewasa itu mengajak gadis itu untuk berdekapan dengannya. Mengambil tangan dingin gadis itu dan memeluknya sayang.

Hati Taehyung berdesir menyaksikan adegan dari balik kaca pengintai di atas mobil. Gelagat mesra yang ditunjukkan orang paling dicintainya. Satu-satunya cinta yang ia punya di dunia.

Suaminya, Park Jimin telah membagi cinta yang mereka ikrarkan bersama dengan satu orang gadis kelas 12.

"Ga bisa... hikss... hiks... Taehyung-oppa aku minta maaf.. Aku minta maaf kalau ada salah padamu.. tapi kumohon... jangan sengaja memutar arah mobilnya kesana."

Taehyung merinding dibuatnya. "Apa dasarmu bicara begitu, ini sudah jalan yang paling benar!"

Gadis rambut bob itu meringkuk, bentakan Taehyung membuat dirinya gemetar dan ciut. Gadis itu memegang tangan Jimin dan menyelundupkan wajahnya ke dada berotot itu.

"Jangan berteriak pada Yeri, Taehyung! Kau akan merusak bayi yang ada di perutnya!"

"Aku ga teriak sama sekali. Dari dulu suaraku berat dan aku mencoba menjelaskan."

Amarah Jimin makin meledak, "Lihat kelakuanmu! Harus begini kejam kau pada remaja huh? Harus? Dia sampai minta maaf padamu, Tae!"

Samar, gadis itu menyunggingkan senyum puas kemenangan.

Digigit bibir erat, Taehyung mengatup tangisnya sendirian. Ditarik perseneleng makin erat, Taehyung menginjak pedal gas membabi buta.

Pukul 8 malam kurang, ketiga orang itu tiba di RS. Kebidanan dengan napas berpeluh.

Gadis berbadan dua yang mengaku tengah mengisi benih Jimin merampas segala curah dan kasih sayang suaminya.

Pria Park keburu menggendong Yeri ke tandu beroda dan membaringkan gadis itu di ranjang pemeriksaaan. Ditemani oleh dua perawat dan satu dokter kandungan, Jimin menyerahkan Yeri dan bayinya.

Taehyung cuma terpaku diam dalam mobil taxi. Tidak berani untuk ikut masuk dan ikut andil.

Meremas-remas dua tangannya yang berkeringat dingin. Berharap dia berhasil tepat waktu membawa Yeri berobat.

"Aku harus menikahi gadis ini."

Pernyataan Jimin yang kelewat nekat itu menciptakan kubangan kekalahan telak bagi Taehyung, sang istri pertama yang berdiri di sampingnya.

Let Me Live | KookV / MinV / YoonVTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang