4

4 1 3
                                    



Kerusuhan kemarin dimuat dibeberapa media dari mulai televisi, koran, radio dan sosial media. Aku sedang melihat beberapa berita yang dimuat akun-akun berita dan gosip diinstagram ada yang mengabarkan secara aktual tajam dan terpercaya ada juga yang terlalu mendramatisir.

Seperti video yang sedang kulihat disalah satu akun gosip ini. bukannya berfokus pada kerusuhan yang terjadi kemarin, mereka malah secara heboh menyorot rumahku yang sedang di jarah oleh para perusuh. Sampai menyangkut pautkan bahwa ayah selaku pemilik toko memiliki nasib yang sungguh buruk dari seluruh orang bernasib buruk didunia. Karena rumah kami satu-satunya yang para perusuh itu rusak.

Sudah dua hari aku tak masuk sekolah karena harus membersihkan rumah bersama ayah. Ayah tak memarahi karena aku tak masuk sekolah, mungkin karena dia sadar bahwa sekarang saja walaupun dikerjakan berdua rumah kami belum sepenuhnya bersih. Apalagi jika ia mengerjakannya sendiri.

Aku sedang memasukan pecahan-pecahan kaca kedalam kardus ketika sebuah mobil mewah terparkir didepan toko ayah. Dua orang seumuran ayah turun dari mobil yang satu laki-laki dan yang satu lagi perempuan.

Awalanya mereka berdua melihat sekeliling tetapi ketika mereka melihat aku yang sedang berjongkok, perempuan yang seumuran ayah itu melotot dan langsung berlari kearah ku. Ketika terjangan itu datang secara otomatis aku terjatuh sambil kebingungan, lebih tepatnya ketakutan. Karena tiba-tiba orang asing memeluku sambil menangis.

"ayahhhhh!" aku menjerti agar ayah tahu bahwa aku sedang membutuhkan pertolongan.

"ayahhhhh!" aku menerti lagi karena perempuan yang sedang memeluku sambil menangis ini terus mengatakan "ini mama nak, ini mama nak". Apa maksudnya itu, dia adalah mamaku. Ibuku sudah meninggal ketika aku kecil mana mungkin perempuan ini ibuku.

Ayah tak kunjung datang. Aku semakin ketakutan, ini tidak mungkin seperti disnetron-sinetron yang suka ayah tonton kan. Bahwa ternyata aku bukanlah anak ayah. Bahwa kenyataannya aku adalah anak kandung perempuan yang sedang menangis ini mereka mengetahui keberadaan ku karena berita heboh kerusuhan itu.

Aku tak mau, aku tak mau. "ayahhh, ayahhhh!" saking ketakutannya aku ikut menangis.

***

"Ilal kenalin ini temen ayah. Ini om Tio dan istrinya tante Mariam"

Kedua teman ayah duduk dihadapanku dan ayah. Aku bersyukur karena ternyata mereka bukanlah orang tua kandungku seperti pikiran buruku tadi.

Mereka adalah teman ayah dari semasa ayah kuliah. Mereka berdua pindah keluar kota setelah anak mereka mengalami kecelakaan. Ayah dan kedua temannya tak pernah saling menghubungi karena kehilangan kontak masing-masing. Berkat berita heboh itu mereka melihat ayah yang sedang diwawancarai. Sehingga mereka berhasil menemukan keberadaan ayah.

Tujuan mereka kemari adalah untuk menawarkan beberapa bantuan. Karena persahabatan ayah dan mereka sudah seperti keluarga.

"ayolah Yadi, ini buat Hilal juga. Kalian ga mungkinkan tinggal disini". Tante Mariam masih memaksa ayah untuk menerima bantuan berbentuk rumah disalah satu perumahan mewah.

"tapi itu terlalu berlebihan. Kalian bisa memberi kami bantuan yang lain." Ayah masih bersikukuh menolak."

"baiklah kamu bisa membelinya dari kami dengan cara dicicil". Om Tio memberikan jalan lain untuk keinginan istrinya yang menggebu.

Aku tau ayah akan tetap menolak, tetapi sebelum ayah memberikan suaranya. Tante Mariam mendahului "pikirkan Hilal, ia membutuhkan lingkungan yang aman untuk pertumbuhannya " ayah melihat kearahku, tangannya terangkat untuk mengusap kepalaku dengan lembut.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 15, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

BalancekissTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang