1. Ini Tidak Adil

112 25 28
                                    

Lara mengayuh sepedanya dengan kekuatan extra yang dimilikinya karena sebentar lagi bel masuk akan berbunyi. Ini semua karena tidak ada yang membangunkannya tadi pagi.

Gerbang SMA Gaster Jaya sudah terlihat di depan mata, dengan sisa tenaga yang dimilikinya Lara mempercepat lagi mengayuh sepedanya. Tapi sayang ketika dia sampai, gerbangnya sudah terlanjur tertutup.

"Pak bukain gerbangnya dong, saya mau masuk nih," teriak Lara pada satpam yang kini tengah menyesap secangkir kopi.

Satpam itu pun berdiri dan berjalan menuju gerbang. "Kamu udah telat, jadi kamu berdiri saja disitu sambil menunggu guru piket datang kasih hukuman," ucap pak satpam sambil merapikan kumis tebalnya itu.

Lara melirik jam yang bertengger di tangannya, "Yaelah pak telat 1 menit doang."

"Yang namanya telat ya telat." setelah mengatakan itu pak satpam kembali ke tempat posnya.

Lara kini tidak bisa berbuat apa-apa lagi. Dia menuruti kata pak satpam yaitu menunggu guru piket datang memberi hukuman.

10 menit telah berlalu Lara mulai bosan menunggu, mana hanya dia seorang yang menunggu di luar yang artinya hanya dia yang terlambat.

Kalau ada beberapa siswa yang sama dengannya kan bisa saja diajak bicara, lah ini? Masa dia ngajak bicara sepedanya ntar dikira gila lagi, kan malu. Masa hari pertama dia sekolah menjadi siswa baru disekolah ini sudah di cap gila.

Samar-samar terdengar suara deruman motor yang kini kian mendekat. Motor itu kini berhenti di depan gerbang. Dan orang yang duduk diatas motor itu kini membunyikan klakson yang membuat kupingnya sakit.

"Percuma lo klakson sampe karatan, pak satpam gak mau bukain gerbangnya." cowok yang duduk diatas motor tersebut hanya menoleh sekilas lantas melanjutkan membunyikan klaksonnya.

Lara membuang nafas kasar. Dia pun berdiri dan menghampiri si brengsek yang membuat kupingnya berdengung.

Namun langkahnya terhenti ketika melihat pak satpam keluar dengan terburu-buru dari posnya dan langsung membuka gerbangnya.

Lara tercengang melihat itu. Tadi dia sudah memohon pada pak satpam untuk dibukakan gerbang, tapi ditolak mentah-mentah. Sedangkan cowok brengsek ini hanya membunyikan klakson langsung dibukakan gerbang. INI MAH NAMANYA TIDAK ADIL!!

"Maaf ya tadi bapak ada sedikit urusan," ucap pak satpam dengan sopan. Apa sopan? Tadi saja dia dibentak gak ada sopan-sopannya, lah ini? Asem banget dah.

Setelah gerbang telah terbuka lebar, pak kumis alias pak satpam mempersilahkan cowok tadi masuk, setelah itu gerbangnya ditutup kembali.

Tak mau membuang kesempatan emas Lara segera menerobos masuk. Untungnya badannya gak besar jadi gampang buat nerobos.

Tapi dengan sigap pak satpam memegang lengannya. "Kamu gak boleh masuk."

"Cowok tadi aja boleh masuk, masa saya gak boleh sih pak." ujar Lara yang kini mencoba melepaskan tangan pak satpam

"Kamu kan udah telat." kini pak satpam sudah menariknya agar keluar.

"Lah terus bapak kira cowok yang tadi gak telat? Lagian saya telatnya 1 menit doang lah cowok yang tadi telatnya 10 menit, tapi kenapa dia boleh masuk sedangkan saya gak boleh," protesnya dengan menggebu-gebu hingga cengkraman pak satpam sampai terlepas. Habis sudah kesabarannya kali ini.

Ketua Kelas BobrokTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang