8

1.6K 54 10
                                    

"Cukup aku yang mencintaimu. Selebihnya, jika kamu mencintaiku maka aku anggap sebagai bonus"

💣

Kini Nadia sedang menonoton film di laptop miliknya.
Nadia teringat sesuatu ketika layar laptopnya memperlihatkan adegan seorang lelaki sedang bermain gitar.

Nadia langsung menutup layar laptop setelah itu keluar bilik kamarnya dan melangkahkan kaki ke kamar sang kakak.
Pintu kamar Reyhan terbuka dan terlihat Reyhan sedang bermain gitar sambil bersenandung.

"Kak Reyhan" panggil Nadia
Tidak ada sahutan yang terdengar hanya petikan gitar yang sedang di mainkan oleh Reyhan.

"Kak Reyhan ganteng banget hari ini, pasti mandinya lebih dari 2x ya?" puji Nadia

"Hari ini gua gak mandi" Reyhan berhenti bermain gitar dan memandang ke arah Nadia.

"Ih jorok banget sih, pantesan kamarnya bau pemiliknya aja bau" ejek Nadia dengan sorot mata jijik.

"Kan tebakan gue bener, mau apa lo? Pake acara muji-muji gua dan belum ada 5 menit langsung ngejek" Reyhan kembali sibuk memetik senar gitar.

"Hehe, kak ajarin gue main dong" ucap Nadia dengan mata yang berbinar.
"Main apaan?" Pikiran Reyhan sudah kemana-mana.
Cowok memang selalu berpikiran jorok.

"Main gitar" Nadia memberikan senyuman termanis kepada Reyhan agar Reyhan dapat menuruti permintaannya.

"Setan apa yang merasuki diri lo? Gak ada angin gak ada ujan tiba-tiba minta di ajarin main gitar?" Reyhan merasa ada yang tak benar dengan diri adiknya.

"Setan yang lagi main gitar, udah gak usah banyak tanya cepetan ajarin gua" perintah Nadia

"Lu kenapa sih?" Reyhan memegang dahi Nadia mengecek apakah adiknya ini baik-baik saja.
"Penilaian seni budaya" ucap Nadia singkat yang terdengar bukan seperti penjelasan.

"Oh jadi lu minta ajarin main gitar karna ada penilaian seni budaya?" kini Reyhan mengetahui jawabannya,
Nadia hanya menganggukkan kepala pertandakan iya.

"Tapi ada syaratnya" ucap Reyhan dengan cengiran nakalnya.

"Dih apaan sih, kok pake syarat-syarat segala" Nadia merasa kakaknya ini tidak ikhlas untuk mengajarinya main gitar.

"Oh yaudah kalo gak mau, silahkan cari guru les gitar sana" ucap Reyhan enteng.

Sebenarnya Nadia pun mampu untuk membayar guru les gitar dengan harga yang paling mahal, tetapi Nadia lebih nyaman dengan orang yang sudah ia kenal apalagi dirinya sudah dekat dengan orang tersebut.
Tidak nyaman saja rasanya jika ia belajar main gitar dengan orang asing.

"I-iya deh iya apa syaratnya?" Nadia menyerah memilih untuk mengikuti kemauan kakaknya saja.

"Syaratnya adalah.... " Reyhan sengaja menggantungkan ucapannya agar Nadia penasaran "lo kalo udah bisa main gitar gak boleh ngalahin kehebatan gue" gurau Reyhan sambil cengengesan sendiri.

"Dih syarat apaan coba kaya gitu"
"Gak kok bukan itu syaratnya" kini ucapan Reyhan terlihat sangat serius.

"Trus apa? Udah lah to the poin aja gak usah basa basi, kayak lagi PDKT aja lo banyak basa basinya" geram Nadia karna sedari tadi Reyhan tidak bisa di ajak serius.

kakak kelasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang