Chandra masuk ke dalam rumah sakit, dia datang kesana untuk mengobati lukanya yang sudah sangat sakit dan perih, tidak habis pikir, Raka datang tiba-tiba dan langsung menghajarnya habis habisan, luka yang tadinya tidak terlalu parah jadi semain lebar dan sakit.
"Oh, Chandra, yaampun kenapa wajahnya bisa kayak gitu?" Seorang dokter wanita datang menghampirinya, lalu kemudian memperhatikan wajah Chandra yang babak belur.
"Biasa, diserang gengster." Chandra duduk lalu kemudian membiarkan dokter cantik itu mengobati wajahnya.
"Kamu ini, nggak kasihan sama orang tua?" Tanya dokter itu lalu mengoleskan luka Chandra dengan cairan yang Chandra sendiri tidak tau itu cairan apa.
"Sakit, pelan pelan." Ujar Chandra lalu meringis.
Dokter cantik itu tertawa lalu kemudian mulai serius mengobati luka Chandra, sampai akhirnya seorang Suster masuk ke dalam ruangan dokter itu dengan wajah panik.
"Dokter Yasmin, ada pasien yang mencoba lari padahal dia belum dapat pengobatan apapun." Ujar Suster tersebut lalu kemudian Yasmin langsung berdiri dari duduknya dan keluar dari ruangannya meninggalkan Chandra sendirian disana.
"Enggak! saya nggak mau dirawat disini! saya mau pulang!" Teriak seorang wanita sambil memberontak.
Chandra mengintip sosok wanita itu dari celahan pintu ruangan dokter Yasmin yang tak tertutup sempurna. Seorang gadis sedang memberontak saat dia dipaksa masuk ke dalam ruang rawat nya kembali, membuat Chandra gatal ingin ikut memaksa gadis itu agar dia mau menerima perawatan rumah sakit.
"Saya bilang enggak ya enggak!" Gadis itu teriak nyaring lalu kemudian mendorong tubuh dokter Yasmin sampai dia tersungkur. Chandra bangkit dan langsung melihat gadis itu. Kurang ajar sekali dia berani mendorong orang ditempat umum seperti itu.
Tanpa pikir panjang Chandra langsung keluar ruangan dan berjalan mengahmpiri kerumunan itu. "Eh lo tau sopan santun gak?" Tanya Chandra ketika dirinya telah sampai dihadapan perempuan itu.
"Lo nggak usah ikut campur." Perempuan itu terus memberontak, dia menatap tajam Chandra sebentar lalu kemudian menginjak kedua kaki suster yang memegangi lengan nya dan berhasil kabur.
Chandra langsung mengejar gadis itu, membuat keributan di rumah sakit bukanlah hal yang sopan, dia langsung menarik tangan gadis itu dengan cepat. "Eh, nggak sopan banget lo, seengaknya jangan buat keributan disini." Ujar Chandra agak sedikit teriak karena menurutnya ini sudah keterlaluan.
"Gue nggak peduli, lepas." Cewek itu terus memaksa agar Chandra melepas tangannya, ohh tapi bukan Chandra namanya kalau melepaskan seseorang yang bersalah begitu saja.
"Minta maaf lo, lo udah dorong dokter Yasmin tadi." Ujar Chandra emosi tidak rela jika dokter yang sudah dianggap sebagai ibu kandungnya, gadis itu meringis lalu kemudian menggelemg pelan yang membuat Chandra semakin naik darah.
Chandra tersenyum miring lalu kemudian dia mendekatkan tubuhnya lebih dekat ke gadis itu, menyudutkan gadis itu di dinding. "Sepi nih, kalau lo nggak minta maaf gue akan berbuat yang nggak-nggak sama lo disini." Ujar Chandra dengan nada rendah.
"Sialan, jangan macem macem." Gadis itu memandang Chandra takut.
"Mau minta maaf nggak??" Tanya Chandra lagi masih sama dengan tingkahnya tadi."O..oke, gue mau minta maaf." Gadis itu berkata gugup lalu Chandra tersenyum dan langsung menjauhkan tubuhnya dan langsung menarik tangan gadis itu agar kembali ke tempat kejadian untuk meminta maaf kepada Dokter Yasmin dan yang lainnya.
Sesampainya mereka disana dia langsung mendorong tubuh gadis itu agar cepat meminta maaf, gadis itu terlihat ragu-ragu lalu dia melihat Dokter Yasmin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gebetan (Crush) [COMPLETED]
Teen FictionChandra harus menerima hatinya yang patah akan seorang gadis. Namun, dia bertemu dengan gadis lain yang dijumpai nya di rumah sakit. Irene Maudy Putriana. Gadis malang yang tidak mempunyai warna dalam hidupnya. Pertemuan di rumah sakit itu malah m...