Chapter 21 : "Jauhin dia."

531 125 2
                                    

Sudah berhari-hari Rama pindah ke sekolah Chandra dan berkat wajahnya yang tampan dan juga pesona yang dikeluarkan Chandra, hal itu tentu saja membuat Rama menjadi terkenal di sekolah dalam beberapa hari. Dan bahkan ada beberapa siswi yang terang-terangan bilang kalau dia menyukai Rama.

"Wah Rak, popularitas lo diambil tuh." kata Vino sambil memperhatikan Rama yang dikeliingi banyak siswi, dia berbicara kepada Raka yang asik makan snack yang dia bawa dari rumah.

"Ya biarin aja, gue udah ada pacar, kasian dia jomblo." Ujar Raka santai dan masih asik memperhatikan Rama dengan teman-temannya, bahkan ada Chandra dan Bima di sana namun mereka berdua memilih diam tak berkomentar.

Tapi, di dalam hati Chandra jelas merasa khawatir, khawatir dengan kedatangan Rama akan menjadi boomerang baginya, dia sudah menyukai dan berharap Irene menjadi pacarnya namun sepertinya harus tertahan karena Rama, karena tidak mungkin Rama datang tanpa tujuan tertentu.

"Ke kantin nggak?" ajak Bima kepada teman-temannya dan mereka langsung menoleh ke arah Bima dan mengangguk, walaupun ada snack di hadapan mereka tapi mereka masih ingin makan di kantin.

Chandra beranjak dan kemudian hendak melangkah bersama teman-temannya, namun gerakan itu langsung tertahan saat Rama memilih menjauh dari gadis-gadis yang menjumpainya dan menghampiri Irene yang sedang membaca buku di tempatnya.

"Irene, ini." Rama memberikan susu kotak kepada Irene dan tersenyum kecil melihat gadis itu. Irene terdiam sebentar melihat susu yang ada di tangan Rama dan tersenyum kecil menerima pemberian dari laki-laki itu.

Saat Irene menerima pemberian dari Rama, tentu saja Chandra merasa sangat kesal ada sesuati di dalam hatinya yang membuatnya marah dan ingin merampas apa yang tadi Rama berikan kepada Irene, tapi sekali lagi Chandra bukan siapa-siapa dia tidak punya hak untuk melakukan itu.

"Chan, oy jadi nggak?" tanya Bima yang melihat Chandra hanya terdiam mematung melihat sesuatu yang sepertinya menarik perhatian sahabatnya itu.

Bima melihat arah yang dipandang Chandra dan langsung paham kenapa laki-laki itu terdiam dan memasang wajah kesal seperti itu. Raka menghela nafas dia juga tau kenapa Chandra hanya diam mematung di sana, dia langsung menarik tangan Chandra. "Ayo ke kantin." Raka menekankan nada bicaranya dan kemudian menarik Chandra untuk segera melangkah dari sana, Raka pikir mengeluarkan Chandra di sana adalah hal terbaik karena Raka tau kalau Chandra sedang cemburu.

***

Mereka duduk melingkar di kantin dengan banyak makanan yang ada tengah-tengah mereka,a da siomay, batagor, cireng, dan lain-lain namun Chandra hanya diam melamun menatap makanan-makanan itu dengan tidak selera.

"Udah Chan, jangan dipikirin paling mereka cuma temenan." kata Vino dengan entengnya sambil mengigut cireng.

"Mereka mantanan No, bahkan udah tunangan." ungkap Chandra membuat Vino berhenti mengunyah dan melihat Chandra kaget, begitupun dengan Bima yang sama kagetnya namun Raka malah terdiam, sudah tau dengan apa yang terjadi antara Irene dan Rama.

"Kok- kok bisa?"

"Ya bisa lah, masa nggak bisa."

"Jadi mereka CLBK gitu? Terus lo gimana Chan?"

Chandra hanya menghela nafas panjang mendengar kata-kata Vino barusan, seolah dirinya terbuang dan mereka semua mengasihani Chandra. Raka yang duduk di samping Chandra langsung merangkul pundak sahabatnya itu, "Maju terus! Jangan mundur, gas aja lah Chan." kata Raka memberi semangat kepada sahabatnya itu yang sama sekali tidak terhibur dengan ucapan semangat Raka.

"Lo mau ketikung lagi Chan?"

"Emangnya kapan gue pernah ketikung?" Tanya Chandra tak terima.

Bima membungkam mulutnya melirik Raka dan Chandra secara bergantian, "Ohh, nggak ketikung ya.'" gumam Bima pelan dan memilih memakan siomaynya takut kalau dia salah bicara lagi.

Gebetan (Crush) [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang