Hai dear...
Yusuf kambek yah...
khusnulkhtimah04 thanks ya sudah komen pertama kemarin.....
Mohon maaf typo dan kesalahan penulisan."Astaghfirullah... Yusuf! Itu mata kucing kenapa lagi?" Pekik Ummah kaget saat cucunya baru turun dari mobil untuk menjemput Zaenab.
Yusuf tersenyum kemudian berlari setelah mencium punggung tangan Ummah, lalu mencium pipi Ummah Khumaira. Grandpa Max sudah melotot kemudian memukulkan sendok yang dipegangnya pada Yusuf membuat Yusuf menjerit.
"Jangan sembarangan cium Jidah (nenek) kamu!" Teriak Grandpa kesal sambil memukulkan sendok ke kepala Yusuf.
"Aduh! Sakit ini Grandpa," keluh Yusuf kesakitan.
Ummah Khumaira terkekeh melihat suaminya yang terlihat marah.
"Sembarangan kamu! Itu mata kenapa lagi?" Tanya Grandpa geram melihat kelakuan cucunya.
"Ini koleksi baru, Ummah, Grandpa. Keren kan?" Kata Yusuf bangga.
"Astaghfirullah... Bagaimana sih Ummi sama abi kamu. Mata anaknya udah persis kucing sakit mata begitu dibiarin saja," geram Ummah Khumaira.
Yusuf menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.
"Ummi sama abi sudah mengomel sepanjang hari Ummah. ummah jangan mengomel juga dong. Sakit telinga Yusuf," kata Yusuf memohon.
Zaenab yang baru keluar terkekeh, dia sudah terbiasa dengan segala ajaibnya koleksi softlens milik Yusuf.
"Kamu emang wajib diomelin. Bebal," sindir Zaenab.
Yusuf yang baru saja melihat tantenya turun langsung datang dan membekap mulut Zaenab sebelum dia juga ikutan mengomel.
"Ssst... Diam terus cepat berangkat. Jangan bawel," kata Yusuf ketus.
Setelah berpamitan pada Ummah Khumaira dan Grandpa Max kemudian mereka segera berangkat.
Sesampainya di dalam mobil mobil, Zaenab menatap Yusuf penuh selidik. Dia sangat peka terhadap Yusuf. Mereka memang sangat dekat, seperti layaknya sahabat. Sehingga perubahan sekecil apapun pasti Zaenab akan tahu.
"Kamu kenapa sih, dari tadi muram begitu?" Tanya Zaenab yang melihat Yusuf datang menjemputnya dengan wajah ditekuk.
"Eh, ngga ikhlas ya jemput tati?" Tebak Zaenab sembari berkacak pinggang. Tetapi Yusuf masih diam tidak menjawab, dia hanya masuk ke dalam mobil tanpa berbicara.
Zaenab mengikuti Yusuf masuk ke dalam mobil kemudian memasang sabuk pengamannya.
"Kalo ada orang ngomong dijawab kenapa sih?" Kata Zaenab geram.
"Tati gandeng ( berisik)!" Kata Yusuf ketus.
"Ish, kamu tuh. Ada apa sih?" Tanya Zaenab pelan.
Yusuf menghela nafasnya, dia masih fokus menyetir mobilnya.
"Ummi maksa jodohin Yusuf," celetuk Yusuf lesu.
"What?!" Pekik Zaenab keras.
"Padahal Yusuf bisa tuh cari calon sendiri, asal tati ngga ngekor Yusuf aja kaya bayangan," gerutu Yusuf.
"Calon? Kamu mah tukang jamu lewat depan lampu merah juga di gombalin. Dasar!" Tegur Zaenab kesal.
"Usaha atuh tati. Kan jodoh mah ngga ada yang tahu ketemu di mana," kata Yusuf membela diri.
"Usaha itu yang bener. Minta dikenalin tuh sama santri tempat ayah," kata Zaenab lembut.
Yusuf menggelengkan kepalanya keras, Zaenab mengangkat sebelah alisnya heran.
KAMU SEDANG MEMBACA
GENERASI BUCIN
SpirituellesYusuf sejak kecil hidup dikelilingi para bucin. Dari mulai grandpa, sampai abinya sendiri. Yusuf bilang, "Yusuf ngga akan jadi bucin seperti abi" Tetapi dia selalu penasaran bagaimana rasanya menjadi playboy. Sayangnya bahkan hingga usianya 25 tahun...