TSUNDERE

4.3K 179 33
                                    

Tap

Seorang pemuda berparas tampan menaikkan sebelah alisnya, merasa keheranan ketika langkahnya kini dihadang oleh seseorang.

Tanpa sadar sang pemuda meneguk ludahnya dengan susah payah tatkala dirinya disuguhi pemandangan paha jenjang nan mulus milik seseorang yang tengah menghadangnya kini begitu dekat dan terpampang jelas di hadapannya.

Gadis itu mengangkat sebelah kakinya pada tembok untuk menghalangi langkah sang pemuda. Membuat rok pendek sang gadis sedikit tersingkap dan memperlihatkan pahanya yang tak bercela.

Sang pemuda mengalihkan pandangannya dari paha indah sang gadis untuk menatap wajah si empunya.

Mata kucing sang gadis menatap tajam sang pemuda. Pandangan sang gadis begitu mengintimidasi. Mungkin siswa lain akan merasa takut jika ditatap sedemikian rupa oleh sang gadis, tetapi hal itu tak berpengaruh bagi sang pemuda tampan itu. Dengan santai sang pemuda itu meraih beberapa helai kecoklatan milik sang gadis lalu memainkannya dengan jemari panjang miliknya.

"Ada perlu apa denganku, Jennie Kim?"

Sang gadis cantik itu bernama Jennie Kim. Sang primadona SMA Chungdam. Jennie sangat populer di sekolah ini karena parasnya yang cantik, auranya yang dingin karsismatik serta dirinya yang berasal dari kalangan chaebol, juga jangan lupakan mata kucingnya yang tajam mempesona semakin menambah kesan seksi dan hot pada dirinya. Tak heran jika ia di juluki ice princess oleh para penghuni sekolah elite ini.

Bahkan para siswa di sekolah ini banyak mengincarnya untuk di jadikan kekasih. Tetapi sayang sekali nasip mereka karena Jennie selalu menganggap mereka sebagai angin lalu.

"Apa kau yang melakukannya, Jongin-ssi?" Ujar Jennie pada si pemuda tampan yang ternyata bernama Kim Jongin itu.

Jennie lalu menepis tangan Jongin dengan kasar dari rambutnya. Jongin sendiri tidak merasa tersinggung, ia malah menampilkan seringaiannya yang tampan kepada Jennie.

"Hmm.. apakah itu begitu jelas?"

Jennie mendesis kesal pada Jongin karena telah membuat pemuda incarannya menjauhinya. Entah apa yang dilakukan Jongin sehingga dapat membuat Jung Jaewon menyerah begitu saja untuk mendekati Jennie. Jennie bahkan belum sampai membuat Jaewon untuk mencampakkan pacarnya yang suka menyebarkan gosip buruk terhadapnya.

Ya, memang kebiasaan Jennie adalah mempermainkan perasaan pemuda yang menyukainya, bahkan Jennie tak segan untuk memanfaatkan perasaan suka si pemuda untuk balas dendam kepada gadis-gadis di sekolah yang mengganggunya. Jennie hanya tinggal mendekati pemuda yang di sukai para gadis yang mengganggunya. Dan bingo! Para gadis itu akan berakhir menangis patah hati karena dicampakkan dan akan semakin membencinya. Jennie tertawa puas akan hal itu. Ia suka melihat para jalang itu menderita karenanya.

Jangan sekali-sekali kau mengusik kehidupan seorang Jennie Kim, atau kau akan menyesal!

Dan untuk para pemuda yang pernah Jennie permainkan perasaannya, mereka sama sekali tidak marah ataupun kecewa kepada Jennie. Mereka justru bersyukur karena mendapat kesempatan untuk lebih dekat dengan Jennie meskipun mereka tau bahwa Jennie hanya memanfaatkan mereka saja.

"Yha! Sudah cukup! Jangan ikut campur urusanku lagi." Ucap Jennie dengan kesal. Alisnya yang tertata rapi ia tekuk ke bawah.

"Kalau mau mu begitu, baiklah.." Jongin berucap santai dengan memperlihatkan senyum tipisnya. "Tetapi jika kau masih mengganggu Irene, maka jangan salahkan aku jika aku akan mengganggu hidupmu."

Jongin menatap tajam tepat di kedua iris kecoklatan Jennie. Menandakan bahwa pemuda itu benar-benar serius akan ucapannya.

Jennie memutar bola matanya bosan. "Cih.. jadi semua ini gara-gara gadis itu." Ia berganti posisi menjadi menyender pada tembok dan menyilangkan kedua lengannya di dada montoknya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 20, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ONESHOT ♤ JENKAITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang