¤[13]

937 134 17
                                    

Annyeong. Hari ini aku double update hehe👀
~
Tanganku gatel pengen cepet-cepet tamatin story ini, jadi sekarang aku update satu chapter lagi👀
~
Sekarang aku lagi mikirin ending untuk cerita nya:) Pokoknya makasih yang udah buang-buang waktu buat baca, vote, dan komen story gaje pertama yang aku buatT^T💜💜
~
I Purple U gais yg udah mau baca story ini💜.
~
Happy Reading.
-Warning-

"Berhenti Jeon. Kau sudah minum terlalu banyak."

Lee Jieun menatap Jungkook teduh. Lelaki yang ada dihadapannya sekarang ini sudah benar-benar kacau. Sebelumnya ia tidak pernah melihat Jungkook begitu kacau seperti ini.

Jika kalian menebak bahwa Jieun masih menjadi pacar Jungkook. Kalian salah. Sebab, Jieun disini sebagai pelarian seorang lelaki bernama Jeon Jungkook yang egois dan keras kepala yang tidak terima kenyataan bahwa dirinya memiliki perasaan terhadap gadis bernama Kim Yerim.

"Aku membencinya. Sungguh."

Jieun mengusap punggung Jungkook pelan. Lelaki itu jatuh dipundaknya, sambil terus berbicara bahwa dirinya membenci sosok Yerim. Tentu saja itu karena sifat dia yang egois dan tidak mengakui bahwa dirinya menyukai sosok Yerim.

Semua perilaku jahat Jieun yang ditunjukkan kepada Yerim hanyalah rekayasa belaka. Sebab, dibalik itu lelaki bernama Jungkook lah yang menyuruhnya dan memintanya untuk membantu menjalankan rencana kejam nya.

"Tolong pikirkan baik-baik rencana yang kau buat untuk menyakiti Yerim, Jeon."

Jungkook langsung melepaskan pelukan Jieun setelah mendengar ucapan yang keluar dari bibir perempuan tersebut.

"Shut up Lee Jieun! Kau berani membantah ku!?."

Bentakan Jungkook sudah terbiasa dipendengaran Jieun. Seperti menjadi asupan tiap harinya. Emosi Jungkook terbilang memang selalu lost control, dan jika tidak diredakan itu bisa membuat orang yang berada disekitarnya akan celaka, kecuali gadis bernama Yerim.

"Terserah kau saja Jeon. Jika kau bermain tangan terhadap Yerim, aku tentu tidak akan tinggal diam. Dulu aku memang benci Yerim, tapi rasa benci itu sekarang telah hilang setelah melihat sifatmu yang berubah seperti monster yang menyeramkan."

Jieun beranjak dari duduknya namun Jungkook langsung menarik tangan perempuan itu, sehingga Jieun jatuh tepat di pangkuannya.

"Kau sudah mulai berani terhadapku rupanya."

Jungkook langsung mencium bibir tipis Jieun dengan kasar, dan Jieun sudah berusaha melepaskan diri dari lelaki yang ada dihadapannya. Namun pada dasarnya tenaga Jungkook lebih kuat dibanding dirinya.

Tanpa sadar Jieun menangis disela-sela ciuman mereka. Dan Jungkook tentu tidak memperdulikan hal tersebut, sampai dikiranya cukup ia melepaskan pangutan ciumannya.

"Jangan berani kau menghancurkan rencana ku. Dasar jalang."

Rasanya seperti dihantam bertubi-tubi panahan yang memiliki ujung besi yang tajam ketika mendengar kata yang dilontarkan dari mulut Jungkook. Begitu menyakitkan sampai tidak bisa dihilangkan rasa sakit itu.

Baru pertama kali Jungkook menyebutnya dengan sebutan jalang. Jieun benar-benar sakit hati mendengar kata yang terucap dari lelaki yang ia cintai. Tapi sekarang seseorang yang ia cintai telah berubah menjadi orang yang begitu membahayakan.

________%

Yerim berencana untuk membeli beberapa snack di supermarket terdekat. Baru saja ia keluar dari gerbang rumah, motor Jungkook terlihat dari arah kejauhan lalu tanpa ragu Yerim membukakan pintu gerbang agar motor Jungkook langsung bisa masuk.

Jungkook turun dari motornya begitu baru masuk kedalam rumah dan segera menarik tangan Yerim dengan kasar untuk masuk kedalam rumah.

"J-jungkook sakit."

Yerim meringis menahan sakit di pergelangan tangannya yang dicengkram dengan kuat oleh Jungkook.

Jungkook langsung membanting pintu rumah dengan kencang, lalu mendorong Yerim sampai gadis tersebut membentur meja yang ada diruang tamu.

"Shh aw...ada apa denganmu Jeon?."

Yerim memegang kepalanya yang terasa pening setelah menabrak meja dengan cukup keras.

"Aku membencimu, jadi aku ingin mengajakmu bermain agar kau merasa sakit."

Yerim tidak tahu apa yang terjadi dengan lelaki yang ada dihadapannya sekarang ini. Jungkook yang ada didepannya seperti bukan Jungkook. Lebih seperti monster.

"Jeon apa yang terjadi dengan mu? Sebaiknya kau istirahat, aku sudah menyiapkan air hangat untukmu berendam."

Jungkook perlahan mendekati Yerim dan tersenyum miring, dan itu membuat Yerim merinding.

"Ingin berendam bersama, Jalang ku?."

Hati Yerim mencelos. Kata yang Jungkook lontarkan membuat hatinya merasa sakit. Jungkook menyebutnya sebagai jalang. Itu kata yang tidak terhormat yang pernah Jungkook lontarkan terhadap dirinya.

Mata nya memanas dan ia menangis. Bunda Jeon sudah berangkat ke LA setelah menutup tokonya, jika ia kembali ke apartement nya dulu itu tidak akan bisa. Sebab tempat tinggalnya itu sudah ada orang baru yang menyewa nya.

Plak!

"Kau menjijikan Jeon! Aku membencimu!"

Yerim segera berlari menuju kamar dengan air mata yang terus keluar dari kedua matanya. Satu kata yang teramat menyakitkan hatinya, terlebih lagi itu diucapkan oleh lelaki yang ia cintai. Jeon Jungkook.

________%

Yohan segera memarkirkan mobilnya dan langsung menuju apartement yang Yerim tempati. Perasaannya sejak tadi merasa seperti ada yang janggal dengan Yerim saat ini.

Sudah berkali-kali Yohan menekan bel apartement Yerim. Tapi, dari dalam sana tidak ada respon sama sekali. Bahkan ponsel Yerim tidak aktif.

"Permisi, kenapa anda berdiri di depan kamar apartement saya?."

Yohan langsung berdiri tegap saat mendengar suara perempuan dihadapannya. Yohan langsung melirik nomor kamar apartement tersebut dan ia tidak salah kamar, tapi kenapa perempuan itu mengaku bahwa itu kamar apartement nya?.

"Maaf, bukankah kamar ini milik Kim Yerim?."

Perempuan itu mengernyitkan dahinya. Nama perempuan yang disebutkan oleh lelaki itu seperti tidak asing.

"Ah, iya. Memang dulunya kamar apartement in milik perempuan bernama Kim Yerim, tapi baru saja kemarin perempuan itu pindah dan kamar ini kosong sehingga disewakan oleh orang yang punya apartmentnya."

Pejelasan perempuan tersebut membuat Yohan mendesah pelan sambil memijat pangkal hidungnya.

"Terima kasih informasi nya, maaf jika saya mengganggu. Saya permisi."

Yohan segera menghubungi nomor Mingyu setelah masuk kedalam mobilnya.

"Halo Han, ada apa?."

"Yerim sudah tidak tinggal di apartement nya lagi. Kemana gadis itu pergi kak?".

Terdengar helaan nafas dari seberang sana.

"Ternyata dugaanku benar. Sekarang coba kau ke rumah Jeon Jungkook. Aku akan share lokasi nya."

Pip...

Setelah mendapatkan lokasi rumah Jungkook, Yohan langsung menuju ke kediaman rumah keluarga Jeon itu.

"Tidak akan kubiarkan jika lelaki itu menyakiti Yerim sedikit pun. Sialan. Kau membuatku tidak tenang dengan lelaki bernama Jungkook itu Yerim."

Yohan terus melajukan mobilnya dengan kecepatan diatas rata-rata. Ia harus segera sampai dirumah itu dan sebisa mungkin membawa Yerim dari penjara seorang iblis.

TBC.

ғᴀᴋᴇ [ᴊᴜɴɢʀɪ]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang