Setelah meninggalkan kerumunan polisi dengan tanda tanya, akhirnya Yeji tiba di depan apartemennya. Dengan nafas berat Yeji memasuki lift, sebotol air mineral di tangannya habis dalam sekejap. Lagi pula siapa suru berlari seperti orang kesurupan, tapi yah begitulah gadis ini menurutnya Sammy lebih penting saat ini karena ia tau kucing itu sedang kelaparan Sekarang.Lift pun terbuka dan Yeji menuju unit apartemennya yg kebetulan berada di ujung lorong.
Yah lorong itu memang terlihat sunyi karena kebanyakan pemiliknya adalah orang sibuk dan para pekerja paru waktu. Tak hanya sunyi, apartemen ini juga punya sistem penerangan yg minim. Maklum saja siapa yg mengharapkan fasilitas lengkap untuk hunian murah dipinggiran kota seperti ini. Satu-satunya hal terbaik disini adalah bisa menunggak biaya tinggal beberapa bulan.
Dalam perjalannya, tak lupa Yeji memeriksa setiap barang bawaannya memastikan tidak ada yg ketinggalan. Setelah dirasa cukup pas, Yeji pun memasuki apartemennya.
"Sammy~ Sammy ya"
Yeji memanggil kucing kesayangannya itu dengan lembut.
"Sammy~ sammy~ kemari lihat apa yg kubawa". Sekali lagi Yeji memanggil namun Sammy tak kunjung menghampirinya. Gadis yg sedikit kebingungan itupun pergi ke dapur dan mempersiapkan makanan lezat untuk sang kucing.
"Sammy~". Tak ada jawaban
"Sammy~ kau ingin bermain petak umpet". Yeji menghampiri bawah meja
"Waa!! Ketem...". Dan ternyata Semmy tak ada disitu
"Semmy~ dimana kau?, Sammy~ Semmy". Yeji terus mencari kucingnya sampai kedalam kamar, ruang tamu, dapur, kamar mandi, tapi tak ada. Apa mungkin Sammy main keluar? Pikiran Yeji mulai menerka. Dan akhirnya Yeji pun memutuskan keluar mengikuti nalurinya.
🕜🕑🕒🕞
1 jam berlalu dan Sammy tak kunjung ketemu. Area sekitar apartemen sudah Yeji susuri tapi tak ada satupun tanda kehadiran Sammy. Sedari tadi ia terus khawatir, kemana kucing kesayangannya itu menghilang.
2jam.... 🕞🕒🕑🕑
3jam kemudia, akhirnya Yeji menyerah. Ia kelelahan dan memutuskan mencari Sammy esok hari.
Dalam ruang apartemen yg temaram itu Yeji merasa sepi. Rasa sunyi dan sepi itu terus menusuk dan kian terasa tanpa kehadiran Sammy. Walau Sammy hanya seekor kucing, tapi sesungguhnya hanya sammylah satu-satunya teman Yeji di apartemen ini.
Sedih dan kekhawatirannya kian meledak dan bercampur aduk. Hatinya tak tenang memikirkan Semmy. Memang terdengar norak bagi orang lain namun bagi mereka yg sudah mempunyai ikatan kuat dengan hewan peliharaan ini cukup menyakitkan.
Yeji pun beranjak dari sofa ruang tamu dan memutuskan tidur. Ia ingin cepat-cepat mencari Sammy besok. Dan lagi, tubuhnya sekarang sudah lemas. Entah kenapa akhir-akhir ini Yeji jadi mudah kelelahan. Yah peristiwa kemarin itu benar-benar berdampak luar biasa pada tubuhnya ditambah Yeji juga tak ke rumah sakit hanya mengandalkan obat herbal pemberian Taehyung. Pasti efeknya juga lambat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Psycopat
Mystery / Thriller[HIATUS] "tangisan, rintihan, dan teriakan dari gadis itu terdengar begitu merdu dan menyenangkan." ⚠️Mengandung unsur kekerasan dimohon kebijakan dari para pembaca ____________________________________ •Sinopsis• Menurut penelitian sekitar 1% dari...