(6) Betah Sendiri

46 4 1
                                    

Sebulan berlalu, tidak ada perubahan berarti dari hubungan Qaila dan Rezca. Justru Rezca dan Yuki yang semakin lengket. Tidak jarang Qaila berpapasan dengan keduanya saat di luar rumah, jangan lupakan fakta Qaila bertetangga dengan Rezca. Walau sudah mulai terbiasa tanpa Rezca, tidak bisa dipungkiri jika hatinya masih merasa sakit saat melihat hal itu tapi dia tidak berhak untuk mengatakan apalagi melakukan sesuatu.

Tidak ada pekerjaan dan jadwal kelasnya hanya ada satu untuk hari ini. Dengan Sheila dia menghabiskan waktu di kampus, sekedar untuk memanjakan mata. Walau tidak ada gunanya juga.

"Ngapain mejeng di sini sih, Shei?" tanya Qaila dengan bertumpu tangan pada dagunya. Mereka sedang duduk di pendopo yang difasilitasi oleh pihak kampus sambil memperhatikan orang-orang yang berlalu lalang. Jangan lupakan tumpukan makanan di atas meja mereka.

"Lu 'kan udah lama tanpa mas pacar, jadi Gua mau bantu Lu buat nemuin penggantinya."

"Halah! Gak ada yang bisa dilihat juga kali, Shei. Gua belum ada niatan juga buat nyari pacar baru. Masih betah sendiri Gua,"

"Bacot! Betah sendiri tapi feed insta foto galau semua," ejek Sheila.

"Galau apa sih? Lu tu yang gak tahu nilai estetika!" kata Qaila sambil mencomot snack cheese ball-nya.

"Ya menurut orang awam yang gak ngerti nilai estetika kek Gua, itu foto-foto lu memvisualisasikan kegalauan tingkat dewa." Sheila mengambil cheese ball yang dari tadi dimakan Qaila.

"Dewa apa-an? Sadewa?" tanya Qaila.

"Sadana Agung!" balas Sheila kesal.

Qaila tersenyum melihat wajah masam sahabatnya. Baginya memang menyenangkan membuat seorang Sheila merasa kesal. Wajahnya akan menekuk dengan bibir mengerucut. Pikirannya kembali melayang pada Rezca, memikirkan cara agar bisa menghilangkan perasannya yang masih tersisa cukup banyak untuk pria itu.

"Shei, menurut Lu gimana caranya biar Gua bisa bener-bener ngelepasin mas Rezca?" tanya Qaila pada Sheila.

"Cari penggantinya lah!" jawab Sheila dengan santai.

"Kalau Gua udah punya penggantinya itu berarti Gua udah bisa ngelupain mas Rezca. Kondisinya sekarang Gua masih punya perasaan buat itu mas-mas, gimana ceritanya bisa punya pengganti. Curhat sama Lu emang gak pernah bawa pulang apa-apa ya," kesal Qaila.

"Ya solusinya emang itu, Qai. Coba-coba aja dulu siapa tahu ntar cinta beneran," usul Sheila.

"Gila Lu! Lu kira perasaan kek jajanan kotak-kotak, coba-coba beruntung gitu? Gak mau Gua mainin perasaan, takut kualat! Karma does exist!"

Jadilah mereka menghabiskan waktu hanya dengan bergosip sampai bahan pembicaraan tidak ada lagi. Dua gadis cerewet dengan segala keagungannya.


~My Ex & My Next~

Rumah Qaila

"Qai, nonton drakor lagi dong. Mama jadi ketagihan nih!" Qaila menatap heran pada ibunya yang tiba-tiba merebut toples yang tadinya ada di pangkuannya. Biasanya wanita paruh baya itu akan meneriakinya karena selalu menonton drama ataupun film asal negeri ginseng itu.

"Cepetan dong, Dek!" bujuk ibunya dengan lembut.

"Kalau ada maunya aja lembut banget. Pake dek-dek-an segala," misuh Qaila tapi kakinya melangkah untuk mengambil remote tv. Menyalakan benda kotak penghuni tetap ruang keluarganya.

"Apa judulnya?" tanya ibunya antusias.

"Mama mau film apa drama?" tanya Qaila.

"Yang langsung habis kayak sinetron azab aja, Qai. Jangan yang sampe sehari semalem baru selesai," jawab ibunya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 21, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

MY EX & MY NEXTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang