>Let Go✔<
Lisa menunggu cukup lama saat Rosè asyik dengan gitarnya. Lisa melihat jam berwarna peach di tangannya sekilas, kemudian menghela napasnya bosan menunggu.
"Come on Rosè. Sudah jam berapa ini? Dan kamu masih asyik dengan gitar kesayangan mu itu." Protes Lisa. Yang mendapat protes pun hanya terkekeh kemudian memetik satu senarnya asal. "Lagu yang aku nyanyiin tadi cocok tidak?" Tanya Rosè. Lisa menahan kekesalannya dan kembali menghela napasnya.
"Cocooook banget. Mari kita ke lapangan" Lisa menampilkan senyum terpaksanya agar Rosè segera ke lapangan bersamanya tanpa menunggu. "Hehe~ mari kita ke lapangan" Rosè menaruh gitarnya dengan posisi berdiri di pojok kelasnya.
Rosè menyapu pandangan dari ujung koridor kelas XII dan kelas X. Lisa pun tak tahu apa yang dilakukan sahabat gilanya itu. "Ada apa Rosè?" Tanya Lisa. Rosè berhenti menyapu pandangan dan menatap wajah Lisa lesu. "Kemana ya kak Jimin yang tampan itu. Aku rindu :(" Rosè memasang wajah sok imutnya.
Lisa bergidik ngeri kemudian berucap. "Sebegitukah obsesi mu sama Kak Jimin?" Lisa bertanya. "Ya--" sebelum Rosè mengakhirkan pembicaraannya, seseorang tengah memanggil Rosè.
"Rosè!" Rosè mencari sumber suara. Ternyata itu Jimin!. Raut wajah Rosè berubah menjadi senang. Rosè menatap Lisa tak percaya. Yang ditatap hanya tersenyum hangat. "Datangilah" ujar Lisa. Rosè mengangguk antusias dan segera berjalan girang menuju tempat Jimin berada.
"Hehe~ hai Kak Jimin" Rosè tersenyum kikuk dan menggaruk tengkuknya yang tak gatal. Wajahnya riang, dan badannya tegap dan tegang. "Kenapa gak ngajak teman mu kesini?. Siapa, hmm Lisa, ya Lisa. Suruh dia kesini" ucap Jimin. Rosè mengangguk setuju dan langsung berlari menuju Lisa yang sedang berdiri membelakanginya.
"Lisa!" Rosè menepuk pundak Lisa. Lisa terkejut dan langsung menghadap belakang. Lisa memegang dadanya yang sempat lompat. Lisa memukul lengan Rosè pelan. "Rosè! Kaget tahu!" Protes Lisa. Rosè hanya tersenyum dengan gigi yang sengaja di hantupkan keduanya.
"Lisa, itu, kak Jimin ngajak kita berdua ke sana, kita wajib kesana!" ucap Rosè bahagia. Tanpa persetujuan dari Lisa, Rosè langsung menarik tangan Lisa ke meja panitia. Tempat Jimin berada. Lisa mengepis tangan Rosè yang sempat memegangnya dengan cekalan yang sangat kuat karena gugup.
Lisa melihat sekeliling meja panitia. Tak ikut berbicara dengan Rosè dan Jimin. Lisa segera mengalihkan wajahnya menatap ke arah Rosè. Sebab panitia yang sedang menulis tadi tiba tiba melihat ke arah Lisa yang sedang memandangi banyak kertas di meja panitia. Lisa memejamkan matanya takut yang ditatapnya tadi memanggil dirinya. Lisa pun akhirnya izin dengan Jimin dan Rosè ke toilet karena kebelet. Tetapi sebenarnya, Lisa merasa risih di dekat lelaki itu. Menatap atau tidak menatap sama saja dirinya merasa risih.
>Let Go✔<
Maapkeun ges. Ini pendek banget.
KAMU SEDANG MEMBACA
Let Go✔ [COMPLETED]
RomanceDia, seorang gadis beruntung. Lalisa Manoban. [COMPLETED!✔].