part three

26 2 0
                                    

Ketika kau berjalan mengejar cintamu
Aku akan diam memperhatikan
Namun jika setitik saja
Ia torehkan luka padamu
Aku takkan pernah tinggal diam

Bagas Rangga syaputra

Tasya POV

Hari ini untuk pertama kalinya dalam 15 tahun terakhir ,aku pergi ke luar dengan seorang lelaki. Lelaki selain ayah , Daddy dan kak Agas tentunya.
Tepat dua bulan lalu setelah kita jadian,dan baru kali ini kita keluar untuk jalan. Biasanya, kita hanya ketemu di kampus,makan di kantin,dan nongkrong di perpustakaan. Setelahnya hanya chat, telfon dan Vidio call.

Jam 7 malam kak Reyhan datang menjemput. Awalnya kak Agas tak mengizinkanku pergi,namun dengan segala bujuk rayuanku akhirnya kami bisa pergi, dengan syarat kak Reyhan harus mengembalikan ku sebelum jam 9.

"Hati hati ca,terkadang orang yang baik di luar,belum tentu baik dalamnya,...( Bisik kak Bagas sebelum aku pergi)

Aku merasa menjadi gadis paling bahagia malam itu, Kak Reyhan mengajakku ke sebuah festival di dekat komplek perumahan nya. Di sana terdapat banyak penjual jajanan dan berbagai wahana yang kelihatannya seru untuk di coba .
Berbagai wahana kami coba,dan itu sangat menyenangkan. Setelah cukup lelah kami memutuskan untuk menaiki bianglala untuk mengakhiri malam ini,
dengan ditemani dua cap es krim
Dan satu harum manis.

Hal yang aku takutkan adalah ketinggian
Namun Dengan adanya kamu di sampingku rasa takutku memudar
Gelap yang tadinya seram
Menjadi indah ketika rembulan dan bintang menghiasi
Apalagi jika dari ketinggian bersamamu
Natasya adinda syaputri

Bagas POV

Mondar mandir itu yang terus aku lakukan. Waktu sudah menunjukan pukul 11 lewat namun Caca belum juga menampakkan batang hidungnya.
Sudah berulang kali ku coba menghubunginya namun operator yang menjawab.
Aku sangat hawatir pada Caca, terlebih ayah telah menyerahkan tanggung jawab putrinya kepada ku dan Daddy. Sedangkan Daddy sedang ada perjalan bisnis ke luar kota.otomatis aku yang bertanggung jawab penuh atasnya.

Setelah ayah dan bunda meninggal dalam kecelakaan pesawat beberapa tahun silam ,Caca yang saat itu tak ikut bersama ke dua orang tuanya di karenakan sakit ,terpaksa tinggal bersama kami. Dan seolah sudah mendapat firasat buruk, sebelum mereka pergi, ayah Caca berpesan

"Bagas setelah ayah pergi ,kamu jagain Dinda yah, kamu kan tau dinda itu manja banget ,dia gak bisa tidur kalo nggak peluk ayah dulu.kamu gantiin yah, Kamu harus janji slalu buat Dinda senyum ,oke,ayah berharap sepenuhnya sama kamu,ayah pergi yh....bye" ( ucap ayah saat itu , memelukku kemudian pergi )

Aku yg saat itu masih terbilang kecil hanya diam dan mengangguk.

" rangga...." ( Pangggil mommy membuyarkan lamunanku)

"Yes mom " (jawabku)

"Your ok....?knp kamu mondar mandir ...?dan di mana dinda....? Mommy nggak liat dia di kamarnya" ( tanya mommy bertubi-tubi)

"I am fine mom,hanya saja Rangga menghawatirkan Dinda, sudah jam dua belas dan dia belum pulang,OMG jam dua belas, Rangga harus cari Dinda mom" ( ucapku, panik menyadari jam berapa sekarang)

" Jangan panik dulu boy,coba jelaskan dulu ke mommy, Dinda kemana dan dengan siapa, biasanya juga kamu yang menemaninya jika dia pergi" ( ucap mommy menenangkan)

"Momm, Dinda pergi sama pacarnya ,entah kemana Rangga juga nggak tau, padahal mereka sudah janji akan pulang jam sembilan dan sekarang mereka belum pulang juga,bagaimana ini momm, bagaimana jika Dinda kenapa- Napa,atau jangan jangan Dinda di culik,aku harus segera mencarinya momm" ( ucapku parno)

" Sudah mencoba menghubungi nya....?"

"Sudah mom,tapi operator yang menjawab."

Tok tok tok
Mendengar suara pintu aku pun segera beranjak dan membukanya.
Alangkah terkejut nya aku melihat Caca dalam keadaan yang tak baik.
Caca menangis dengan pakaian yang sedikit berantakan . Dan begitu melihatku ia segera berhambur ke pelukanku.

" Kak maafin Aca , kakak benar dia nggak sebaik yang Aca kira...hiks..." ( Ucap Tasya )

" Ngga,bawa Dinda masuk" ( ucap mommy)

"Udah nggak papa, sekarang masuk dulu yah ,di luar dingin ca( ucapku membawa Caca masuk ke kamarnya )

Caca hanya diam dalam dekapanku kemudian beringsut melepaskan pelukannya dan berjalan mengiringiku.
Aku membawanya ke kamarnya dengan amarah ,kecewa dan sedih yang bercampur jadi satu. Marah karena beraninya lelaki brengsek itu menyakiti caca,kecewa pada diriku yang tak bisa menjaga Caca dengan baik,serta sedih melihat Caca harus mengalami hal buruk seperti ini.
Entah apa yang dilakukan laki laki brengsek itu sampai membuat Caca menangis. Namun saat ini yang ku pikirkan, bagaimana menenangkan caca,karna jika gadis kecilku sudah menangis ,akan sulit membuatnya berhenti.

" Ca ,udahan dong nangisnya,nanti cantiknya ilang ,masa princess jelek sih,kan nggak enak ca,"( ucapku sambil mengelus kepala Tasya yang sudah bergulung selimut )

Caca terusik kemudian menyingkirkan selimut dan ber hambur ke dalam dekapanku.
Bukannya reda, tangis Caca malah semakin pecah.
Aku pasrah , membiarkan Caca menangis. Biarlah ia meluapkan semua lukanya.
Tanpa ku sadari Caca sudah terlelap bersama tangisnya. Hatiku miris melihatnya .

"Dasar buaya,jangan harap kau bisa mendekati Caca lagi." ( Batinku)

Selagi otak berjalan,duduklah dan tulis apa yang otak bisikkan pada hatimu
Muafy_Ar 😘😘😘😘

Kemarin belum di revisi
Alhamdulillah sekarang udah

Cinta Yg Tak Kunjung TemuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang