Part 4

174 6 0
                                    

    Beberapa saat setelah Rio dan Ify keluar dari mobil, hujan langsung turun menyapa bumi.

"Assalamualaikum.." Ujar mereka berdua

"Waalaikumsalam, eh Ify apa kabar sayang? udah lama banget kamu ngga main kesini." Ucap mama Rio sambil memeluk Ify hangat.

"Alhamdulillah baik Mah. Maafin Ify ya soalnya Ify lagi sibuk sama sekolah Ify, lagian Rio juga nggak pernah ajak Ify kesini" Adu Ify sambil membalas pelukan mama Rio.
Rio yang mendengar itupun hanya mendengus kesal.
Mama terkekeh melihat kelakuan mereka berdua.

"Kalian belum makan kan? Kalo gitu ayo kita makan, papa juga sudah di meja makan" Ajak mama Rio sambil melepaskan pelukannya dan menggiring mereka ke meja makan.

"Malam Pah" Sapa Ify setelah melihat papa Rio duduk di meja makan dengan menikmati teh panasnya.

"Eh ada Ify, sini duduk, kita makan bareng. Kalian belum makan bukan?" Ajak papa Rio.

"Iya pah" Jawab Ify.

"Itu apa Yo?" Tanya mama Rio yang melihat Rio meletakan bingkisan diatas meja.

"Brownis dari bundanya Ify Mah, Ayah juga nitip salam buat mama papa." Jawab Rio.

"Yaudah sini biar bunda taruh di kulkas dulu" Pinta Mama Rio.

Mereka makan dengan diselingi dengan obrolan ringan.
Sudah dibilang bukan? Ify memang sangat akrap dengan orang tua Rio.

"Kamu nginep disini aja Fy, hujanya deras bahaya buat nyetir" Kata mama Rio.

"Iya Fy, lagian besok juga kan libur" Imbuh papa Rio.

"Emm.. tapi Ify belum izin sama bunda" Jawab Ify tak enak.

"Nggak usah khawatir, nanti biar mama yang telfon bunda kamu " Ujar mama Rio.

"Iya deh, Ify terserah mama aja" Sahut Ify.
Rio sedari tadi hanya diam saja, menyimak obrolan mereka. Bukan karna ia sedang mogok bicara, tapi karna memang tidak ada hal yang harus ia ucapkan.

****
Tok tok..

"Fy, kamu udah tidur?" Tanya mama dari luar kamar Rio karna Ify tidur disana.
Eitts jangan salah sangka dulu, Ify memang menempati kamar Rio, tapi tentu saja tidak dengan Rio nya. Sang empunya kamar justru tidur di kamar tamu.
Tentu saja itu dengan paksaan mama Rio, mana mungkin beliau mengijinkan anak gadisnya tidur dengan Rio. Ia memang percaya dengan Ify, namun ia tidak percaya pada anaknya.
Huhu kasihan sekali Rio dianak tirikan :(

"Belum Mah, masuk aja" Sahut Ify
Ify yang sedang membaca novel langsung mengalihkan perhatiannya saat mendengar pintu kamar terbuka.
"Ada apa Mah?" Tanya Ify saat mama Rio duduk di samping ranjang.

"Nggak ada apa-apa, mama cuma pingin ngobrol aja sama kamu" Ify hanya membulatlan matanya sambil mengangguk anggukkan kepala.
"Kamu sama Rio gimana Fy?" Sambung beliau.

"Rio sama Ify baik-baik aja ko Mah, nggak ada masalah" Jawab Ify lugu.
Mama Rio terkekeh melihat Ify tidak paham dengan pertanyaannya.

"Bukan itu maksudnya Fy, ya ampun"
"Maksudnya hubungan kamu sama Rio udah sampe mana?" Ulang mama Rio sabar.

"Ohh itu hehe.. Kan mama tau sendiri kalo kita cuman sahabatan" Jawab Ify

"Kamu yakin nggak ada rasa lebih ke Rio?"
"Maksudnya rasa yang lebih dari seorang sahabat." Sambung mama Rio ketika melihat raut bingung diwajah Ify.

"Nggak tau mah, sejauh ini Ify nyaman-nyaman aja sama hubungan Rio sama Ify saat ini." Jawab Ify.

"Yahhh, mama cuma mau ngingetin aja. Jangan sampai kalian berdua menyesal pada akhirnya karna keterlambatan kalian menyadari sesuatu." Ify yang mendengar nasehat mama Rio pun termenung.

"Entah lah Mah, Ify emang nyaman sama Rio, Ify deg-deg an kalo Rio perhatian banget sama Ify, dan Ify nggak suka kalo dicuekin sama Rio" Ujar Ify pada mama Rio dengan pandangan menerawang.

Mama yang mendengar itu pun tersenyum, ia sudah dapat menyimpulkan sesuatu.
"Yaudah, kalo gitu kamu tidur gih, udah malem. Nggak usah terlalu mikirin yang tadi" Ujar mama Rio lembut.
"Mama keluar dulu ya, selamat malam" Lanjutnya sambil keluar kamar.

"Selamat malam Mah" Balas Ify

****

Ify terbangun tepat pada saat azan subuh berkumandang. Setelah selesai menunaikan kewajibannya, Ify turun untuk membantu menyiapkan sarapan untuk dirinya dan keluarga Rio.

"Pagi bi.." Sapa Ify pada pembantu yang sudah mengabdi bertahun-tahun dirumah Rio.

"Eh Non Ify, pagi Non" Balas Bibi ramah.
"Non mau ngapain disini? Mau ambil minum?" Tanya Bibi.

"Ify mau bantu bibi bikin sarapan, boleh kan?" Tanggap Ify

"Nggak usah atuh Non, non tunggu di meja makan aja, kalo nggak diruang tamu sambil nonton tipi biar nggak bosen" Balas Bibi.

"Ada apa Bi?" Tanya mama Rio yang tiba-tiba datang.

"Ini si Non Ify teh katanya mau bantu masak Nya" Ujar Bibi.

"Hehe boleh kan Mah" Mohon Ify.

"Iya boleh kok, sekalian biar kamu tambah pinter masaknya. Kalo mau jadi mantu mama kan syaratnya harus bisa masak" Canda mama Rio disertai kekehan.

"Ihh mama apaan sih " Ujar Ify malu-malu

****

"Kamu bangunin Rio dulu gih Fy" Ucap mama Rio saat hidangannya sudah siap di meja makan.
Ify langsung beranjak ke kamar tamu untuk membangunkan Rio setelah mendapat perintah dari mamanya.

"Yo udah bangun belum?" Tanya Ify dari luar kamar. Tidak ada sahutan dari Rio, yang artinya Rio memang belum bangun. Ify pun memutuskan untuk langsung masuk saja, perjuma juga ia gedor-gedor pintunya pun tidak akan dibuka karna penghuninya sedang terlelap.

"Yo bangun gih, mama udah nyuruh sarapan" Ify membangunkan Rio dengan menggoyang goyangkan lengan pemuda itu.

"Ehmm bentaran deh Fy masih ngantuk ini" Balas Rio dengan suara khas seperti orang bangun tidur setelah tahu siapa yang membangunkannya.

"Ihh cepetan Yoo, itu sarapannya udah siap" Geram Ify.
Rio memarik tangan Ify untuk duduk di samping nya, lalu ia memeluk perut Ify dari samping dengan keadaan yang masih tiduran.

"Bawel" Tukas Rio.
Ify hanya mendengus kesal melihat tingkah Rio. Tak lama matanya berbinar merencanakan sesuatu.

"Yo nanti abis sarapan kita jalan-jalan ya" Ajak Ify dengan binar dimatanya.

"Hmm.." Tanggap Rio

"Jalan-jalanya ke dufan aja, udah lama banget gue nggak kesana" Imbuhnya.

"Hmm.."

"Janji ya"

"Hmm.."

"RIOO KOK LO NYEBELIN BANGET SII " Teriak Ify saking kesalnya dengan Rio.
Rio yang mendengar teriakan Ify terlonjak kaget.

"Iya tuan putri, nanti abis sarapan kita jalan" Ujar Rio malas masih dengan muka bantalnya.

"Janji yaa" Rengek Ify

"Janji" Jawab Rio singkat.
Ify yang mendengar itu langsung bertepuk tangan layaknya anak TK yang mendapat permen. Rio tersenyum tipis melihat itu, yaa Rio suka semua ekspresi yang ditunjukkan oleh Ify. Sahabatnya itu memang cantik dan menggemaskan.

"Yaudah cepetan mandi" Rio segera tersadar dari lamunannya dan segera menuju kamar mandi. Dan setelahnya hanya terdengar suara guyuran shower dari dalam kamar mandi.

~~~~~

Nggak minta macem-macem kok, cuman minta vote dari kalian 😍💛

Kisah AlyssaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang