Part 3

198 6 0
                                    

    Pada malam harinya, Ify merasa bosan karna tidak ada tugas yang bisa ia kerjakan. Bukan karna tidak bisa melakukan apa-apa, melainkan memang ini adalah malam Minggu jadi semua siswa dibebaskan tugas tugas yang membuat sakit kepala.
Yang Ify lakukan saat ini hanya duduk di balkon kamarnya sambil memandangi langit yang gelap. Cuaca malam ini memang agak mendung, jadi Ify tidak bisa melihat bintang. Ify jadi kesal sendiri mengingat ativitas favorit nya itu tidak bisa ia lakukan malam ini.

***

"Assalamualaikum..." Salam seorang pria sambil memasuki sebuah bangunan yang minimalis namun tidak mengurangi kesan mewahnya.

"Waalaikumsalam.. Eh Rio, mau ketemu Ify?" Ujar seorang wanita paruh baya.

"Iya bunda, Ify nya ada?" Tanya Rio kepada bunda Ify.
Ya Rio dan Ify memang sangat dekat sehingga ayah dan bunda Ify mengenalnya, bahkan mereka menyuruh Rio untuk tidak memanggilnya dengan sebutan Om dan Tante, melainkan ayah dan bunda.
Tidak hanya Rio yang dekat dengan orang tua Ify, Ify pun sangat dekat dengan orang tua Rio terutama mama Rio. Itu karna Rio sering membawanya kerumah pemuda itu, entah itu untuk belajar bersama atau untuk sekedar main.

"Ada kok dikamar, masuk aja Yo" Jawab bunda Ify.

"Yaudah Rio keatas ya bun," Pamit Rio yang dibalas anggukan oleh bunda Ify.

Tok tok...

"Fy.." Panggil Rio. Namun tak ada sahutan apapun dari Ify.
"Fy gue masuk ya" Ujar Rio sambil memasuki kamar Ify.
Kosong, Rio tak melihat Ify dikamarnya. Kemudian Rio melangkah ke balkon, dan yap Ify ada disana.

"Pantes gue panggil ngga nyaut-nyaut, disini ternyata" kata Rio dengan tangan yang dilipat di depan dada dan menyendarkan tubuhnya di pintu balkon.
Ify yang melihat Rio pun langsung berbinar.

"Riooo.." Ify langsung berlari kearah Rio dan memeluknya.
"Huhh untung lo dateng Yo, kalo ngga gue bisa mati bosen disini" Rengek Ify dalam pelukan Rio.
Rio yang mendengar itu hanya terkekeh sambil sekali-kali mencium puncak kepala Ify gemas.

"Mau main ke rumah? Mama kangen katanya sama lo" Tawar Rio sambil menguraikan pelukannya

" Mauu.." Jawab Ify dengan semangat. Pasalnya dirinya juga sudah sangat merindukan mamanya itu, mama Rio lebih tepatnya.

"Yaudah sana ganti baju dulu " Suruh Rio

"Okee" Jawab Ify.
Rio tetap bergeming pada tempatnya.
"Trus lo ngapain masih disini?" Tanya Ify.

"Ya nungguin lo lah" Jawab Rio sambil menahan tawanya. Bagaimana tidak, saat ini Ify sedang menatapnya dengan kepala dimiringkan ke kanan dan dengan tatapan imutnya.

"Ihhh lo nungguinya di luar lah, yakali lo nunggunya disini. Dasar ganjen!!" Tukas Ify.

"Iya iya gue tunggu dibawah, mau nemuin bunda gue tersayang. Byee.." Ujar Rio sambil tertawa.

"Riooo itu bunda gue !!" Sengit Ify.
Rio yang sudah tau Ify akan mengamuk langsung berlari kebawah sambil tertawa terbahak.
Ya, kadang Ify bingung sendiri dengan sikap Rio yang berubah-ubah padanya. Kadang sepert pacar yang sangat perhatian, kadang seperti musuh yang selalu mengajaknya berperang, kadang seperti sahabat yang selalu ada untuk Ify, yaa memang sahabat sih.

"Loh Yo, Ify nya mana, kok kamu sendiri?" Tanya bunda saat melihat Rio turun dari tangga.

"Ify nya lagi ganti baju bun" Jawab Rio

"Emang kalian mau kemana?" Tanya ayah Ify.

"Rio mau ngajak Ify kerumah Yah, boleh kan?" Tanya Rio dengan sopan.

"Boleh Yo, sekalian titip salam buat orang tuamu, sampaikan permintaan maaf karna belum sempat berkunjung, Ayah sedang sibuk dengan urusan kantor" Ujar Ayah tenang.

"Pasti Yah." Jawab Rio mantap.

"Sekalian titip ini ya buat mama kamu" Ucap bunda sambil menyerahkan sebuah bungkusan.

"Wihh ini brownis bun? Makasih ya, tau aja Rio kangen sama brownis buatan bunda" Ujar Rio nyengir.
Belum sempat bunda menjawab, Ify sudah memotongnya dulu.

"Malam semuaa, ayo Yo berangkat keburu malem ntar." Ajak Ify.

"Kalian ngga makan disini dulu?" Tawar bunda.

"Ngga usah bun, nanti kita makan dirumah Rio aja." Tolak Rio halus
"yaudah kita pergi dulu, Yah Bun Rio pamit ya" Izin Rio sambil menyalami keduanya

"Ify juga pamit Yah Bun" Ify melakukan hal yang sama seperti Rio.

"Iya hati-hati, Rio bunda titip Ify ya" Ujar bunda lembut.

"Enak aja, emang Ify barang apa pake dititipin segala" Rajuk Ify

"Tanpa bunda minta Rio juga bakal jagain Ify." Kata Rio tenang tanpa memperdulikan ucapan Ify sambil merangkul pundak sahabat cantiknya yang sedang merajuk karna diacuhkan itu.

"Yaudah, kalo gitu kita pergi duluan ya, Assalamualaikum.." Lanjutnya.
Selanjutnya, suara deru mobil Rio terdengar yang menandakan mereka sudah pergi.

~~~~~

Huaaaa feel nya belom dapet ini😢

Yaudah lah yaa, nanti juga bakal dapet😁 Tunggu saja tanggal mainnya Hohoho😈

Jangan lupa Voment nyaa💛

Kisah AlyssaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang