Hina sedang duduk di kursi panjang depan dorm, ga melamun sih, lagi ada kerjaan disuruh mak koeun, disuruh potongin kacang panjang buat makan malem, menurut Hina sih kalo buat lalapan enak, tapi mak sama kakak ga setuju, enakan di tumis, begitu...
Gak lama hujan pun turun, "MBAK TOLONG ANGKATIN JEMURAN DI BAWAH, HUJAAAAAAAANNNN." teriak Ningning dari dalam dorm,
Hina menghela nafas, menghentikan aktivitasnya dan berjalan menuruni anak tangga. Ketika sedang menuju halaman belakang untuk mengangkat jemuran, Hina melihat Jaemin yang juga sibuk mengangkat jemuran,
Tunggu itu bukan jemuran milik Jaemin.
Aaaaaaaa~ mbak baper,
Jemuran milik dorm nya ternyata, baik bener si Jaemin, pasti ada maunya nih.
Eh ga boleh seudzon nanti dosa.
"ekhem." dehem Hina yang berjalan mendekati Jaemin. Jaemin hanya menyengir, "Eneng naik ke atas sana, meneduh, jemurannya banyak. Biar aa aja ngangkatin!"
Hina menepi, terus melihat Jaemin, ketika jemurannya sudah di angkat oleh Jaemin, keduanya berjalan menaiki anak tangga untuk menuju dorm,
"ini mbak lama banget sih, pasti ketemu Jaemin nih, terus lupa jemuran." racau kakak,
"pasti nih, lagi drama india sama Jaemin sambil hujan-hujanan. Pasti dia lag... KAN BENER, KAKAK BILANG APA, PASTI DIA KETEMU JAEMIN." ucap Ningning yang melihat Hina berjalan menuju dirinya, gak sendirian.
Bareng Jaemin yang membawa jemuran, mata Ningning terbelalak kaget.
"PAKEAN DALEM GUE DIA YANG NGANGKATIN JUGA MBAK?!" Hina kaget ketika mendengar kalimat Ningning.
"KAKAK JEMUR PAKEAN DALEM DILUAR?!" balas Hina heboh juga, Ningning mengangguk dan menatap Jaemin dengan miris.
Miris banget...
Hina merasa malu, sudah Hina, malu pula...
Jaemin yang kebingungan langsung berjalan masuk ke dorm mereka. Menaruh seluruh jemuran di atas karpet.
"emm... Itu... Aa bingung mau di angkat atau di biarin, tapi kalo di biarin bisa basah lagi, kasian... Jadi emm. Anu... Yaudah aa angkat." balas Jaemin dengan grogi.
harga diri kakak jatuh sekarang, oh tapi santai, Na Jaemin saja kok, manusia tidak berotak.
"Bodolah... Mampos." ucap kakak lalu pergi meninggalkan dua sejoli di depannya,
"Eh kakak Muncungnya di Jaga ya!" balas Hina, namun sudah di tinggal oleh Ningning.
Sekarang kakak menatap Jaemin dengan malu-malu, sesekali tersenyum, Jaemin pasti yakin sekarang dirinya sudah seperti kera karena salting tak karuan.
"Makasih ya Jaem." ucap mbak terdengar samar, jaemin yang mendengarnya langsung membusungkan dada.
Merasa yang paling hebat, ibaratnya Jaemin sudah menyelamatkan seluruh antariksa.
Biarkan dua orang ini berdrama Ria...
--------------🌙
Lami duduk dimeja belajarnya yang menghadap langsung keluar Jendela, badannya di tutupi dengan selimut yang lumayan tebal, sudah lama sekali ia tak masuk ke kamar ini,
Matanya menoleh menatap ponsel yang ada di atas meja,
Panggilan itu bertuliskan nama dari Park Jisung.
Tidak ada semangat untuk mengangkat.
Tak Lama ada notifikasi dari whatsapp,
Kak Jisung
Online
KAMU SEDANG MEMBACA
Dorm sr19g
RandomSambil nungguin berita debut mending nonton drama saja sambil ngemilin kripik kentang-Hina "Tapi maap ya mbak . . . Kami ga ikutan debut." - Koeun Lami