1

104 14 0
                                    

Araaa pov

"Araaa!!mamah kan udah bilang,piring kamu itu cuci sendiri,jangan ngeberatin pekerjaan bi inahh!!"suara mamah menggeleggar sampai dikamar gue dilantai dua,Astaga,kalau gue cuci piring sndiri terus kerjaannya bi inah ngapain?itukan udah tugas dia buat beberes rumah,kalo pekerjaan rumah semuanya gua yang beresin berarti bi inah makan gaji buta dong?

"iyamah,ntr aku cuciin"dengan sangat kesal gue bangun dari tempat tidur,menuju dapur.

"Sini bi biar aku aja,bibi balik masak aja gppko"gue memaksakan senyum gue agar terlihat ikhlas melakukannya,dan guepun memulai aksi cuci piring ini.

Setelah selesai cuci piring,gue ingin beranjak dari dapur,namun suara mamah membuat langkah gue berhenti.

"Beliin mama bakso di depan Simpang jalan,sekarang"ucap mama yang melemparkan uang dua puluh ribu itu kelantai,gue memungutnya lalu mengangguk dan keluar dari rumah.

Saat berada di teras gue mencari motor kesayangan gue,tapi motor itu entah kemana,saat gue ingin menanyakan motor gue pada mamah,mamah udah masuk kamar terlebih dulu,alhasil gue pun berjalan kaki dari rumah menuju simpang,yang jaraknya bisa di bilang lumayan jauh.

mamah sangat tega sama gue,dia engga ngasih uang lebih untuk ongkos kendaraan gue,saat ini gue berjalan sambil menenteng bakso pesanan mamah.

                         ****
"Pah sepatu aku udah jebol pah,udh aku lem tapi jebol lagi pah"ucap araa pada jasson,jasson hanya melirik araa,tidak menyahut apalagi menengok kearah putrinya itu.sekar dateng dari arah dapur lalu duduk disamping jasson.

kini di meja bulat yang melingkar terhidang banyak makananan.namun tidak boleh ada yang di sentuh sama araa.kata sekar,araa boleh makan tapi setelah mereka semua selesai makan.

araa hanya duduk diam di samping papahnya,ia menunggu jawaban papahnya,araa ingin sekali di belikan sepatu baru oleh sang papah,karena sepatu yang araa pakai udah lapukk termakan usia,tiga tahun sudah araa tidak beli sepatubaru.

"halaahhh pake aja yang ada,kamu banyak maunya ya raaa! "Bukan itu bukan respon dari jasson,melainkan dari sekar.sekar menatap araa tajam lalu menyuruh araa untuk pergi dari meja makan,araa mengangguk lalu beranjak pergi ke dapur.dari arah dapur araa mengintip keluarga kecil nya itu.

sebulir airmata jatuh di pipinya.ia ingin merasakan makan bersama di meja makan itu,araa ingin dapat perhatian lebih seperti janee,namun itu semua hanya akan ada di mimpi araa,tidak nyata.

Janee turun dari tangga lalu menghampiri jasson dan sekar,tidak lupa juga janee mengecup pipi sang mamah.araa hanya bisa melihat mereka dari balik tembok dapur.

"Morning mah pahh" janee mengecup pipi sekar,lalu duduk di samping jasson.sekar tersenyum melihat putrinya itu lalu mereka bertiga duduk di meja makan bersama.di meja makan mereka tertawa bersama saling bercerita ria,janee lah yang selalu membuat meja itu ramai.ia terus bercerita tentang perkembangannya di sekolahnya.

                                             ***

-hallo apakabar semuanya?hehehe.gue balik lagi nih,membawa cerita baru.jangan lupa share ketemen temen kalian buat baca cerita ini.vote+komen nya di tunggu yaa💖

KhanaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang