3

41 6 0
                                    

Sesuatu yg dibuang akan dirindukan ketika merasa hilang~Nayra Aqilla Nafisha


ia pulang terpaksa harus menaiki bus karena ongkosnya habis dan tidak cukup untuk menaiki taksi.

gadis itu menghentikan sebuah bus seraya melambai kan tangan nya,dan bus itupun berhenti.araa masuk kedalam bus itu,dan pulang menuju rumahnya.

araa sudah sampai dirumahnya,ia melepaskan kaoskaki dan juga sepatunya,lalu menaruhnya di rak sepatu yang sudah di sediakan.

"Asallamualaikum mah,araa udh pulangg"araa mengucapkan salam nya namun tidak ada sahutan sama skali dari sang mamah

araa celingak celinguk mencari keberadaan mamahnya,ia mencari ke kamar mmh nya dan mendapatkan secarik kertas yang bertulis tangan si mamah.

Jangan cari mamah,mamah arisan.jangan lupa kamu nyuci piring sama nyuci baju,jangan mao enaknya doang!kalo numpang di rumah orang harus tau diri ya kamu!!bila tidak ingin menuruti perkataan saya,angkat kaki dari rumah ini,saya tidak peduli.

Araa tersenyum saja melihat kertas tersebut,namun airmata nya berhasil lolos.kenapa mamahnya susah sekali memaafkannya?apa araa tidak pantas mendapatkan maaf dari sang mamah?

Araa mengganti pakaian nya dengan kaos oblong dan jeans item pendek.ara menuruni anak tangga dan mengambil sapu yang berada di belakang dapur.

rumah araa bisa di bilang lumayan besar,memiliki dua tingkat dan satu pembantu dan satu supir.tadinya ara memiliki 2 pembantu tetapi mamah nya memecat pembantu tersebut,karna menurut mamah nya kenapa harus punya pembantu banyak?sedangkan araa saja bisa di manfaatkan menjadi pembantu.

Bi inah yang melihat araa sedang menyapu menghampiri ara

"Biar bibi aja non yang nyapu"ucap bi inah,merasa tidak enak dengan araa.

"ih apasii bibi jangan panggil araa nonaa panggil ajaa nama araa bi"

"eh iya non...eh maksudnya neng ara ngapain nyapu?biar bibi ajasini" bi inah ingin meraih sapu ditangan araa namun araa menahan pergerakan tangan bi inah.

"Enggapapa ko bi aku aja,bi inah balik ke dapur aja,nanti kalo mamah liat malah bibi yang di omelin,makasih ya bi udh perhatian sma araa"araa memeluk bi inah sangat erat,seolah tidak mau kehilangan wanita paruh baya tersebut.

"iyaa nengg bibi juga sayang sma neng araa,yang sabar ya neng,kalo gtu bibi balik ke dapur ya" araa mengangguk,dan melanjutkan aktivitas bersihbersihnya,sedangkan bi inah kembali ke dapur untuk memasak makan malam.

                                             ***

Kringg...Kringg.
Bel istirahatpun berbunyi ara dan kedua sahabatnya memasuki area kantin.

Kantin sangat di penuhi oleh siswa dan siswi.mereka saling berebut tempat duduk untuk mereka duduki.ara feli dan mika kedapatan tempat duduk paling pojok kanan kantin.

"Siapa nih yang mau ikut gue mesen"ucap mika kepada kedua sahabatnya.

"hmmm,gue aja deh skalian gue pen ngiterngiter hehe"jawab araa cepat

"Yaudah,lu mau pesen apan fel,lu tunggu sini sendirian kaga ngapa kan?"tanya mika pada feli

"yelah sans,mana ada yang berani ama cecann ini,gua samain ae ama kalian"mika mengangguk dan menarik tangan araa agar beranjak dari duduknya

mika dan araa menghampiri tukang batagor yang agak rame seperti biasanya.sambil menunggu pesanan mereka pun mengobral,entah apa yang kali ini mereka gibahin.

"Anjir anjir raa nengok belakang gc,nengok belakang lu ada cogan anjir"ucap mika bisik bisik pada araa namun dapat di dengar oleh cowo tersebut

"Hah cogaan?mana dah mana anjir?"araa memutarbalikan tubuhnya ke belakang betapa terkejutnya araa saat dia tau orang tersebut tepat di belakangnya.

"Anjiranjir ko lu gabilangsi klo dia di blkngkita bgt?ah bego lu mik pasti dia denger omongn kitalah bedon "cowo itu hanya tersenyum singkat,namun mampu membuat jantung araa berdetakk kencang.

"Neng ini neng pesanannya"

"Eh iya bang iya,nih uangnya"ucap mika.lalu mika menarik tangan araa agar berjalan cepat menuju meja nya"

                                                 ***
malam ini araa sedang rebahan di tempat tidurnya,sambil mencoratcoret asall belakang bukunya.gadis itu beranjak dari ranjang nya menuju kamar mandi,saat sedang cuci muka di westafel tibatiba ada yang melempar sebuah bak berisi cucian di sampingnya.gadis itupun menoleh kan kepalanya,terlihat sang mamah sedang berkacak pinggang disampingnya.

"kamu cuci baju ini sekarang juga,semuanya!!!"bentak sekar pada araa

"iyamahh..."

"Jangan iyaaiya aja kamu!kamu gabole makan malem ya kalo pekerjaan kamu ini belom selesai!!"sekar keluar dari kamar mandi,araa mengambil pakaiannya yang ada di dalam bak lalu mulai mencucinya.

                            ***
Autor pov

"Risa!!"Araaa memanggil seorang gadis perempuan yang sangat cantik dan anggun,sepertinya dia adik kelas nya Araaa.

"Eh iya ka Araaa,kenapa?"Risa menghampiri araa yang jaraknya tidak terlalu jauh dengan nya.

"Lu kenal cowo itu gak?itu tuh yang pendek putih,kayaknya dia anak kelas sepuluh deh" Araa menunjuk nunjuk seorang cowo yang sedang duduk di halaman sekolah menggunakan jari telunjuknya.

"Owh itu iya kenal kak,dia arkhan ardiansyah anak X Ipa 2,kenapa emang ka?demen yaa ciecie"goda risa pada araa,pipi araa bersemu merah saat risa menggodanya,araa pun jadi salah tingkah dan menoyor kepala risaa.

"Ish apansi guekan cuman nanya ris,eh btw minta kontaknya dongg"ucapp araa sambil menyengir lebar seperti orang yang tidak ada dosa.

"Iyadah ka ntr gua kirim"

"Asiapp,loo thebestt!!"araa memeluk risa sangking senengnya,lalu ia membayangkan wajah tampan pria tersebut lagi,lagi dan lagi.ah seperti nya dia mulai jatuh cinta pada pandangan pertama,hahha.

                                             ***
"gosokin baju gue sekarang,jangan sampe masih lecek,atau muka lo nanti yang gue bejek bejek!!"Jane melempar kemeja nya kedepan wajah araa,bukan nya marah araa malah tersenyum lalu mengangguk.

Janee yang melihat araa tersenyum itu malah jengkel,pasalnya dia ingin sekali membuat adik kecilnya itu menderita.jane menghampiri araa lalu menjambak rambut ade nya itu,ia membisikan sesuatu tepat di samping telinga araa.

"Cepet lakukan perintah gue pembunuh"bisik jane,lalu jane pun pergi dan membanting pintu kamar araa dengan kencang.

"GUE BUKAN PEMBUNUH KAK,ITU SEMUA TERJADI KARNA KECELAKAAN!!BUKAN GUE PENYEBABNYA BUKAN GUE!!ITU SEMUA UDAH TAKDIR KAK,HIKS..." araa berteriak sekuat tenaga agar kakaknya dapat mendengarnya,namun kakaknya pun engga perduli lagi dengan ucapan nya.araa terus menangis hingga mata nya sembab,dia jadi teringat wajah adik kecilnya itu,araa tersenyum."araa gaboleh lemah,kalo araa lemah bisa bisa kelvin sedih di atas sana"itulah katakata yang terus terlontar dari bibir gadis mungil ini.

Araa beranjak dari kamarnya lalu pergi mengambil gosokan,araa mulai menyetrika baju jane dengan sangat hatihati.

KhanaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang