FIELDS OF GOLD (BOOK 2) ✔

BAB 214 - PERBURUAN HIU

Cahaya pagi memotong langit biru gelap dan angin laut membawa angin sejuk. Keluarga Yu Hai memulai hari sibuk mereka.

L"Saudara Dahai, apakah Anda siap untuk pergi?" Paman Shuanzhu yang berasal dari desa yang sama membawa garpu rumput besi yang tajam. Dia dengan bersemangat mendorong untuk membuka pintu Keluarga Yu dan mendesak.

Xiaocao yang sedang mencuci, melihat 'senjata' di tangan Paman Shuanzhu dan bertanya dengan heran, “Paman Shuanzhu, apakah kamu pergi ke gunung untuk berburu? Maka Anda akan kecewa, ibuku tidak akan membiarkan ayahku pergi berburu di pegunungan."

Nyonya Liu takut akan seutas tali setelah digigit ular. Setelah Yu Hai digigit beruang terakhir kali, dia sangat ketakutan. Apa pun yang terjadi, dia tidak akan membiarkan Yu Hai pergi berburu di pegunungan lagi. Yu Hai adalah seseorang yang sangat mencintai istrinya, jadi untuk meyakinkannya, dia tidak pernah naik gunung lagi setelah kejadian itu.

Dengan garpu rumput di tangannya, Liu Shuanzhu dengan senang hati melambaikan tangan dan berkata, "Ini bukan untuk berburu! Ini untuk berburu hiu! Toko barang kering di kota prefektur membeli sirip hiu dengan harga tinggi. Ayahmu adalah penangkap hiu paling terkenal di desa-desa terdekat. Di masa lalu, sebelum kakekmu membeli kapal baru, ayahmu dan aku adalah duo pemburu hiu terbaik.”

“Menangkap hiu?  Tampaknya sangat berbahaya; bisakah ayahku mengatasinya?” Yu Xiaocao membilas sisa garam danau di mulutnya dan bertanya dengan cemas dengan mata lebar.

Yu Hai mendapat jaring yang dibuat khusus dari halaman belakang dan berkata kepada putrinya yang lebih muda, “Saya berencana pergi ke laut hari ini dengan Paman Shuanzhu Anda beberapa hari yang lalu. Anda tinggal di rumah dan tidak berlarian! Setelah aku menangkap hiu, aku akan membuat pakaian selam baru untukmu!”

Yu Xiaocao berkedip dan berkata dengan imut: "Ayah, Xiaolian sedang sibuk sekarang. Dia tidak punya waktu untuk pergi ke laut, jadi aku bisa menggunakan pakaian selamnya. Ayah, aku belum pernah melihat perburuan hiu sebelumnya. Bawa aku  bersamamu. Aku akan tetap di atas kapal dan aku tidak akan membuat masalah untukmu!"

Laut berbeda dari daratan; bisa ada bahaya kapan saja. Selain itu, Hiu adalah hewan laut yang ganas. Mereka bukan herbivora. Jika sesuatu terjadi pada putrinya yang lebih muda, bukankah ibunya serta wali baptisnya akan mencabik-cabiknya?

Yu Hai dengan tegas menolak Xiaocao, “Tidak! Jika Anda ingin pergi ke laut, maka saya akan membawa Anda pada hari lain. Perburuan hiu bukan untuk bermain-main, jadi lebih baik kamu tinggal di rumah!"

Setelah menyadari bahwa akting yang lucu tidak berhasil, Yu Xiaocao pergi ke dapur dan makan sarapannya. Tiba-tiba, matanya berubah dan dia menggigit bibirnya, berpikir, "Bahkan jika kamu tidak mengambilku, itu tidak berarti bahwa aku tidak bisa pergi. Saya masih memiliki batu ilahi kecil. Bukankah saya hanya perlu menyelam ke dalam air dan mengikuti dari sana?"

Dengan pemikiran itu dalam benak, Xiaocao yang sebelumnya tak punya daftar cepat menyelesaikan makan dan mengirim ayahnya dan Paman Shuanzhu ke kapal nelayan baru Keluarga Liu.

Yu Hai memandangi putri bungsunya yang melambai dengan gembira pada mereka dan merasa tidak nyaman.  Dia mengingatkannya lagi, “Caoer, jika kamu ingin berenang, kamu bisa berenang beberapa putaran di perairan dangkal di dekatnya. Jangan berenang terlalu jauh. Tubuh Anda tidak kuat untuk memulai, jadi pastikan Anda bisa berenang kembali!"

"Aku tahu, Ayah! Berhenti bertele-tele, bahkan Paman Shuanzhu menjadi tidak sabar karena menunggu!” Yu Xiaocao berjanji. Begitu Yu Hai dan Liu Shuanzhu pergi, dia berlari pulang dan berganti pakaian. Memilih tempat di mana tidak ada seorang pun, dia melompat ke laut dengan percikan.

Hari ini, langit cerah. Matahari yang kuat menyinari pasir kuning dan tidak ada awan untuk dilihat atau angin sepoi-sepoi untuk dirasakan. Di kejauhan, laut dan langit bergabung menjadi satu. Di cakrawala, warna biru perlahan menyebar ke pantai. Air lautnya jernih dan biru seperti langit dan bersinar indah seperti gerendel brokat.