Kevin yang berumur 20 tahun selalu hidup dalam ketidaktahuan. Ayah dan ibunya pun sudah tiada dan yang mengurusnya sekarang adalah kakaknya. Ia mengidap berbagai penyakit sampai selalu diawasi dan dikurung dikamar. Tetapi Kevin ingin bebas, bebas da...
Katanya masa-masa disekolah itu adalah masa yang menyenangkan. Bisa main bareng teman, bercanda ria dan aktif dalam bersosialisasi. Tetapi aku suka menyendiri. Aku terlalu pesimis sehingga untuk menyapa pun aku tak sanggup. Aku sudah membayangkan respon mereka.
Jaman SMP adalah jaman yang paling aku benci, aku ditempatkan di sekolah orang normal. Jujur aku lebih suka sekolah dasar lamaku yang ber tipe 'khusus' daripada sekolah menengah pertamaku yang ditunjukkan untuk orang biasa. Aku ingat betul pada saat aku baru masuk sekolah disana.
*masa smp*
Dipagi hari yang hangat aku disuruh cepat-cepat karena hari ini adalah hari pertama aku sekolah di sekolah biasa dan kakak-kakakku memberi peringatan.
"Kev, ingat nanti disana jangan buat kekacauan. Ini sekolahan untuk anak-anak normal jadi kamu harus jaga sikap dan belajar yang bener" ujar kakak kembarku yang pertama dengan menggunakan bahasa isyarat.
"Kalau ada apa-apa hubungin kami" sahut kakak kembar yang kedua.
"Aku tau, aku bukan anak kecil lagi dan sejak kapan aku membuat masalah? Aku akan jaga diri dan tidak memalukan nama keluarga" Akupun kesal dengan pernyataan mereka.
Oh iya aku belum cerita kalau keluargaku termasuk keluarga yang kaya raya. Margaku reiner, aku blasteran jawa dan jepang. Aku sampai sekarang aja belum bisa menguasai bahasa jepang dikarenakan keterbatasanku. Keluargaku jago semua bahasa, aku benci itu. Bagiku kaya-raya itu bukanlah keinginan aku, yang aku inginkan hidup seperti teman-teman aku yang lain. Ditengah-tengah obrolan kecil kami, pak supir pun datang dan memberi tau kalau mobilnya sudah siap untuk berangkat.
"Aku pergi dulu ya kak" kemudian aku menyalim ke 4 kakakku dan langsung masuk ke mobil untuk segera menuju ke sekolah yang normal.
Seperti biasa aku sangat menikmati setiap pemandangan yang berasal dari kaca mobil. Aku suka banget mengobservasi tingkah laku manusia. Aku kadang bersyukur dengan keadaanku kalau melihat mereka. Tapi siapa yang mau terkurung begini, aku sangat tidak bersyukur. Kelak aku ingin menjadi bagian dari mereka tapi apa mau mereka menerimaku?
Akhirnya setelah perjalanan yang panjang akupun sampai di sekolah SMP Bayangkara Plus. Kesan pertamaku sih sekolahnya bagus banyak pepohonan tetapi tidak menunjukkan bahwa sekolah ini kampungan, sekolah ini menurutku perpaduan dari sekolah modern dan sekolah di desa-desa. Gedungnya tinggi-tinggi banyak taman dan gazebo untuk sekedar duduk dan rebahan sambil ngobrol bareng teman.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Akupun turun dari mobil dan didepan pagar sekolah sudah ada pak kepsek yang diperintahkan kakakku untuk memperlakukanku dengan khusus.
"Selamat pagi, apakah benar adik ini yang bernama Kevin Reiner Saputra?" Pak kepsek bertanya kepadaku.
"I-iya" aku menjawab dengan lantang.
"Ayo ikut bapak, bapak akan mengajak kamu berkeliling supaya kamu tau ada apa saja di sekolah ini" ujar pak kepsek secara pelan-pelan agar aku mengerti.
"Baiklah pak". Akupun diajak berkeliling.
Sekitar setengah jam aku berkeliling bersama pak kepala sekolah. Betapa terkejutnya aku, sekolah ini dua kali lebih luas dibandingkan sekolah dasarku dulu. Aku bahkan tidak ingat betul lokasi yang sudah aku lewati. Kemudian aku diajak ke ruang guru.
"Selamat pagi bapak ibu guru, hari ini kita kedatangan murid baru yang sangat istimewa. Namanya Kevin Reiner Saputra asal dari SD Paguyuban Plus. Anak ini punya banyak prestasi. Tak lepas dari prestasinya kevin juga mempunyai kelemahan, yaitu dia mengidap penyakit narkolepsi dan tunarungu jadi saya harap bapak ibu semua mau membantu kevin untuk belajar disini dengan lancar dan tanpa hambatan sedikitpun"
Aku tak tau apa yang mereka bicarakan, sepertinya mereka membicarakanku. Padahal aku ingin dijadikan anak biasa saja di sekolah ini.
"Kevin, ayo kita ke kelas. Kelas kamu 7A ya" ujar pak guru yang mengagetkanku.
"Baik pak"
Hari ini begitu melelahkan, rasanya aku mau duduk saja seharian...
=============Bersambung=============
Note: duh maaf udah hiatus lama, author lagi sibuk.. kadang mood-moodan bikin wattpad ini. maaf juga kata-katanya ada yang baku dan ada yang nggak. nanti aku perbaiki di edisi revisi, tapi cerita ini aku biarin dulu apa adanya. ini belum klimaks ya, jujur aku baca ini agak monoton dan membosankan.. tapi aku janji, pas episode klimaks aku bakal buat kalian kagum hehe. mohon kritik dan sarannya.