💔 Khawatir? 💔

174 15 11
                                    

Happy Reading!!!
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Cerita ini mengandung unsur humu/gay/ Yaoi jadi yg tak suka silahkan klik tombol keluar, tak usah banyak bacot di sini!!!
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Saya tak pernah memaksa para pembaca untuk membaca karya yg masih banyak kurang nya ini.

❤_________________________❤


Brakkkk....

Bunyi pintu terbuka dengan sangat tidak elit nya, membuat dokter terkejut bahkan menatap geram siapa gerangan yg membuka pintu dengan tidak sopan nya.

"Febrian...."ucap Raja memanggil Febrian dengan pelan, sembari mendekat menuju tempat tidur kekasih hati nya.

Raja memegang tangan Febrian yang diperban itu, Raja lalu duduk di bangku yang ada di samping tempat tidur Febrian.

"Mengapa ini semua terjadi kepadamu Febrian, mengapa bukan aku saja yang tertabrak." Ucap Raja dalam hati sembari mencium tangan yang dibalut dengan perban itu, terisak dalam diam.

"Ekhem..." Suara dokter itu sejenak membuat Raja kembali ke ambang kesadaran nya.

"Maaf... Apa anda adalah keluarga dari pasien yang bernama Febrian Milano...?" Ucap sang dokter pelan.

"Iya dokk... Saya kekasih nya, apa yang terjadi terhadap kekasih saya...?"ucap Raja dengan nada sedih, yang membuat suster yang melihat merasa iba dengan kondisi Raja yg terlihat jauh dari kesan rapi.

Rambut acak-acakan, mata sembab entah sudah berapa lama ia menangis, karena yg dipikirkan nya saat ini adalah Febrian kekasih hati nya saat ini.

"Jadi begini... Sebelum saya menjelaskan, lebih baik anda mengikuti saya ke ruangan saya sebentar saya akan memberitahukan tentang kondisi sodara Febrian." Ucap sang dokter tersenyum sembari menepuk bahu Raja, lalu berjalan keluar dengan diikuti Raja dibelakang nya.

.
.
.
.
.
.
.

"Jadi begini... Karena kondisi Raja yang saat itu terluka sangat parah di kepala, membuat nya banyak kehilangan darah, kami dari pihak rumah sakit sangat membutuhkan darah golongan AB untuk sodara Febrian dikarenakan stock persediaan darah di rumah sakit ini sedang kosong."ucap sang dokter sembari menghela nafas, sebenarnya dia kasihan dengan kedua anak muda ini, terlihat jelas dari sorot mata Raja yang benar-benar merasa kehilangan arah hidup nya ketika melihat Febrian yang sedang berjuang di atas ranjang rumah sakit itu.

"Golongan darah AB...?" Ucap Raja terkejut

Sang dokter lalu menganggukan kepalanya.

"Kalau begitu ambil darah saya dok, darah saya bergolongan sama seperti golongan darah Febrian..."ucap Raja semangat, Dia teringat bahwa golongan darah nya itu sama seperti Febrian.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Sementara itu di tempat lain...

Orang tua Febrian sangat terpukul atas kejadian yg menimpa putra mereka, bahkan ibu Febrian menangis sedari tadi.

"Apa yang akan kita lakukan Alex...?
Putra semata wayang kita sekarang sedang terbaring lemah di rumah sakit..."ucap ibu Febrian dengan nada sedih, bercampur marah.

"Tenang saja Steffi, aku akan mencari tau siapa gerangan orang yang sudah berani mencelakai putra kita..." Ucap sang kepala keluarga mutlak, sarat penuh ketegasan, dia tidak akan mengampuni orang yang sudah mencelakai putra kesayangan nya itu.

Lalu Mr Alex mengeluarkan handphone canggih nya dari kantong celana nya, lalu mendial nomer bawahan yg dipercayai nya.

"Cari tau dengan segera siapa yang mencelakai putra ku...!!" Ucap ayah Febrian dengan marah kepada bawahan nya itu.

Setelah selesai berbincang sebentar lalu Mr Alex mengajak istri nya pergi ke Rumah Sakit untuk menjenguk putra kesayangan mereka.

"Cepat Steffi kita harus bergegas menuju rumah sakit, aku khawatir kalau Febrian mengalami cidera serius."ucap sang kepala keluarga dengan menahan emosi nya, mengingat Febrian membutuhkan dia dan istri nya disana.

.
.
.
.
.
.
.
.

Di sebuah gudang yang sangat gelap, di pinggiran kota ada dua orang preman dengan seorang perempuan cantik yang menyeringai licik kala mendengar rentetan kalimat yg diucapkan bawahan nya itu.

"Baguss... Saya senang mendengar kabar baik ini, saya menyukai kerja kalian berdua, Ini imbalan kalian berdua dan ingat! Jangan pernah bilang siapapun tentang ini!"ucap perempuan muda itu sembari melempar uang yang dibungkus amplop berwarna coklat, sembari menyeringai keji.

"Sekarang kita lihat apa yang bisa dilakukan oleh mu Febrian...Hahaha"monolog perempuan iblis itu dalam hati, sembari berjalan keluar,lalu masuk ke dalam mobil mahal nya.

.
.
.
.
.
.
.

Bersambung...

❤__________________________❤

❤Cinta itu butuh pengorbanan, ketika kamu sudah berkorban percayalah akan ada kebahagiaan kecil yg dipersiapkan untukmu.

🙏 Terima kasih atas dukungan kepada cerita saya, ya mungkin masih banyak kekurangan nya saya selalu berusaha agar tulisan saya menjadi lebih baik lagi....🙏👌

With Love : Dark2312❤





December LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang