PROLOG

146 5 2
                                    

Hai aku maitsa aku wanita yang tak pernah merasa kata bahagia aku tinggal di pinggiran hutan, rumahku besar aku hanya tinggal berdua bersama ibuku saja.

Pukul 3 sore aku baru saja pulang dari sekolah ku, aku sekolah di SMA 'Satu Kebangsaan'.

Hari itu aku berulang tahun ke 17 aku mengira bahwa di saat aku pulang aku tidak akan di beri kejutan.
Tapi rupanya aku diberi kejutan hari itu aku benar-benar bahagia, Tapi sayangnya Aku ada kerja kelompok, hari itu terpaksa aku tidak bisa merayakannya lama-lama.

Pukul 4 sore aku bersiap-siap untuk bekerja kelompok di luar, Ibuku terpaksa sendirian di rumah, Aku kerja kelompok bersama temanku Rina, Edwin, Jessie dan Putra.

Saat mengerjakan tugas aku dan temanku tidak terlalu serius aku dan temanku tertawa-tawa saat mengerjakan tugas. Bisa dibilang hari itu adalah hari yang sangat....... bahagia.

Aku sampai di rumah bisa dibilang cukup malam di saat itu pukul 9 malam, aku melihat pintu rumahku terbuka lebar dan juga pagar rumahku.

Di saat aku masuk aku syok melihat ibuku yang terkapar di lantai dan berlumuran darah, Saat itu tangannya memegang balon.

Lalu aku melihat wanita yang memakai jubah dan tangan kanannya memegang pisau, aku melihat wajahnya seperti tidak asing ya aku menebak wanita itu adalah teman kerja Ibuku tangan kirinya memegang harta harta ibuku, Tapi aku tidak yakin wajahnya tertutupi oleh topeng.

"Kamu mau lari dari saya??" tanya wanita tersebut.

Aku dengan cepat berlari sampai ke sekolahku. Karna pagar sekolah sudah tertutup aku bingung ingin lari kemana lagi. Akupun pasrah saja lalu wanita itu menembak kakiku 3 kali.

Dia menggeret ku sampai ke gudang rumahku, Ibuku pun di tarik juga sampai ke gudang. Dia Mengunci pintu gudang dan membersihkan darah darah yang berceceran dia melarikan diri dan mengunci pintu rumahku.

***

"Edwin,jessie,putra,rina kalian tau kemana maitsa??" Tanya bu lastri guru kelas XII IPA 2.

"Saya gak tau bu" jawab rina.

"Saya juga bu,terakhir saya ketemu maitsa itu pas kerja kelompok" jawab jessie dan edwin.

"Saya gak tau bu" jawab putra.

Brugh

Tiba tiba pot terjatuh,murid murid mendadak seperti gelisah dikelas.

"B-B-bu" ujar edwin dengan gagap.

Mata rina memerah,rina berjalan keluar menuju ke kantin dan mengambil pisau.
Rina menusuk dirinya sendiri dari atas sampai bawah.

Tiba tiba semua murid berteriak kecuali jessie yang hanya terdiam ketakutan.
Jendela kelas terbuka sendiri, angin sangat kencang hingga bisa membuat murid melayang.

Bu lastri heran apa yang terjadi bu lastri hanya melihat angin yang kencang dan murid muridnya seperti kesurupan masal.

Jessie menarik bu lastri dan cepat melarikan diri dan berlari menuju ruang kepsek ingin melaporkan semuanya ke kepala sekolah.

"Pak dikelas 12 IPA 2 ada keserupan masal"ujar jessie dengan kepanikannya.

"Hah!!kenapa bisa??"tanya pak beni kepala sekolah

"Gak tau pak..."

Kejadian itulah yang membuat kelas Xll IPA 2 dilarang untuk dihuni,bahkan murid murid lain melangkah satu kaki saja bisa kesurupan arwah arwah yang didalam.

TBC



PENYAMARAN SETANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang