Teror

22 4 0
                                    

Kudengar bel rumah berbunyi.

Ceklek

Aku membuka pintu tidak sama sekali kulihat orang didepan rumah,aku melihat kebawah kulihat boneka dia wanita ada surat menempel ditangan boneka itu seperti boneka itu memberi surat ke diriku.

Mati kau ingin Mati?
Aku yakin kau belum ingin Mati?jgn kamu macam macam dengan diriku jangan anggap aku pengecut dimata mu aku tak suka.Kau tak perlu tau aku siapa perhari dilantai ruang tamu akan selalu ada tulisan jika tulisan itu sudah menyatu hati hati lah

Aku mengerutkan dahi ku bingung.Siapa yang memberikan surat aneh ini bahkan boneka yang begitu seram.Aku merobek surat itu lalu aku membung boneka itu aku tidak ingin tau sama sekali siapa yang membuat surat itu tapi bagiku itu tidak penting aku yakin itu hanyalah orang iseng.

Anna...

Kudengar ibuku berteriak dengan cepat aku menghampiri nya.

Sesampainya aku melihat ibuku dilantai sambil menangis kulihat darah begitu banyak dilengan nya,dengan cepat aku mengambik kotak p3k.

Selesai mengobati ibuku aku langsung membawanya istirahat,aku pun ke dapur untuk mengambil kain untuk mengelap darah yang masih berceceran dilantai.

Aku pun membersihkan darah darah tersebut tapi entah begitu susah untuk menghilangkan nya.Sudah ku beri sabun lantai lalu kukasih air justru semakin susah.Darah itu begitu rapih darah itu ada 10 titik aku bingung mengapa titik darah tersebut seperti berbaris begitu lurus.

Aku pun sudah begitu letih dan sudah tak bisa untuk melanjutkan membersih kan nya aku heran lantai sudah begitu wangi tapi darah masih ada saja karna aku begitu letih aku menghentikannya dan langsung membanting diriku ke sofa yang begitu empuk.

Aku mencium bau Amis dan aku beranjak dari sofa dan mengikuti arah bau itu aku berpikir bau ini sudah mentok aku sudah begitu mencium Amis nya.Aku pun tak sadar ada didepan pintu gudang terdapat kertas menempel di pintu.

Ada 4 kata yang akan muncul diruangan yang penuh darah.

Aku menggeleng tak mengerti lalu kudengar pecahan kaca kudengan suara itu di toilet.

Aku melihat Arin yang membenturkan kepalanya hingga kaca nya pun pecah.
Seberapa keras kepala Arin hingga kaca pecah?

Banyak darah meluncur dari keningnya aku melihat dikaca terdapat tulisan lagi.

Sudah kubilang jangan anggap diriku pengecut.

***

Aku sudah sampai dirumah sakit masih dengan perasaan panik.

"Udah kak kakak gak perlu khwatir aku yakin Arin gak kenapa kenapa kok" ujar Azam meyakinkan ku.

"BANYAK DARAH DI KENING NYA ITU DIBILANG GAK KENAPA KENAPA!!ZAM!!!"Azam menunduk takut.

Dokter pun keluar dari ruangan aku dengan cepat menghampirinya.

" kek mana dok"

"Lukanya cukup dalam tapi saya dengan perawat lainnya akan usahakan untuk menyembuhkan adik mba" aku mengangguk mengerti.

Arin

Aku berjalan membuntuti Arin entah mengapa Arin begitu cepat.

"Rin kamu masih sakit jangan pergi pergi dulu"

Tolong...

Kudengar Azam meminta tolong aku mengikuti teriakan itu,sama sekali aku tak melihat Azam lalu aku melihat boneka yang tadi siang aku temukan boneka itu ada disini.

Kok bisa?

TBC

Heyooooo geys.. Update👍

Ayo donk Vote and Coment nya selalu ditunggu Vote and Coment nya yah...

Kira kira kerjaan sapa nih..

Ayo...biar Hantu kagak ganggu kalian , kalian vote and coment dulu

Kek mana makin kesini makin nyambung kan??
 
  ⬇ jgn lupa tekan yah geys..😘

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 06, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

PENYAMARAN SETANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang