Chapter sebelumnya~
"Siapa?"
"Junhui mah."
.
.
"Pindah Kemana?"
"Korea."
.
.
"Sebenernya papah mau fokus ngurusin bisnis papah yang di Korea."
.
.
"Wait! Junhui."
.
.
"Oh ya? Really?"
"I think he's dead?"
"No! He's not dead, he's still alive."
.
."Apaan sih, gue manggil Kuanlin, bkn luh MingMing."
"Jgn panggil gue MingMing Junet."
.
.
"Eh.. trs klo luh semua pindah ke Korea.. trs... Gw gimana dong? Huaaa luh gk kasian apa ama gw. Masa gw ditinggal di Tiongkok! Huaaa jahad kao Junet.""Eh.. trs klo luh semua pindah ke Korea.. trs... Gw gimana dong? Huaaa luh gk kasian apa ama gw. Masa gw ditinggal di Tiongkok! Huaaa jahad kao Junet."
.
.
"Perasaan gw kok mendadak gk enak."
.
.
"Entah kenapa.. gw ngerasa bakal kehilangan sesuatu yang berharga saat gw pindah ke Korea."
.
.
"Kuanlin? Luh knp? Luh gpp kan?"
"No no no... I'm fine, I'm fine. Don't worry about me ok."
.
.
"Pinky... Sebentar lagi gw bakal ketemu lagi sama luh."__________________ __________________
Saat tiba di bandara, mereka pun langsung menuju mobil mereka atau bisa dibilang mobil keluarga Wen. Saat di perjalanan menuju rumah mereka yang di Korea...#JUNHUI POV.
Di jalan
'Pinky... Bersabarlah... Sebentar lagi kita bakal bersama lagi. Dan kita akan memulai semuanya dari awal. Bersabarlah shbt ku.' Batin gue.
#JUNHUI END.
__________________ __________________
*RUMAH KELUARGA WEN.
"Haduhh... Akhirnya.. nyampe juga di rumah." Kata Mr. Wen yg duduk di sofa ruang tamu sambil ngebentangin kedua tangannya di sandaran sofa.
"Iya ya... Capek juga ternyata." Ucap Mrs. Wen yg juga ikutan duduk disebelah Mr. Wen.
"Mah... Pah... Junhui ke kamar dulu ya..." Kata Junhui sambil senyum yang langsung pergi ke kamarnya.
"Kuanlin juga..." Sambil senyum dan langsung pergi juga ke kamarnya.
__________________ __________________
Dikamar, lebih tepatnya dimeja belajarnya, Junhui lagi memandang fotonya bersama Pinky. Sampai.. seseorang mengganggu ketenangannya.
Ceklek...
"Ge..." Kuanlin tiba² masuk ke kamar Junhui.
"Hmm..." Junhui hanya membalas dengan dehaman, dan dia juga tdk membalikan tubuhnya menghadap Kuanlin.Melihat kakaknya seperti itu, Kuanlin pun mendekatinya dan melihat dia sedang memegang foto yg berisi kakaknya bersama seorang perempuan yg merupakan shbt kesayangan kakaknya.
"Knp gege sedih? Seharusnya kan gege seneng sebentar lagi bisa ketemu sama Jieqiong-gege, bukannya gege pindah buat ketemu sama Jieqiong jiejie?" Tanya Kuanlin sambil memegang pundak kakaknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Enemy Is My Brother?||HIATUS
Подростковая литератураKuanlin dan Junhui seharusnya sedih karena urusan ayahnya yang mengharuskan mereka pindah ke Korea. Namun mereka justru senang karena mereka akan bertemu dengan sahabat mereka. Terutama Kuanlin, dia sangat senang kerena akhirnya bisa bertemu kembali...