Chapter sebelumnya...
"HYUNG."
"Hm? Ada apa?"
"Maaf soal yang kemaren ya Hyung, kemaren gua buru-buru.".
.
"Eh iya, nama gua Yan An."
"Ya-yanan?"__________________ __________________
"Ya-yanan?" Junhui membeku ditempat. Dia benar-benar kaget. Kaget banget.
'Bahkan, mereka memiliki nama yang sama? Apa...?' Batin Junhui.
Yanan menarik kembali tangannya.
"Hyung?"
"Hyung?"
Yanan bingung.
"Hyung?!" Lamunan Junhui buyar.
"Eum, ke-kenapa?" Junhui gelagapan.
"Seharusnya gua yang nanya, lu kenapa?""Ng-ngga, Lo mirip sama adek gua."
"Eh? Masa?" Yanan tersenyum canggung.
"Eh, iya. Btw, gua Junhui, Wen Junhui.""Eh? Lu bukan orang Korea?" Tanya Yanan.
"Bukan, gua asli China." Jawab Junhui.
"O-oh. Terus? Kenapa lu pindah ke sini?"Hening.
"Gu-gua, kesini mau cari adek gua." Jawab Junhui canggung.
"Eh iya, di kelas gua juga ada anak pindahan dari China. Katanya kakaknya juga sekolah disini? Jangan-jangan, itu adek lu?"
"Iya itu adek gua."
"Terus–"
"Adek gua ada 2. Gua lagi cari yang satunya." Yanan mengangguk.
"Eum, orang nya kaya gimana? Biar gua bantu cari?""Nanti aja, pas jam istirahat. Disini, ada tempat kosong?" Yanan kembali mengganguk.
"Iya, ada. Di belakang sekolah. Tempatnya sepi banget. Ga pernah ada yang kesana. Kecuali gua." Yanan terkekeh."Kenapa?" Tanya Junhui bingung.
"Biasalah, orang-orang. Takhayul."
"Oke. Nanti gua kesana." Yanan mengangguk. Setelahnya, mereka berdua pergi ke kelas masing-masing
__________________ __________________Yiren berlari menuju ke kelasnya dengan senyum yang membentang di wajahnya. Saat di depan kelas dia berhenti dan menatap salah satu siswi yang sedang menenggelamkan wajahnya di atas kedua tangannya.
Sontak dengan cepat Yiren berlari ke sebelah siswi tersebut yang merupakan teman sebangkunya.
"PARK JI-WON." Teriak Yiren dengan suara imutnya. Orang yang di panggil Park Ji-won itu kaget.
"Yak! Apa-apaan sih Lo! Kaget gua. Tar kalo jantung gua copot Lo mau tanggung jawab! Ish dasar! Ganggu orang tidur ae." Gadis itu kembali menenggelamkan wajahnya."Ihh pasti belom ke bengkel ya?" Ucap Yiren sambil menunjuk nunjuk Jiwon/E:U. Kemudian E:U Menatap ke arah Yiren
"Ngapain gua ke bengkel?""Rem nya blong, belom dibetulin tuh. Ngegas ae." Jawab Yiren.
"Ihh kenapa sih?" Akhirnya E:U pasrah.
"Tadi Yiren dapet sahabat baru.""APA?" E:U teriak, sekelas natap dia, abis itu ga peduli lagi.
"Eh Yiren, jangan sembarang milih temen. Apalagi Lo berdua baru aja kenal. Baru kenal masa udah jadi sahabat. Kalo dia jahat gimana?! Kalo dia punya maksud lain gimana?! Duh Yiren." E:U menepuk jidatnya sendiri."Dia baik kok, kita sama-sama dari China." Jawab Yiren sambil senyum-senyum sendiri.
"Yi–"
"Nanti dia ngajak kita ke kantin bareng kok. Jadi, E:U bisa langsung ketemu sama orangnya. Jadi nanti E:U bisa menilai secara langsung." E:U Menghela nafas kasar dan akhirnya dia pasrah.
__________________ __________________
KAMU SEDANG MEMBACA
My Enemy Is My Brother?||HIATUS
Ficção AdolescenteKuanlin dan Junhui seharusnya sedih karena urusan ayahnya yang mengharuskan mereka pindah ke Korea. Namun mereka justru senang karena mereka akan bertemu dengan sahabat mereka. Terutama Kuanlin, dia sangat senang kerena akhirnya bisa bertemu kembali...