Hari dimulai dengan pagi yang cerah. Pagi yang tenang. Matahari bersenar terang di langit. Namun, ketenangan itu berakhir saat...
"Kuanlin!!!" Teriak seorang remaja yang merupakan seorang kakak dari remaja yang bernama Kuanlin.
"Maaf ge gk sengaja." Sambil lari²an di ruang tamu.
"Tpi niat!" Kejar seorang remaja sambil mengejar adik nya tersebut.
Mereka trs lari²an sampai² kakaknya melemparkan bantal yang ada di sofa ruang tamu ke arah sang adik, Kuanlin.
"Junhui! Kuanlin! Kalian ngapain lari²an di ruang tamu? Ini lagi! Junhui! Kamu ngapain lempar² bantal ke adek kamu? Mau bikin rumah ini kyk kapal pecah?" Kata Mr. Wen dengan amarahnya yang merupakan ayah dari kakak beradik tersebut.
"Pah, masa Kuanlin udh patahin pembatas novel Junhui, pah!" Kata Junhui, kakaknya Kuanlin yang tadi kejar²an di ruang tamu.
"Cuma pembatas doang Junhui! Kan bisa beli lagi pembatas doang mah! Gitu doang dipermasalahin!" Ucap Mr. Wen dengan penuh kesabaran menghadapi anak pertamanya.
"Ya gk bisa lah!"
"Apanya yang gk bisa?" Ucap Mr. Wen bingung.
"Itu kan pembatasnya emg udh dri novel nya! Trs novel nya itu kan dikasihnya sama Jieqiong! Shbt nya Junhui kan pah! Nah sekarang kan Jieqiong udh pindah ke KorSel buat ngelanjutin sekolah nya! Dan novel itu dikasih pas dia mau berangkat ke KorSel! Dan itu satu² nya barang peninggalan Jieqiong! Dan Junhui udh janji buat ngejaga novel itu baik² biar gk rusak! Dan tdi, barusan, Kuanlin...! Heh!" Jelas Junhui panjang lebar yang maikn lama makin tinggi nada bicaranya. Sampai² papahnya sendiri ampe kaget denger amarahnya Junhui.
Heeeningggg
"Tapi Kuanlin kan gk sengaja ge." Ucap Kuanlin sambil masang² muka melas.
"Ini ada apa sih msh pagi udh pada ribut." Ucap Mrs. Wen.
"Kuanlin patahin pembatas novel Junhui mah." Kata Junhui sambil memutar matanya malas.
"Cuma ga-" Mrs. Wen blm selesai ngomong, Kuanlin sama Mr. Wen udh bisik²...
"Jangan.. jangan..." Kata Kuanlin dan Mr. Wen.
"Ya.. ya.. yaudh tinggal dibetulin doang kan. Ribet banget sih kalian. Masalah kecil di besar²in." Ucap Mrs. Wen yang awalnya ragu².
DARR!!!
Dengan mata sinis nya Junhui pun langsung pergi ke kamarnya dan membanting pintu kamar nya keras²
"Hah.." Guam Junhui yang duduk di meja belajarnya.
Drtt... Drtt... Drtt...
"Hemm.." Kata Junhui yang mengangkat panggilan tlp. dari shbt nya.
"Nape luh? Msh pagi kok suara luh kyk gtu?" Ucan shbt nya Junhui sambil senyam senyum.
"Ya gmn gk ksl coba? Msh pagi adek gw udh bikin gw ksl!"
"Mang napa sih?" Ucap nya penasaran.
"Pembatas novel yg dikasih sama Jieqiong di patahin sama dia aaaa....." Ucap Junhui.
"Cih, hehehe. Cuma gara² gitu doang? Junhui.. Junhui.. luh tuh udh gede msh kyk ank ke-"
"Fakk." Junhui langsung mematikan tlp. nya dan langsung melempar hp nya di kasur.
"Anjir emg si Minghao!" Minghao, nama shbt nya Junhui yang tdi nlp. Junhui.
__________________ __________________
KAMU SEDANG MEMBACA
My Enemy Is My Brother?||HIATUS
Novela JuvenilKuanlin dan Junhui seharusnya sedih karena urusan ayahnya yang mengharuskan mereka pindah ke Korea. Namun mereka justru senang karena mereka akan bertemu dengan sahabat mereka. Terutama Kuanlin, dia sangat senang kerena akhirnya bisa bertemu kembali...