Bot!Hoseok
Top!Jimin.
.
."Hoseok hyung, disini!" Hoseok menolehkan kepalanya ke arah sumber suara. Hoseok pun berjalan ke arah tersebut.
"Loh Jimin? Katanya mau ketemu di taman, kok malah disini?" Tanya Hoseok. Jimin sendiri hanya tersenyum polos.
"hehehe~ tadi mau ke taman, tapi kayanya disini lebih cocok deh hehe~"
Hoseok mengangkat sebelah alisnya "Cocok apanya?"
Jimin hanya tersenyum hangat seraya memegang kedua tangan Hoseok. Memandang tepat ke arah kedua bola mata indah milik Hoseok. Muka Hoseok total memerah, dia malu berat, tapi walaupun begitu ia tak mencoba untuk melepaskan genggaman Jimin. Dia justru mengenggam balik tangan mungil nan bantet milik Jimin. Rasa nyaman membuat Hoseok enggan untuk melepaskan genggamannya.
"Hoseok hyung. I love you." Rentetan kata sederhana tersebut meluncur mulus dari bibir plum milik Jimin.
Jantung Hoseok sontak berdebar kencang. Dia tak pernah menyangka Jimin akan menyatakan cintanya pada Hoseok. Bahkan dia tak pernah menyangka Jimin memiliki perasaan seperti itu padanya.
"J-jim, kamu bercanda??"
"Coba hyung liat mata Jimin, aku bohong ga?" Hoseok melakukan apa yang Jimin suruh. Menatap dalam pada netra lembut yang selalu indah di mata Hoseok. Hoseok mencoba mencari kebohongan lewat mata Jimin. Tetapi ia tak menemukan kebohongan apapun, dia justru menemukan keyakinan Jimin pada ucapannya.
"Liat kan? Jimin ga bohong hyung~." Ucap Jimin seraya mempoutkan bibirnya.
"O-oh"
"Ih hyung kenapa cuman jawab oh doang?" Jimin semakin cemberut setelah mendengar jawaban hyungnya yang satu ini.
"T-terus hyung harus jawab apa?" Tanya Hoseok terbata-bata. Otaknya sedang mati karena perasaan gugup yang menimpanya.
"Jawab, i love you too~" Jawab gemas Jimin. Demi apapun hyungnya ini lucu sekali.
"O-oh? Ekhem i-i lo-ve you too?"
"Hyung, jangan ragu kaya gitu dong~" Jimin mengembungkan pipinya kesal. Duh, sebenarnya siapa ukenya si?.
"M-maaf. Ekhem, i love you too, Jiminie." Hoseok menundukan kepalanya ㅡmencoba menyembunyikan rona merah yang sekarang sedang memenuhi seluruh wajahnya.
Mata Jimin berbinar senang mendengar ucapan Hoseok. Dia pun melepaskan genggamannya, dan langsung memeluk Hoseok erat. Sampai-sampai membuat Hoseok kesusahan mengambil nafas.
"Jiminie, k-kamu meluk kekencengan, hyung jadi susah nafas jim~"
"O-oh? Maaf maaf hyung, terlalu excited hehehe~" Ucap Jimin sambil melepaskan pelukannya. Menggaruk tengkuknya gugup.
"Ekhem, hyung jadi sekarang kita pacaran kan?"
Hoseok membelalakan matanya. "E-eh?!"
“Iya kan hyung?”
Hoseok tidak tahu harus menjawab apa. Dia tidak ingin menolak, tapi tidak tahu harus menjawab iya atau tidak.
"Karna hyung diam aja, jadi kuanggap iya~" Jimin kembali memeluk erat Hoseok yang masih bergulat dengan pikirannya.
"YA JIMINIE, KAMU MELUK KEKENCENGAN!!!"
Jimin sendiri hanya tertawa tanpa melepaskan pelukannya. Hoseok sendiri tersenyum hangat sebelum memeluk balik Jimin.
I love you too, Jiminie!
Dan mulai hari itu, Jimin resmi berpacaran dengan Hoseok. Selamat~.
«i love you too, Jiminie || End!»
Seketika ide ini ngelewat dipikiran, jadi ya gini deh ~
YOU ARE READING
"edulcorante"
FanfictionCuman cerita oneshot bot!hoseok, yang diup kalo lagi males up cerita yang lain. «Warn 18+!»