[Chapter 5]

21 6 0
                                    

Di markas Kuroi Kiri,

Terdengar suara kaki mendekat dari arah pintu masuk markas.

"Wah..wah... sepertinya yang kita tunggu-tunggu sudah datang" ucap salah satu pemimpin di markas tersebut.

Suara langkah itu terdengar semakin mendekat, lalu suara langkah itu berhenti ketika sudah dekat dengan pintu masuk.

Ketika suara langkah kaki sudah tidak terdengar lagi, pintu itu mulai terbuka secara perlahan.

"Selamat datang nak!" Sambut salah satu pemimpin di markas tersebut kepada Jiro.

"Apakah barang yang waktu itu aku katakan padamu sudah kau bawa?" Tanya perempuan yang waktu beberapa hari yang lalu bertemu Jiro di hutan.

"Tentunya!" Jawab Jiro dengan semangat sembari mengeluarkan kristal inti milik ibunya dari saku celananya.

Setelah pemimpin itu melihat kristal yang dibawa oleh Jiro, dia mulai berjalan mendekati Jiro.

"Bolehkah aku memegang kristal itu?" Tanya pemimpin itu pada Jiro.

"Silahkan" jawab Jiro sembari memberikan kristalnya pada pemimpin itu.

"Wah... indah sekali, apakah kau yakin ingin meningkatkan kekuatanmu dengan kristal milik orang tuamu sendiri?" Tanya pemimpin itu pada Jiro.

"Ya, aku yakin!" Jawab Jiro dengan tegas.

"Baiklah, kalau begitu mari kita tingkatkan kekuatanmu dengan memasukkan kristal ini ke dalam tubuhmu" ucap pemimpin itu.

"Sebelum itu, izinkan aku memperkenalkan diriku padamu dulu. Aku adalah salah satu dari dari enam pemimpin Kuroi Kiri, aku adalah pemimpin divisi Magister di Kuroi Kiri" ucap Pemimpin itu pada Jiro sembari mengulurkan tangannya.

"Salam kenal, aku Jiro salah satu anak dari keluarga Yugo dan kelasku adalah Archer" ucap Jiro sembari menjabat tangan pemimpin itu.

"Kelas Archer? Hmm... kau mengingatkanku pada seseorang yang hampir membunuhku" ucap pemimpin itu sembari menunjukkan luka di dada sebelah kirinya kepada Jiro.

"Baiklah, kita sudahkan dulu berbincang-bincangnya, sekarang mari kita mulai ritualnya!" Ucap pemimpin itu.

Akhirnya mereka memulai ritual untuk meningkatkan kekuatan Jiro.

Keesokkan harinya di kediaman seorang ahli medis di desa Granita,

Ichiro terbangun dari tidurnya karena suara berisik dari luar.

"Mmhh... dimana ini?" Tanya Ichiro dengan nada rendah.

"Oh ya, aku baru ingat! Tadi setelah aku bertarung dengan Jiro, aku pingsan di tempat" ucap Ichiro dalam hatinya.

"Sepertinya saat aku pingsan, aku dibawa oleh seseorang dari desa ke rumah seorang ahli medis" ucap Ichiro dalam hatinya.

"Baiklah, pikirkan itu nanti saja! Sekarang sebenarnya apa yang terjadi di luar?" Tanya Ichiro dengan nada rendah sembari membuka tirai jendela yang berada di sebelah ranjang nya.

Kebetulan kamar tempat Ichiro beristirahat berada di lantai dua, jadi dia bisa melihat keadaan luar dengan lebih jelas.

Ketika tirai sudah dibuka, Ichiro terkejut dengan keadaan diluar.

"A..a..pa-apa..an ini...?" Tanya Ichiro dengan raut wajah terkejut.

Ichiro mencoba untuk melihat sekeliling, tiba-tiba saja Ichiro melihat seseorang yang mengenakan jubah hitam bertudung dan sedang memegang sebuah busur.

BALANCE [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang