Seungwan menghubungi irene melalui pesan.
"Bagaimana kondisimu?" Pesan deungwan
Irene membalas pesan seungwan.
"Sudah baikan."bls irene
"Apa sudah makan? Kami sedang berada di LA, besok akan kembali kekorea. Kalian ada jadwal?"
"Ne, sudah bersama wendy juga. Benarkah? Kami libur besok baru ada jadwal"
"Apa wendy tidak pernah mengeluh lagi?"
"Tidak"
"Sedang dimana? Apa aku boleh menelpon?"
Lama irene tdk menjawab.
Irene melihat kearah member lain yg sibuk masing2.
"Aku kekamarku dulu" ucp irene.
"Ne unnie"
Irene masuk kekamar.dan mengunci pintu.
"Aku dikamar. Apa tidak sibuk?" Bls irene
Seungwan tdk membalas lagi.
Irene terus stay di ponselnya.
Ponselnya berbunyi.
Irene mengangkat panggilan tsb.
"Halo?"jwb irene
"Mian, aku sedang dikamarku."ucp seungwan
"Gwinchana." Ucp irene canggung.
"Sudah lama tdk mendengar suaramu" ucp seungwan
"Mwoyaa"
"Haha, teriakanmu itu yg membuatku tidk ingin lupa" ucp seungwan
"Jangan menggodaku" ucp irene
"Joohyun ssi?"
"Mm?"
"Apa kau mau menerima cintaku?"
"Hajimaa,"
"Kenapa? Katakan alasannya"
"Kita tdk bisa menjalin hubungan"
"Baiklah, cukup katakan jika.kau mengingat apa yg kau katakan dua tahun yg lalu saat ditoilet" ucp seungwan
"Aku benar2 tdk mengingatnya" ucp irene.
"Kenapa hanya aku yg mengingatnya?" Marah seungwan
Irene diam. Seungwan juga diam.
"Apa kau tidur?" Tny seungwan
"Anni, belum"
"Katakan, apa lagi yg harus aku lakukan agar kau mau menerimaku" ucp seungwan
Irene diam lagi.
"Aku harus tidur" ucp irene
"Kau mengambil ciuman pertamaku. Bahkan aku tdk pernah sama sekali membiarkan wanita manapun menyentuhku. Hanya kau irene. Katakan alasan yg tepat agar aku tdk berharap bnyak pdamu" ucp seungwan
"Agensi, aku masih harus mengejar karirku."ucp irene
"Kita bisa melakukannya secara diam diam. Jika kau juga menyukaiku"
"Aku tdk bisa berbohong!"
"Tapi kau sudah berbohong soal perasaanmu."
Irene diam.
"Aku sudah mengantuk" ucp irene.
"Aku masih kau mendengar suaramu"
"Seungwan ah, kita hny fatner kerja." Ucp irene
Seungwan lgs mematikan panggilannya. Irene menatap kelayar ponselnya.
Seungwan menatap diam layar pinselnya. Ia jatuhkan dikasur.
"Irene? Irene? Irene?" Gumam seungwan
