BAB 27

90 14 11
                                    

"Hai Bubay!" sapa seorang gadis yang merupakan pacar Bayu.

Bayu tengah duduk di bangku kantin bagian tengah. Dia sedang menikmati bakso kuah pangsit-nya. Tiba-tiba Mela datang tanpa permisi dan menyapanya manja seperti itu.

"Hah? Bubay?" tanya Bayu.

"Iya, Bubay. Singkatan dari Bubu Bayu. Gimana, keren kan?" ujar Mela dengan nada genit.

Bayu memutar bola mata sebal. Menurutnya, Mela terlalu berlebihan. Sampai memakai nama kesayangan segala.

"Idih! Enggak, lebay yang ada! Bukan keren," ucap Bayu lalu menyeruput es orange-nya.

"Duh, Bubay kok gitu? Itu kan keren."

Mela menggelendot di bahu Bayu yang membuatnya risih. Apalagi ini di kantin yang merupakan tempat umum.

Dari arah meja pojok, terlihat sosok sepasang mata memandang mereka. Sosok itu adalah Dhira. Dia tidak tahu kenapa, ketika melihat kemesraan Bayu dan Mela, hatinya sedikit meronta tidak terima. Apakah dia cemburu? Tidak, tidak mungkin. Mana mungkin dia menyukai Bayu?

Dhira menepis pikiran demi pikiran seperti itu dari benaknya.

"Hai Dhira."

Dhira menoleh terkejut akan panggilan Rangga, karena arah pandangannya buyar.

"Eh, kamu Ngga."

"Kamu sendirian aja, Dhir? Aku temenin ya. Kebetulan aku baru aja pesen makanan." Terlihat di kedua tangannya terdapat nampan berisi siomay dan satu gelas es teh.

"Boleh, Ngga. Silahkan."

Setelah berbicara itu, pandangannya kembali ke arah Bayu dan Mela. Bahkan makanan di depan Dhira dianggurkan begitu saja. Rangga yang melihatnya heran dan memilih mengikuti arah pandang Dhira.

Dhira keliatannya cemburu melihat kebersamaan Bayu dan Dhira. Apakah dia suka sama Bayu ya? Entahlah.

Batin Rangga menerka-nerka, dan memang benar bahwa Dhira cemburu. Dia tidak menyadari akan perasaannya sebelumnya pada Bayu. Setelah melihat Bayu dengan gadis lain, dia baru sadar bahwa dia menyukai Bayu.

"Dhira. Kamu gak makan? Makanan kamu masih utuh tuh." Rangga sengaja memecah keheningan diantara mereka berdua.

"Eh? Iya kenapa Ngga? Oh makanan ya? Iya, tiba-tiba saya merasa kenyang.. Jadi, saya coba minum saja," ucap Dhira membuat alasan.

Pandangan Dhira kembali pada Mela dan Bayu di tengah sana.

"Kamu cemburu ya, Dhir?" ucap Rangga akhirnya.

Dhira menoleh seketika.

"Eh? Cemburu? Enggak kok."

Dhira berbohong. Lisan dan batinnya tidak bersatu padu.

Rangga pun terdiam dan melanjutkan kegiatan makannya. Diam-diam matanya melirik Dhira yang memandang Mela dan Bayu. Tidak salah lagi, Dhira memang cemburu pada dia.

"Eh, Dhir," panggil Rangga.

"Iyaa?" untuk ke sekian kalinya, dia menoleh.

"Ikut aku yuk!" ajak Rangga.

"Kemana?"

"Udah, ayo ikut aja."

Rangga menarik pergelangan tangan Dhira pelan namun pasti. Dari arah tengah, tampak sorot mata sendu menatap kepergian Rangga dan Dhira.

Ohhh, ternyata dia nolak gue karena suka sama Rangga ya. Mereka emang cocok. Si Dhira mana mau sama gue yang begajulan ini.

Batin Bayu sedikit kecewa. Ada rasa tidak rela di sana. Namun, Bayu harus memenuhi permintaan Dhira agar bahagia. Walau rasanya sangat menyebalkan dan tidak nyaman sama sekali.

Misapprehend #ODOC [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang