Prolog✔

185 14 44
                                    

"Kak bangon. Maok sekolah ke tadak?"(Kak bangun. Mau sekolah apa enggak?)teriak ibu dari anak gadis nya yang masih tertidur di kasusnya dengan pulas

"Engh..." mendengar itu pun ibu nya mengira anak nya sudah bangun. Namun 10 menit dia tidak melihat anak nya keluar dari kamar, ibu dari gadis itu pun masuk ke kamar dengan membawa 2 panci kosong and gosong.

Prang

Prang

"Eh kucing beranak sembilan" kaget gadis itu langsung mengambil posisi duduk,karna dengan kejam nya ibu dari gadis itu melempar panci itu tepat di samping telinga nya. Setelah melihat anak nya sudah bangun dari tidurnya, ibu itu pun keluar kamar.

Gadis itu melihat ibunya keluar kamar membuatnya ingin tertidur kembali. Gadis itu ingin berbaring baru saja rambut nya yang acak acakan akan menyentuh bantal...

"SEKOLAH!"teriak ibu nya dari dapur.

Gadis itu pun langsung meloncat dan langsung berposisi berdiri. Sambil mengelus dada nya.

"Huh mak ku bar bar" ucapnya sambil berjalan sempoyongan menuju kamar mandi.

20/30 menit gadis itu mandi. Setelah mandi gadis itu langsung mengenakan pakaian nya acak acakan. Dan memasukan buku nya asal asalan. Setelah nya, gadis itu langsung pergi tanpa menyentuh makanan yang ada di meja makan nya, karna ini sudah jam 6.40 sedangkan bel sekolah nya akan dibunyikan pada jam 6.45. Waktu nya hanya lima menit. Apakah gadis itu bisa? Hahaha ya enggak lah rumah nya aja jauh dari sekolah. Gadis itu harus berkeliling untuk pergi dari rumah nya ke sekolah nya. Karna sekolah nya berada di belakang hutan dekat rumah Gadis itu. Maklum lah hutan, ini kan Kalimantan.

Ketika Gadis itu sudah sampai di parkiran, ternyata sekolah nya sudah sepi,karna semua siswa telah masuk ke kelas. Dengan kecepatan di atas rata rata, Gadis itu berlari meninggalkan motor nya yang tidak tau dimana posisi nya.

Saat sampai sudah sampai di dekat kelas nya, ternyata guru nya pun sudah masuk dan sudah memulai pembelajaran. Gadis itu mengendap ngendap masuk ke kelas nya.

"Eh Nindi. Ngape kau bawa tas?"(Eh Nindi. Kenapa kau bawa tas?)teriak teman laki laki nya jail. Gadis itu pun menempelkan jari telunjuk nya di bibir nya sebagai isyarat untuk diam.

Guru itu pun menoleh ke belakang---karna tadi guru itu membelakangi siswa nya karna guru itu tengah menulis---"Nindi kamu dari mana?"Tanya guru killer itu.

"Ndak dari mane mane buk"(Gak kemana mana buk) jawab gadis itu yang di panggil Nindi. Guru killer itu pun melanjutkan kegiatannya.

"Nin. Kok kau kek abes kenak kejar anjing?"(Nin. Kok kau kayak abis di kejar anjing?)tanya teman nya yang tadi.

"Bacot" Nindi melemparkan kertas ke arah teman nya yang jail itu, dan teman nya juga melempari kertas itu kembali, teman teman nya yang lain juga ikut melempar, dan terjadilah hujan kertas ke arah anak yang di panggil Nindi.

"Ada apa ini? Nindi?"tanya buk Enjel yang super duper killer itu.

"Hehe tadak buk. Biase budak minta tanda tangan kamek"(Hehe gak buk. Biasa mereka minta tanda tangan saya) jawab Nindi dengan pd nya.

"Huek"

"Jijik"

"Ih pd"

"Aih gelik pulak"

Kelas pun jadi ribut karna protesan dari teman teman nya.

"Sst diam" teriak Nindi.

"Dalah lanjut lah buk" ucap Nindi menyuruh ibu itu melanjutkan kegiatannya. Sangat kurang ajar_-

Harapan:)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang