The Untimed : Racun mematikan

1.2K 92 2
                                    


"Apa berpakaian seperti ini, 'kan membantu kita lolos dari incaran mata Wen Rouhan?" tanya Lan Xichen pada Meng Yao.

"Tentu saja, Kak ... dengan cara begini kita bisa masuk ke istana Wen dengan mudah."

Lan Xichen dan Meng Yao, mengenakan pakaian prajurit Wen, agar keduanya dapat masuk ke istana Wen dengan cara menyamar, sehingga rencana keduanya dapat berjalan mulus.

Dua orang licik itu, keluar rumah, dengan memakai tudung kepala sehingga tidak ada yang tahu wajah keduanya. Lan Xichen serta Meng Yao berjalan menyusuri kota lalu masuk ke istana lewat pintu belakang yang terletak di bagian selatan.

"Kakak, berhati-hatilah, tetap waspada," ujar Meng Yao.

"Hmm."

Berjalan dengan langkah tegap, layaknya seorang prajurit yang tengah bertugas. Lan Xichen serta Meng Yao memilih untuk berpencar sehingga tidak ada yang curiga siapa mereka sebenarnya.

Lan Xichen memasuki ruangan utama para tamu undangan. Ia berdiri di bagian samping Panglima perang Wen, agar ia dapat memantau kedaan sekitar sebelum menyerang.

Tidak lama kemudian, Lan Xichen melihat Wen Qhisan yang baru saja memasuki ruang pertemuan bersama dengan istrinya, dan prajurit Wen yang mengekor di belakangnya seraya membawa bendera dari beberapa kerajaan yang telah Wen Qhisan taklukan.

Ia melihat bendera kerajaan Lan Gusu  yang di pegang salah satu prajurit Wen, hal tersebut membuat Lan Xichen kesal, ia mengepal kedua tangannya seakan ingin memukul Wen Qhisan karena telah membuat Lan Gusu berganti nama, sehingga menjadi bagian dari Klan Wen.

Setelah Wen Qhisan duduk di kursi miliknya, Wen Qing dan Wen Ning di seret paksa oleh prajurit Wen ke dalam ruang pertemuan.

Kakak beradik itu, bersimpuh di lantai dengan keadaan tangan serta kaki yang terikat rantai.

Suara gong terdengar menggema di mana-mana, menandakan penguasa Wen 'kan segera memasuki ruangan tersebut. Penyambutan para prajurit pun di siapkan untuk mengiringi Wen Rouhan duduk di kursi singgahsananya.

Wen Rouhan mengibaskan jubah merahnya sebelum ia terduduk di tempatnya. Ia meminta beberapa pelayan wanita untuk mengipasinya karena berjalan cukup lama yang membuatnya menjadi berkeringat.

Karena sesi penyambutan telah berakhir, Wen Qhisan beranjak dari tempatnya, lalu menghadap kepada ayahnya, untuk menjelaskan kenapa ia menangkap Wen Ning dan kakaknya.

"Ayah, kedua orang ini telah menjadi penghiat kerajaan. Wen Qing telah membantu Lan Wangji kabur dari pengawasanku, dan adiknya terlibat dalam hal ini, bukan hanya itu saja. Wen Ning mengambil mayat Jiang Guang Li dan istrinya Jiang Young Shi," jelas Wen Qhisan.

"Sia-sia aku merawat kalian. Seorang anak anjing aku besarkan dan sekarang menjadi seekor serigala," ucap Wen Rouhan.

Ia beranjak dari tempatnya dan menghampiri Wen Qing serta adiknya, Wen Rouhan mengambil sebuah cabuk dari salah satu prajuritnya, ia pun menghukum Wen Ning dengan mencabukinya berkali-kali sehingga membuat tubuhnya yang putih bercampur dengan cairan yang berwarna merah.

Karena mendapat banyak cabukan tentu membuat Wen Ning lemas dan memekik kesakitan, sedangkan Wen Qing hanya menangis menatap adiknya yang sudah tidak berdaya, rasanya ingin sekali seorang kakak menggantikan posisi adiknya, tetapi tangannya telah di pegangi oleh dua prajurit sehingga ia tidak dapat membantu adiknya dari hukuman Wen Rouhan.

"Masukan, mereka ke dalam penjara bawah tanah," pinta Wen Rouhan kepada prajuritnya untuk membawa Wen Qing dan adiknya.

Melihat kedua kakak beradik itu mendapatkan siksaan. Wen Qhisan tampak senang, ia tersenyum lebar melihatnya.

Sedangkan Lan Xichen hanya menggelengkan kepalanya sebab ia teringat 'kan pertolongan Wen Qing yang pernah mengobatinya saat terkena gigitan ular berbisa.

***

Jamuan makan pun dihidangkan, semua orang menikmati pesta tersebut, meminum arak Tiao yang lezat, ditemani dengan irama musik yang merdu, serta gadis cantik yang tengah melenggokan tubuhnya.

Meng Yao berada di dapur istana, ia berusaha memasukan sebuah racun mematikan yang dapat membunuh orang dalam hitungan detik, dengan begitu ia tidak 'kan bersusah payah untuk merebut kerajaan Wen. Karena hanya dengan cara meracuni maka dia 'kan mendapatkan segalanya.

Bersambung.

The Untimed ( WangXian ) EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang