III. Kesepakatan

5.6K 616 45
                                    

Kejadian beberapa hari yang lalu merupakan mimpi buruk bagi Chenle. Sejak pulang dari rumah Mark, sama sekali Chenle tidak berani menatap kearah Jisung. Ia sangat malu dan kesal dengan kelakuan Jisung serta ucapannya yang hampir membuat Chenle jantungan.

"Walaupun aku kesal.. kenapa bayang-bayang tentang Jisung melakukan hal.." diamnya seasaat "Argghhh Menyebalkan!!" teriak Chenle kesal mengacak rambutnya hingga tak berbentuk lagi.

"Lele-ya kau kenapa ?"

"ASTAGA GE.. kau membuatku jantungan!!" Kaget Chenle berlebihan karena tiba-tiba saja Renjun muncul dari balik pintu kamar dan langsung masuk tanpa permisi duduk diatas tempat tidurnya.

"Eiiyy kau berlebihan sekali tapi sungguh menggemaskan." Ucapnya sambil mencubiti pipi gembil Chenle.

"Auuu sakit ge.." raung Chenle mengelus pipinya yang sakit bekas cubitin Renjun.

"Hahaha.. kau kenapa Lele-ya? Apa terjadi sesuatu?" tanya Renjun lembut.

"Tidak apa-apa Ge.." Renjun mengerutkan alisnya mendengar jawaban Chenle.

"Kau berbohong pada Gege mu ini hmm? Ayo ceritakan atau tidak Gege akan diam saja tidak mau berbicara dengan Lele lagi." Ancam Renjun.

Nah kalau sudah seperti ini Chenle sungguh tidak bisa melawan. Karena Renjun selalu membuktikan perkataannya.

"Ahhh Gege.. Baiklah Chenle akan menceritakan semuanya pada Gege. Tapi Gege janji jangan marah ya."

"Baiklah. Gege janji." Mereka pun mengaitkan kedua jari kelingking mereka untuk mengikrarkan janji.

Chenle menghembuskan nafasnya untuk menenangkan diri. Setelah merasa tenang, akhirnya ia menceritakan semua kegalauannya selama ini. Renjun terlihat sangat serius mendengarkan setiap kata yang diucapkan Chenle, sedangkan Chenle bercerita sambil menahan air matanya agar tidak jatuh.

"Jadi kau menyukai sahabatmu sendiri?" itulah pertanyaan pertama yang dilontarkan Renjun setelah Chenle selesai menceritakan segalanya.

"Iya Ge. Maaf membuat Gege kecewa karena Chenle menyukai seorang 'Pria'." Chenle tak mampu lagi membendung air matanya untuk tidak jatuh. Pertahanannya runtuh dan akhirnya menangis tersedu.

"Lele-ya.." Renjun mengangkat wajah Chenle dan menghapus air mata yang turun diwajah Chenle "Lele-ya jangan menangis.. Gege tidak marah ataupun kecewa. Gege paham cinta tidak mengenal usia ataupun jenis kelamin. Gege paham cinta itu buta. Jadi jangan menangis."

"Tapi Ge.. Chenle sudah menjadi seorang adik yang tidak baik dan membuat Gege malu karena orientasi seksual Chenle hukkks.." tangis Chenle terdengar lebih menyakitkan saat ini dan Renjun tanpa sadar ikut menitikkan air matanya. Dan berhambur memeluk Chenle lembut berusaha untuk menenangkannya.

"Sudahlah Lele-ya.. Gege tidak merasa malu. Gege sayang dengan adik Gege yang manis ini. Gege pasti akan selalu membela dan mendukungmu uri Chenle. Mengerti ?" ucapnya tulus sambil terus mengelus punggung Chenle agar tenang dan menghentikan tangisannya.

"Terimakasih Ge.. Chenle juga sangat menyayangi Gege.." Ucapnya ditengah tangisannya. Renjun tersenyum lembut dan memeluk Chenle semakin erat.

******

Beberapa jam setelah Chenle menumpahkan semua kegalauan yang ia pendam. Renjun mengajak Chenle kebioskop dan jalan-jalan untuk menenangkan perasaan adiknya.

Dan disinilah mereka sekarang duduk didalam ruangan bioskop yang dimana posisi Chenle dan Renjun menghayati film yang mereka tonton sambil menghabiskan popcorn dan minuman yang mereka beli sebelumnya. Renjun melirik kearah Chenle dan tersenyum lembut setelah melihat adiknya yang sudah mulai membaik.

Can't You Love Me Back? (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang