II. Kegundahan

5.8K 637 37
                                    

Warning: ada bagian adegan yang kurang bermoral!

Sudah beberapa hari ini Chenle tidak pernah bertegur sapa dengan Jisung. Chenle lebih banyak menghabiskan waktu sendiri dan sudah tidak seperti Chenle biasanya yang selalu berisik dan penuh tawa.

Teman-temannya merasa heran dengan perubahan sikap Chenle yang tiba-tiba menjadi pendiam. Mereka selalu menghampiri Chenle untuk menanyakan keadaan anehnya. Contohnya saja sekarang. Haechan salah satu temannya memaksa mengajak Chenle untuk pergi kebelakang sekolah.

Dengan tidak sabarnya diapun bertanya pada Chenle "Chenle-ya kau ini sebenarnya ada masalah apa dengan Jisung? Apa kalian sedang bertengkar? Ayo ceritakan saja padaku. Mungkin setelah kau menceritakannya aku bisa membantu kalian."

"Aku tidak apa-apa Haechan-ah."jawab Chenle dengan senyuman sok tegarnya.

"Apanya yang 'tidak apa-apa'? Lihatlah senyumanmu yang dipaksakan itu! Dan lihatlah sekarang kalian seperti orang yang tidak saling mengenal satu sama lain. Kalian ini sebenarnya ada masalah apa? Ini membuatku frustasi!!" terlihat raut wajah Haechan yang kesal karena Chenle membalasnya hanya dengan tersenyum.

"Arghh sudahlah!! Aku lelah memikirkannya. Kalian berdua benar-benar menutup mulut rapat-rapat! Terserahlah!" kesalnya dan pergi meninggalkan Chenle sendiri.

"Maaf Haechan-ah aku tidak bisa menceritakannya. Aku juga tidak mau kau menganggapku menjijikan dan membenciku." Lirih Chenle melihat kepergian sahabatnya.

*******

Di sebuah ruangan kelas tampak empat orang pemuda sedang asik dengan dunia mereka sendiri ada yang saling menjahili, tertawa melihat kejahilan temannya dan ada juga yang kesal karena menjadi korban yang dijahili. Salah satu pemuda yang asik menertawakan temannya tersebut mengalihkan perhatiannya pada seorang pemuda lain yang baru saja masuk kedalam ruangan dan menghampiri mereka. Ekspresinya langsung berubah dingin melihat pemuda tersebut.

"Teman-teman maafkan tingkah aneh ku akhir-akhir ini." Ucap pria tersebut yang diketahui dia adalah Chenle. Teman-temannya terkejut memandanginya karena akhirnya dia mau berbicara kepada mereka.

"Kau sebenarnya kenapa Chenle? Kalau ada masalah cerita saja." Mark yang pertama angkat bicara.

"Benar kata Mark cerita kepada kami. Jangan membuatku kesal dengan tingkahmu yang aneh itu yang hanya tersenyum dan berkata 'aku tidak apa-apa'" kesal Haechan yang disetujui pemuda lainnya.

Disisi lain Jisung terus menatap Chenle seperti menyuruhnya untuk enyah dari hadapannya sekarang juga. Namun Chenle tidak memperdulikannya walaupun sebenarnya ia merasa gugup dan takut.

"Hahaha.. aku sungguh tidak apa-apa. Hanya saja beberapa waktu lalu adalah hari peringatan kematian orang tuaku. Karena tidak sempat berkunjung ke makam mereka aku menjadi sedih." Ini bukanlah alasan yang bohong karena pada hari pernyataan tersebut merupakan hari memperingati kematian orang tuanya.

"Benarkah? Kau benar-benar membuatku khawatir karena sikap diammu beberapa hari ini. Lalu kenapa kau dan Jisung seperti orang yang tidak saling mengenal?" Jeno bertanya dan melirik kedua temannya secara bergantian.

"Ah itu.. it-" ucapan Chenle terpotong dengan jawaban ketus dari Jisung. "Sudahlah itu tidak perlu dibahas. Yang penting TEMAN kalian sudah mengatakan sendiri hal yang terjadi padanya."

Chenle hanya meringis mendengar perkataan Jisung. Tetapi Haechan, Mark dan Jeno masih penasaran dengan perubahan mereka yang dahulunya selalu bersama seperti sepasang pengantin baru yang berubah 360 derajat seperti orang yang baru saja bercerai dan pura-pura tidak mengenal satu sama lain.

Can't You Love Me Back? (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang